Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Prabowo-Sandi Jadi Menteri Jokowi Akan Muluskan Rekonsiliasi
1 Juli 2019 12:59 WIB
Tulisan dari Rahmat Sahid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rekonsilias menjadi suatu keharusan setelah pasangan Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin secara resmi ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019. Harus ada upaya konkret untuk memastikan ke depan tidak terjadi pembelahan antar pendukung yang dalam proses pilpres lalu tensi politiknya cukup memanas, bahkan hingga proses persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).
ADVERTISEMENT
Satu langkah konkret agar rekonsiliasi bukan sekadar jargon, maka uluran tangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin perlu disambut hangat dengan tangan terbuka. Terlebih, jika ajakan Jokowi kepada Prabowo-Sandi untuk bersama-sama membangun bangsa dikonkretkan dengan menjadikan kedua rival politiknya itu sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid II nanti. Jika itu terjadi, maka dipastikan akan sangat berpengaruh kuat pada kembali menyatunya masyarakat di arus bawah.
Ada dua hal positif yang patut menjadi pertimbangan untuk menjadikan Prabowo-Sandi sebagai menteri di pemerintahan Jokowi.
Pertama, energi di jajaran elite politik tidak akan bisinh dengan hal-hal yang kontraproduktif. Sebab, dengan masuknya Prabowo-Sandi di kabinet maka kekuatan pensukung Jokowi di parlemen akan semakin efektif untuk mensukseskan program kerja pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kedua, masumnya Prabowo-Sandi di kabinet akan menyadarkan pensukung masing-masing yang memanas di pilpres lalu bahwa pilpres hanyalah bagian dari proses demokrasi. Para pendukung harus mau membuka mata dan hatinya bahwa berbeda secara politik bukan berarti bermusuhan.
Lebih dari itu, agar ada kesadaran bahwa perbedaan politik harus dikesamoingkan ketika dihadapkan pada satu hal strategia yakni menyelamatkan dan memajukan bangsa.
Mereka yang dibawah masih bermusuhan antara pendukung 01 dan 02 nanti akan malu jika terus bermusuhan manakala di atas yang mereka dukung juatru sudah bergandengan tangan dan bahu-membahu untuk membangun bangsa.
Mungkinkah itu bisa terjadi? Tentu suatu keniscayaan jika memang punya satu pemikiran dalam memandang pentinhnya kebersamaan membangun bangsa ke depan.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini