KUTIPAN UNTUK AYAH

Hari itu, kau melepasku dengan ribuan do’a menyertai langkahku

Kau dengungkan pesan pesan di telingaku

Kau pegang kedua pundakku lalu kau acak rambutku sembari berkata

“pergilah nak, luruskan niatmu, kejarlah mimpimu dan kembalilah ketika apa yang kau citakan telah ada dalam gengamanmu”

Aku pamit! Adalah kata terakhir yang ku ucapkan sebelum salam yang mengakhiri perbincangan kita kala itu

Saat kaki mula menggiring langkahku beranjak dari rumah, kau masih terpaku di depan pintu sembari memandangku dengan sorot mata yang begitu dalam

Sorot mata yang penuh dengan makna-isyarat yang mendalam

Seakan tergambar ribuan harapan yang terbalut satu keyakinan pada putramu ini

Dan hari ini, hari ini aku telah berada dalam perjalanan panjang itu Perjalanan yang telah ku mulai atas tekadku dan doamu

Perjalanan yang ku pilih untuk sampai pada mimpiku-juga untuk mewujudkan harapan serta doa yang senantiasa kau panjatkan di tiap lima waktumu

Aku ingin berlari secepat mungkin untuk segera sampai pada tujuanku Aku ingin segera mengakhiri penantianmu dan sunggu teramat besar harapanku untuk melihat bibirmu tersenyum kepadaku dengan rasa bangga

Meneteskan air matamu bukan lantaran sedih, tapi karna haru dan bahagia

Tapi sampai kini, aku belum mampu membuatmu bangga dan melukis senyum pada bibirmu

Aku masih terus berjalan ditengah medan yang terjal ini

Aku masih di tengah jalan, masih berusaha mendaki, merangkak untuk sampai ke titik itu

Aku akan pulang, aku pasti akan pulang setelah aku dapat menuntaskan perjalanan panjang ini

Doa doa-mu takkan sia-sia Harapanmu takkan kubiarkan layu Meski tak tepat waktu, aku pasti akan pulang

Ayah! Maafkan aku, aku akan pulang terlambat waktu

https://singastar.wordpress.com/2017/12/24/kutipan-untuk-ayah/

: