Ngambek: Silent Killer Yang Mematikan Dalam Pernikahan

Rahmat Fathoni
Mahasiswa aktif Univesitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
26 November 2023 15:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmat Fathoni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/tumisu-148124/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=6930723">Tumisu</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=6930723">Pixabay</a>
zoom-in-whitePerbesar
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/tumisu-148124/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=6930723">Tumisu</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=6930723">Pixabay</a>
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mungkin setiap orang mempunyai statement yang sama bahwa salah satu penyebab utama runtuhnya pernikahan adalah munculnya orang ketiga. Tetapi, beda hal dengan Indra Noveldy, seorang konsultan pernikahan yang berpendapat bahwa munculnya orang ketiga bukanlah penyebab utama perceraian. Ia mengatakan orang ketiga hadir sebab sudah ada problem dalam pernikahan tersebut. Seperti cekcok mulut antara keduanya, ngambek pun menjadi akibat yang ditimbulkan sebab problem yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Ngambek bisa menjadi silent killer untuk pernikahan jika dilakukan terus menerus, sebab akan menimbulkan hilangnya penurunan perasaan pasangan dan ngambek juga dijadikan alat supaya pasangannya merasa dirinya bersalah dan akhirnya meminta maaf. Tetapi, tidak semua pasangan menganggapnya begitu, ada sebagian pasangan yang mempunyai luka batin, Maka yang terjadi pasangan akan beranggapan bahwa kita tidak menghargai dia. Tentunya ini akan memperkeruh keadaan.
Bagaimana cara berdamai dengan pasangan kita yang sedang ngambek?
Hal yang harus dilakukan adalah breaking the silent. Sebelumnya hilangkan terlebih dahulu anggapan jika kita kita yang memulai breaking the silent maka kita mengalah. Hilangkan persepsi itu. Gantilah dengan persepsi haruslah ada yang ingin tumbuh dewasa lebih dahulu.
Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi saat breaking the silent. Seperti menanyakan kepada pasangan tentang masalah mereka yang membuat mereka ngambek kepada kita.
ADVERTISEMENT
Berikut ini adalah tips untuk breaking the silent:
1. Jangan ungkit problem yang menyebkan pasangan ngambek
”Yang berlalu biarlah berlalu”, motivasi ini sangat cocok sekali untuk seseorang yang ingin melakukan breaking the silent. Daripada mengungkit hal-hal yang membuat pasangan ngambek, lebih baik membicarakan hal-hal yang digemari oleh pasangan kita. Jika pasangan kita suka travelling, maka ajaklah berbicara seputar tempat-tempat yang bagus untuk dikunjungi. Jika pasangan kalian suka berkebun maka tanyakan kepada mereka keadaan tanaman yang mereka rawat.
2. Tidaklah harus dengan ucapan
Gambar oleh <a href="https://pixabay.com/id/users/lambhappiness-2395112/?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1329349">lambhappiness</a> dari <a href="https://pixabay.com/id//?utm_source=link-attribution&utm_medium=referral&utm_campaign=image&utm_content=1329349">Pixabay</a>
Sebagian laki-laki mungkin ada yang masih canggung jika memulai breaking the silent dengan kata-kata. Cobalah ganti dengan tindakan yang mengambarkan kasih sayang kepada pasangan, seperti pelukan atau usapan. Ingat perempuan adalah makhluk perasa yang hebat.
ADVERTISEMENT
3. Pendam rasa egois
Haruslah ada yang memulai untuk breaking the silent. Cobalah dengan menanyakan kepada pasangan tentang hal-hal apa saja yang membuat mereka ngambek dan marah.
4. Sampaikan pesan dengan rasa nyaman
Di dalam buku How to Win Friends and Influence karya Dale Carnegie disebutkan bahwa tidak ada orang di dunia ini yang suka dikritik. Dale Carnegie memberi tips jika ia menyampaikan kritik maka ubahlah kata kata yang ingin disampaikan supaya orang yang dikritik merasa tidak sedang dikritik. Kata kuncinya adalah rasa nyaman. Begitu pula jika kita ingin breaking the silent, sampaikanlah kritik-kritik tentang sifat buruk mereka yang membuat kita ngambek, dengan catatan sampaikanlah dengan kata-kata yang membuat orang yang dikritik tidak sedang merasa dikritik. Dalam pernikahan haruslah ada keterbukaan, jangan sampaikan hal tersebut dipendam terlalu lama, lalu menjadi perasaan jengkel atau benci kepada pasangan.
ADVERTISEMENT
kesimpulan
Ngambek yang ternyata kita anggap sepele, ternyata jika terlalu lama bisa membuat hal yang sangat fatal, yaitu munculnya orang ketiga dan dari munculnya orang ketiga akan menggiring pernikahan menuju jalan perceraian di pengadilan agama. Jadikanlah diri kita sendiri menjadi orang yang mau memulai breaking the silent jika pasangan kita ngambek, bukan menjadi orang yang selalu menuntut pembenaran dari pasangannya.