Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Pengaruh Media Sosial Terhadap kasus Cyberbullying
6 Juni 2020 18:34 WIB
Tulisan dari Rahmat Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
![Pengaruh Media Sosial Terhadap kasus Cyberbullying](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1591443043/cengrsssc4sdf7czcr7o.jpg)
Perundungan online atau bisa juga disebut Cyberbullying ini kian hari kian melejit, Cyber Bullying merupakan sebuah tindakan kekerasan dengan menggunakan media sosial sebagai alat utama untuk melecehkan,mengancam,memepermalukan, dan mengejek orang lain. Dalam hal ini tidak perlunya tatap muka atau pun bertemu langsung dengan orang yang dibully, namun hanya melaui media sosial saja. Tindakan cyberbullying ini bisa menyerang psikis dan juga depresi sebab korban akan merasa terancam ataupun merasa malu yang berlebihan sehingga dapat menyerang psikologi korban untuk melakuan tindakan yang nekad seperti bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Pesatnya kemajuan media sosial saat ini akan sangat memudahkan seseorang untuk melakukan tindakan ini secara bebas. Hal ini termasuk kedalam kasus yang susah untuk dihentikan namun bisa dicegah dengan cara melakukan hal-hal positif dalam media sosial yang kita gunakan, kemudian jangan terpancing oleh konten-konten yang sekiranya bisa merugikan orang banyak, dan juga memperhatikan interaksi yang kita jalani oleh orang-orang yang ada di media sosial kita. Hal tersebut dianggap sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya cyber Bullying, walaupun susah di hentikan namun bisa dicegah, semua tergantung dari bagaimana kita menggunakan media sosial dengan bijak.
Pengaruh media sosial terhadap perubahan masyarakat dan budaya dilandaskan pada teori ketergantungan system media yang berasusmi bahwa semakin seseorang menggantungkan kebutuhannya untuk dipenuhi oleh penggunaan media semakin penting peran media dalam hidup orang tersebut sehingga media akan semakin memiliki pengaruh terahadap orang tersebut. (Baran & Davis, 2010). Dalam hal ini sebagai penguna media seseorang dituntut untuk pandai-pandai memilih informasi serta menjaga attitude dalam penggunaan sosial media, karna sudah sama kita ketahui media sosial merupakan media dimana semua orang bebas berpendapat serta saling bertukar informasi sehingga rentan memunculkan konflik.
ADVERTISEMENT
Sementara dalam teori yang dikemukakan oleh McLuhan yakni teori determinisme teknologi menyebutkan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan oleh manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi, perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak diluar kemauan sendiri. (Santoso & Setiansah, 2010), maka dari itu dapat diartikan bahwa teknologi yang dibuat oleh manusia justru mengatur tindakan manusia sehingga manusia bertindak diluar kemaunnya sendiri. Contohnya, iklan e-market di sosial media yang beredar membuat manusia memiliki hasrat untuk memuaskan diri dengan membeli barang – barang yang sebenarnya tidak begitu diperlukan dan sudah menjadi salah satu tindakan yang berada diluar kemauannya sendiri.
Hanya dengan satu kata tetapi bisa menimbulkan sejuta masalah, seperti halnya kasus yang di timpa oleh Reemar artis tiktok yang berasal dari filiphina yang dihujat di akun twiternya oleh netizen perempuan indonesia. Permasalahan ini menjadi viral sampai Reemar meninggalkan akun resmi nya di berbagai akun sosial media yang dia gunakan. Hal ini disebabkan karena vidio tiktok yang dipost oleh reemar menimbulkan beberapa kehancuran hubungan percintaan netizen karena pacarnya sering mengupload vidio-vidio reemar di berbagai status sosial medianya sehingga menyebabkan kecemburuan dan akhirnya timbul perpecahan diantara mereka dan reemar dituding sebagai biang masalahnya. Tidak hanya Reemar yang mengalami cyberbullying melainkan aktor drama korea “The World of The Married” yaitu Han So Hee yang dihujat oleh nestizen indonesia karena peran pelakor yang dimainkannya di drama tersebut, sampai kata pelakor pun viral di korea dilihat dari situs pencarian terbesar di korea selatan.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari kedua permasalahan tersebut sudah sangat jelas bahwa cyberbullying ini masih berlanjut dan pemicunya cuman hal sepele namun menjadi sebuah permasalahan yang besar. Apabila dikaitkan dengan sebuat teori cyberbullying ini bisa dikaitkan dengan teori efek terbatas, sebab adanya opini leader yang akan mempengaruhi kelompok atau masyarakat lain untuk ikut-ikutan mengolok-olok korban yang dibully. Sehingga cyberbullying ini membawa pengaruh terhadap perubahan masyarakat sebab, adanya opini leader ini yang merubah perilaku masyarakat yang awalnya tidak ikut-ikut dalam berkomentar menjadi suka berkomentar untuk melakukan hal semacam ini.
Maka dari itu, sebaiknya masyrakat saat ini mulai menggunakan media sosial dengan bijak agar bisa meminimalisirkan kejahatan ataupun tindakan yang merugikan orang banyak, selain itu juga masyarakat sebaiknya memperhatikan cara berkomunikasi dengan menggunakan media sosial agar tidak terjdinya kesalah pahaman terhadap orang yang dikomentar.
ADVERTISEMENT
Ditulis oleh:
Rahmat Saputra
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Univ. Muhammadiyah Malang/ UMM)