Konten dari Pengguna

Zona Subduksi Lempeng di Indonesia: Anugrah atau Bencana?

Rahmat Hidayat
Geosaintis - Desainer - .......
24 April 2020 13:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Zona subduksi terjadi pada batas lempeng konvergen di mana dua buah lempeng atau lebih saling bertemu dan terjadi penunjaman antar lempeng sehingga menghasilkan produk baru (Anggraeni, 2018). Zona subduksi dapat terjadi baik antar dua lempeng benua, dua lempeng samudra maupun antara lempeng benua dan samudra. Perbedaan densitas kedua lempeng menyebabkan satu diantaranya dapat menunjam di bawah lempeng lainnya. Perbedaan densitas ini dapat terjadi karena perbedaan komposisi, umur dan jenis batuan penyusun lempeng Bumi.
Gambar  1. Ilustrasi Batas Antar Lempeng (Grover, 2014)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Ilustrasi Batas Antar Lempeng (Grover, 2014)

Mengenal Subduksi Lempeng Bumi

ADVERTISEMENT
Pergerakan lempeng Bumi adalah aktivitas umum yang terjadi selama Bumi masih hidup. Tetapi aktivitas ini bukanlah tanpa akibat. Dapat anda bayangkan, ketika anda berada di atas tanah yang bergerak pasti akan terjadi goncangan dan mengganggu kestabilan. Begitu pula dengan lempeng Bumi, ketika bergerak maka efeknya akan dirasakan oleh seluruh makhluk maupun benda di atasnya. Pergerakan lempeng Bumi sangat perlahan pada orde milimeter hingga centimeter per tahun. Penyebab terjadinya pergerakan lempeng tektonik adalah karena aktivitas yang terjadi di dalam Bumi yang disebut sebagai tenaga endogen. Zona subduksi lempeng Bumi adalah salah satu aktivitas di Bumi yang memberikan manfaat sekaligus ancaman bagi kehidupan manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh pergerakan lempeng Bumi antara lain:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Menyikapi Zona Subduksi Lempeng di Indonesia

Konsekuensi dari lokasi Indonesia menyebabkan bencana yang datang silih berganti. Di Indonesia sendiri, sebagai tempat bertemunya tiga lempeng dunia serta beberapa lempeng mikro menyebabkan frekuensi kejadian gempa di berbagai daerah sangat tinggi. Sebagai masyarakat yang hidup di Indonesia, alangkah baiknya jika kita selalu waspada terhadap bencana yang akan terjadi. Pemerintah sebagai pihak yang bertanggungjawab atas keselamatan rakyat juga harus mendukung edukasi masyarakat dan pelatihan masyarakat tanggap bencana. Walaupun ada banyak bencana yang mengancam, tetapi potensi alam di Indonesia juga melimpah. Tanah yang subur hingga dapat ditanami hampir seluruh jenis tanaman, iklim tropis yang nyaman untuk ditinggali serta keragaman fauna yang tersebar di seluruh Indonesia.
Gambar 2. Ilustrasi Lempeng Tektonik Dunia (BMKG Wil. 3 Denpasar)
Sebagai manusia yang bijak dan hidup berdampingan dengan zona subduksi lempeng Bumi, pemanfaatan potensi alam yang dihasilkan akan memberikan kesejahteraan bagi rakyat asalkan dilakukan dengan baik dan mempertimbangkan kelestarian alam.
ADVERTISEMENT