Tidak Ada Resep Rahasia

Rahmat Tri Prawira Agara
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
3 Januari 2021 9:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Tri Prawira Agara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Poster film kungfu panda
Kutipan di atas diucapkan oleh Mr.Ping, salah seorang tokoh dalam film Kungfu Panda (2008), yang merupakan orang tua dari sang tokoh utama bernama po.
ADVERTISEMENT
Dikisahkan dalam film kungfu panda, po yang merupakan seekor panda, punya keinginan dan kemauan yang tinggi untuk menjadi pendekar kungfu. Tetapi, impiannya ini terganjal oleh keinginan orang tuanya yang lebih ingin anaknya untuk meneruskan usahanya di bidang kuliner.
Kemudian dalam suatu waktu dalam cerita, ternyata po terpilih untuk menjadi seorang "Dragon Warrior" yang diramalkan akan membawa kedamaian dan melindungi daerah tersebut dari ancaman marabahaya yang akan datang. Po pun berkesempatan untuk berlatih bersama dengan pendekar kungfu idolanya yang lain secara langsung di kuil di atas gunung.
Tetapi, dalam kenyataannya. Ternyata po cukup banyak diremehkan dan dianggap sebagai pengganggu di dalam kuil tersebut karena dianggap tidak memiliki bakat dan kemampuan yang mumpuni untuk menjadi pendekar kungfu. Masalah kian bertambah ketika Tai Lung, yang merupakan penjahat utama dalam film, kabur dari penjara dan akan menyerang penduduk.
ADVERTISEMENT
Po, sebagai Dragon Warrior (pendekar naga) mau tidak mau adalah sosok yang diharapkan untuk menyelesaikan masalah. Dan salah satu syarat untuk menjadi seorang Dragon Warrior adalah dengan membaca sebuah gulungan suci yang dinamakan Dragon Scroll, yang di dalamnya konon terkandung rahasia untuk mendapatkan kekuatan yang tidak terbatas.
Namun, hal yang tidak terduga terjadi. Ketika po membuka gulungan tersebut ternyata isinya kosong tanpa sebait kata satupun. Hal ini kemudian membuat po putus asa, karena menurutnya satu-satunya harapan untuk mengalahkan Tai Lung adalah dengan membaca isi gulungan tersebut.
Dalam salah satu adegan dalam proses evakuasi penduduk, po bersama dengan ayahnya kemudian berbincang satu sama lain. Ketika mencoba untuk menghibur anaknya yang sedang bersedih, Mr.Ping kemudian memberitahukan resep rahasianya dalam membuat sup yang begitu digemari di seluruh wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Dan ternyata isi dari resep rahasia ternyata adalah "TIDAK ADA"
Mr. Ping pun kemudian menjelaskan kepada po bahwa selama ini sup yang ia buat hanyalah sup biasa tanpa ada tambahan bahan khusus apapun. Menurut Mr.Ping, tidak perlu ada resep rahasia untuk membuat sesuatu menjadi spesial. Kita cukup percaya bahwa itu adalah sesuatu yang spesial dan ia akan bernilai spesial dengan sendirinya.
Setelah mendengar kata-kata dari ayahnya itu, po kemudian menyadari bahwa maksud dari kosongnya Dragon Scroll tadi adalah persis seperti yang dikatakan ayahnya tadi. Bahwa untuk menjadi Dragon Warrior, po hanya perlu percaya bahwa dirinya benar menjadi sosok tersebut. Cerita pun berlanjut, dan po mampu mengalahkan Tai Lung dan membawa kedamaian seperti yang diramalkan di awal, tanpa harus perlu bergantung kepada Dragon Scroll.
ADVERTISEMENT
Kisah po dan perkataan Mr. Ping ini menurut saya menarik. Karena dalam beberapa hal, ia sangat relevan dengan situasi yang biasa dialami orang-orang dalam kehidupannya.
Sejak kecil, kita selalu diajari untuk terus mengejar sesuatu yang disebut sebagai kesuksesan. Dalam pandangan orang kebanyakan, kesuksesan itu sejalan dengan tingkat keberhasilan dan kebahagiaan orang dalam hidup.
Dari bayangan tentang kesuksesan itu, orang kemudian menurunkannya menjadi sebuah cita-cita atau tujuan tertentu yang spesifik. Ada yang ingin menjadi pedagang, ada yang ingin menjadi orang dokter, dan macam-macam cita-cita yang lain.
Tapi, dalam mengejar tujuan tersebut tidak semua orang punya kesabaran dalam menjalani prosesnya. Ada yang menyerah di tengah perjalanan, atau bahkan ada yang sama sekali belum melangkah namun sudah takut untuk mencoba.
ADVERTISEMENT
Untuk menghibur diri, biasanya kita kemudian berpaling kepada hal-hal yang berada di luar dirinya. Mereka mencari jalan pintas yang bisa mengantarkan mereka ke tempat tujuan. Inilah mengapa orang begitu gandrung dengan sesuatu yang disebut sebagai tips & trik, motivasi-motivasi, atau kisah inspiratif dari orang lain yang dirasa sudah sukses. Secara psikis, hal ini ibarat obat manjur yang meredakan kesusahan hidup dan seperti jalan pintas menuju keberhasilan.
Terlebih bila di kemudian hari kemudian kita menyadari bahwa apa yang kita impikan selama ini ternyata terbentur oleh realitas kehidupan yang seringkali tidak bersahabat. Entah itu karena tidak ada dukungan dari orang lain, hinaan & cacian, serta kondisi sosial-ekonomi yang tidak mendukung.
Kita kemudian bertanya-tanya kepada diri sendiri, sebenarnya apa sih yang membuat orang-orang itu menjadi spesial dan lebih baik dari diri kita, sehingga mereka bisa mencapai sesuatu yang disebut sebagai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
Dari pertanyaan ini kemudian lahir penjelasan-penjelasan yang beragam. Kalau memakai istilah yang populer sekarang, kita menyebutnya sebagai privilege atau bakat, yaitu kelebihan-kelebihan yang secara khusus dimiliki oleh seseorang secara cuma-cuma tanpa perlu berusaha untuk mendapatkannya. Dari sana kita kemudian menyimpulkan bahwa orang itu bisa sukses karena kelebihan-kelebihan yang dia miliki sejak awal, dan orang-orang yang tidak memiliki kelebihan itu tidak bisa mencapai tangga kesuksesan.
Kita terlalu percaya bahwa rahasia keberhasilan itu ditentukan oleh suatu "resep rahasia" di luar diri kita, dan apabila kita tidak mengetahuinya, kita tidak dapat meraih keberhasilan.
Padahal yang namanya "resep rahasia" di dalam hidup cuma ilusi. Tidak ada satu resep umum yang dapat bekerja secara efektif bagi semua orang.
ADVERTISEMENT
Mereka yang berhasil itu pun punya lika-liku dan kisahnya masing-masing. Dan belum tentu apa yang mereka terapkan dalam hidup mereka bisa berguna bagi kehidupan orang lain. Ibaratnya, setiap orang itu adalah tokoh utama dalam hidupnya masing-masing, dan punya jalan cerita yang berbeda dari orang lain. Mereka juga manusia biasa yang makan dan bernafas setiap hari, sama seperti diri kita setiap hari.
Budaya kita di zaman ini sangat memaksa orang untuk menjadi sosok orang lain selain diri kita sendiri. Orang saat ini terlalu banyak memberikan hak kepada orang lain untuk menentukan apa yang kita bisa lakukan dan apa yang tidak bisa kita lakukan. Akibatnya terjadi mental block dan banyak orang kemudian tidak bisa berkembang karena termakan oleh omongan orang lain itu tadi. Padahal hak untuk menentukan siapa kita dan ingin menjadi apa kita, adalah diri kita sendiri, bukan wewenang dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, yang menentukan kita ingin menjadi apa dan bagaimana ingin mencapainya adalah tergantung diri sendiri. Proses refleksi itu adalah dengan menuju ke dalam diri sendiri, bukan ke luar dengan mencari resep rahasia berupa wejangan atau suruhan dari orang lain soal perkara hidup yang kita jalani. Standar sukses, berhasil, dan bahagia adalah tergantung bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri.
Seperti yang diucapkan oleh Mr. Ping dan po.
"Tidak ada resep rahasia, yang ada itu cuma kamu"
Jadi, berhentilah mencari-cari resep rahasia dalam hidup ini. Dan jalani saja seperti apa yang kamu inginkan tanpa harus bergantung dengan hal-hal lain di luar dirimu.
Satu-satunya resep rahasianya ya adalah dirimu sendiri.