Konten dari Pengguna

Strategi Kepemimpinan Kolaboratif: Sumber Kekuatan Di Era Disrupsi

Shinyo
Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Depok
11 September 2024 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shinyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pemimpin. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemimpin. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah gelombang disrupsi yang mengubah skema bisnis dan sosial secara drastis, kepemimpinan konvensional sering kali tidak cukup untuk menangani tantangan baru sehingga dibutuhkan strategi baru. Pendekatan yang lebih dinamis dan inklusif diperlukan kondisi yang semakin kompleks dan saling terhubung. Strategi Kepemimpinan kolaboratif menjadi solusi utama saat ini.
ADVERTISEMENT
Kepemimpinan kolaboratif bukan hanya mendistribusikan tugas. Membangun hubungan yang kuat, menciptakan budaya yang menghargai satu sama lain, dan memungkinkan setiap anggota tim untuk berkomunikasi dengan baik adalah semua komponennya. Metode ini coba menawarkan cara yang lebih adaptif dan responsif untuk mencapai tujuan bersama di era disrupsi, di mana inovasi dan perubahan terjadi begitu cepat.
Mereka yang mengambil pendekatan kepemimpinan kolaboratif melihat tantangan sebagai kesempatan untuk bekerja sama, bukan sebagai hambatan yang harus diatasi sendiri.
Komunikasi Terbuka dan Transparan
Ilustrasi pemimpin berkomunikasi. Sumber: Christina Morillo/pexels.com
Pemimpin harus menciptakan lingkungan di mana informasi dibagikan secara terbuka dan transparan, kepemimpinan kolaboratif pada dasarnya berbasiskan pada kepercayaan sehingga hal-hal yang memungkinkan untuk merusak perlu diperhatikan.
Komunikasi yang terbuka dan transparan tentu akan menghasilkan umpan balik yang konstruktif dan mengakomodasi berbagai perspektif dalam memperbaiki proses dan hasil kerja. Selain itu, komunikasi terbuka menciptakan kondisi di mana setiap individu didorong untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya tanpa rasa takut terhadap reaksi dari orang lain.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks dunia kerja, salah satu contoh penerapan bentuk komunikasi ini adalah ketika meeting, seorang karyawan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan pendapat sehingga apapun jabatannya baik anggota atau pemimpin maka tetap dapat mewujudkan komunikasi terbuka dalam sebuah tim agar dapat merasakan manfaatnya.
Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Seorang pemimpin perlu sadar bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan kerja sangat penting untuk kesehatan tim. Lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental dan fisik dapat meningkatkan produktivitas dan keterlibatan.
Dengan menjaga keseimbangan antara kerja dan kehidupan, seorang pemimpin tidak hanya meningkatkan kesehatan tim tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, kreatif, dan berkelanjutan. Keseimbangan ini berkontribusi pada keberhasilan jangka panjang organisasi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks kerja seorang pemimpin perlu memperhatikan jam kerja karyawan, dukungan kesehatan, batasan kerja bahkan hingga fleksibilitas pekerjaan yang dapat mempermudah karyawan menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.
Visi dan Tujuan Bersama
Definisi Visi secara sederhana diartikan sebagai impian yang nantinya diwujudkan dengan berbagai macam cara atau Misi. Pada sebuah organisasi atau perusahaan tentu diisi sekumpulan orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan yang sama, sehingga karyawan dan pemimpin dalam perusahaan diharuskan untuk terus berkolaborasi.
Seorang pemimpin perlu memberikan pemahaman yang jelas kepada karyawan terkait visi dan tujuan perusahaan, bahkan jika dirasa sebuah tujuan yang dimiliki perusahaan dinilai kurang maka baiknya seorang pemimpin melibatkan karyawan agar dapat merumuskan tujuan perusahaan untuk meningkatkan rasa kepemilikan dan motivasi karyawan.
ADVERTISEMENT
Dalam mencapai visi dan tujuan bersama maka dibutuhkan komunikasi yang konsisten, pastikan semua karyawan mendapatkan pembagian informasi dan fokus. Selain itu, pemimpin perlu memberikan pengakuan atau apresiasi kepada anggota tim yang sudah berkontribusi secara signifikan sehingga memperkuat motivasi dan keterlibatan.
Kesimpulan
Kepemimpinan kolaboratif memungkinkan pengembangan dan pembelajaran bersama di era disrupsi, di mana inovasi dan adaptasi sangat penting. Pemimpin yang mengutamakan kerja sama dapat memanfaatkan kekuatan kolektif untuk menemukan solusi inovatif dan menghadapi tantangan dengan cara yang lebih efektif.
Secara keseluruhan, kepemimpinan kolaboratif adalah sumber kekuatan yang dapat memandu organisasi melawan keraguan melalui perubahan. Pemimpin dapat membangun struktur yang kuat dan fleksibel yang siap menghadapi tantangan disrupsi dan memanfaatkan peluang yang ada dengan memprioritaskan komunikasi, empati, dan keterlibatan tim.
ADVERTISEMENT
Mengelola tim bukan hanya melihat hasil dari kepemimpinan kolaboratif melainkan menghasilkan ekosistem yang kuat dan saling mendukung sehingga berujung pada kesuksesan dan pertumbuhan di era yang terus berubah ini.
Shinyo (Ketua Bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Depok).