Konten dari Pengguna

Candi Muaro Jambi, Universitas Tertua di Nusantara yang Perlu Kita Tahu

Rahmat Iskandar Rizki
Pernah berkuliah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
2 Oktober 2024 12:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Iskandar Rizki tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu candi yang terdapat di Kompeks Percandian Muaro Jambi (Sumber Foto : Wonderful Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu candi yang terdapat di Kompeks Percandian Muaro Jambi (Sumber Foto : Wonderful Indonesia)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kalau berbicara tentang percandian pada umumnya, yang menempel di kepala kita sebagai orang Indonesia pastilah candi-candi yang pesebarannya ada di Pulau Jawa, utamanya di Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi Jago dan masih banyak lagi. Padahal tidak cuma di Pulau Jawa saja lho persebaran candi itu, Pulau Sumatera juga punya banyak candi dan satu diantaranya ada di Provinsi Jambi yakni Candi Muaro Jambi.
ADVERTISEMENT
Nah sebenarnya apa yang perlu kita tahu tentang Candi Muaro Jambi dan ada apa saja di dalamnya, yuk simak penjelasan berikut ini :
Merupakan Peninggalan Kedatuan Sriwijaya
Berlokasi di Kecamatan Maro Sebo, Situs Muaro Jambi ditemukan pertama kali pada tahun 1820 oleh perwira tentara Inggris, Letnan SC Crooke dan barulah pada tahun 1975 dimulai pemugaran serius dibawah pimpinan R. Soekmono. Berdasarkan prakiraan arkeolog dan sejarawan, candi ini dibangun sejak abad ke-7 hingga ke-12 masehi dan merupakan pusat pengembangan ajaran Agama Buddha di masa kejayaan Kedatuan Sriwijaya.
Universitas Tertua di Nusantara
Nggak cuma berfungsi sebagai tempat ibadah umat Buddha saja, tapi juga sebagai pusat pendidikan. Jadi, Candi Muaro Jambi ini sering dihubungkan dengan Mahavihara yang didatangi oleh I Tsing sewaktu singgah ke Mo-lo-yeu pada abad ke 7 Masehi. Dalam catatannya, dia menyebutkan bahwa ada ribuan biksu yang tinggal dan belajar ajaran Buddha di Mahavihara dan disebutkan juga kalau terdapat persamaan antara pusat pendidikan di Sumatra dan Nalanda, pusat pendidikan Buddha tertua di India (abad ke-5 hingga ke-12 Masehi). Di Sumatra diajarkan tata bahasa atau sabdavidya, seni, pengobatan, logika, serta olah hati dan jiwa.
ADVERTISEMENT
Selain Sezaman dengan Universitas Nalanda, ini berarti lebih tua dari Universitas Bologna di Eropa yang didirikan tahun 1088 Masehi ataupun Universitas Al Azhar (970-972Masehi) yang ada di Kairo, Mesir.
Komplek Percandian Terluas di Asia Tenggara
Candi ini mencakup delapan desa serta memiliki luas 3981 Ha, membentang sepanjang 7,5 Km dari Barat hingga ke Timur tepian Sungai Batanghari. Itu berarti delapan kali lebih luas dari Kompleks Candi Borobudur, dimana terdapat 115 kompleks candi di dalamnya dan 12 diantaranya sudah di revitalisasi seperti Candi Gumpung, Candi Kedaton, Candi Tinggi, Candi Koto Mahligai, Candi Gedong 1 dan 2, Candi Astano dan masih banyak lagi. Berdasarkan bentangan luas dan sebarannya inilah yang membuatnya disebut-sebut sebagai Kompleks Percandian terluas di Kawasan Asean.
ADVERTISEMENT
Nah setelah mengetahui beberapa informasi singkat diatas, setidaknya bisa menjadi pemantik kita untuk mencari tahu detailnya lebih lanjut. Karena semua pasti tahu bahwa candi-candi di Sumatera utamanya di Jambi ini kurang sekali mendapatkan exposure di kancah nasional, meskipun sudah massif diadakan festival rutinan. Kalau ditelusuri lebih jauh paling banter channel-channel youtube besar yang meliput itu hanya Narasi, Asisi Channel, Ferry Irwandi, selebihnya hanya konten-konten lokal, itupun baru belakangan ini munculnya, tapi setidaknya masih ada.
Selain harus lebih massif publikasi dan dimasukkan ke kurikulum pembelajaran di buku-buku sejarah, tentu setiap kali diadakannya festival, pihak terkait jangan hanya berkolaborasi dengan konten kreator lokal dan nasional perseorangan saja, tapi mengajak komunitas juga agar jangkauannya lebih luas, kolaborasi dengan komunitas Stand Up Indo misal, mengingat ada banyak talenta dari berbagai bidang yang tergabung dalam komunitas ini. Selain itu, berkolaborasi dengan orang-orang yang ada di ranah visual dan audio juga perlu seperti Alffy Rev atau Hanung Bramantyo untuk memperkenalkan tempat bersejarah ini lewat karya-karyanya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, setelah membaca tulisan ini, yuk kita gali lebih dalam lagi tentang sejarah Candi Muaro Jambi dengan datang dan berkunjung kesini. Lokasinya pun tidak terlalu jauh dari pusat kota, hanya berjarak 22,7 Km atau sekitar setengah jam saja jika ditempuh dengan perjalanan darat dari Kota Jambi. Jas Merah (Jangan Sekali-kali melupakan sejarah).