Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Memaknai Ketuhanan Yang Maha Esa
11 Oktober 2020 16:35 WIB
Tulisan dari Rahmatullah Syabir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pancasila adalah sebuah ideologi dan sebagai dasar negara untuk merangkul seluruh elemen masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pancasila juga merupakan sebuah ideologi yang berdiri sendiri untuk menjadi pedoman menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila lahir bukan sebagai tesis maupun antitesis dari ideologi yang lain, tapi bisa saja menjadi sintesis dari semua ideologi yang ada.
Maka dari itu isi dari Pancasila harus menjadi petunjuk bagi jalannya sebuah negara, menjadi solusi dari setiap permasalahan yang ada.
Dari lima sila yang ada, sila pertama merupakan sila yang merangkul keyakinan-keyakinan yang beragam, mengedapankan jalan moderasi beragama, menghargai perbedaan, dan sebagainya.
Sila Pertama mempunyai butir-butir pengamalan untuk dijadikan sebagai pijakan melangkah dalam kehidupan sehari-hari.
Butir-butir Sila "Ketuhanan yang Maha Esa" adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari tujuh butir-butir sila pertama dari Pancasila mengandung banyak makna baik yang tersurat maupun yang tersirat, yang apabila dijalankan sangat berpengaruh terhadap perdamaian diantara keyakinan-keyakinan, kelompok-kelompok dan segenap keberagaman yang ada.
Kita semua memiliki keyakinan, tapi belum tentu keyakinan kita itu sama. Jika tidak sama, lantas kita berhak memusuhi keyakinan yang lain? Jawabannya: Tidak. Karena Pancasila sudah mengatur itu semua, Pancasila sudah menjawab itu semua, dan Pancasila sudah menjadi dasar untuk tidak memusuhi keyakinan yang berbeda dengan kita.
Terus keuntungannya apa jika Pancasila bisa merangkul semua keyakinan yang ada? Tentunya bisa seminimal mungkin mencegah terjadinya konflik yang disebabkan karena perbedaan yang ada.
Untuk masalah-masalah yang muncul mengenai pengrusakan rumah ibadah, dilarangnya didirikan rumah ibadah dan diganggunya proses ibadah keyakinan yang beda adalah perbuatan oknum-oknum tak bertanggung jawab yang bisa saja tujuannya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan yang telah kita rajuk bersama.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, jadikanlah diri kita sebagai tameng garda tedepan melawan musuh-musuh yang akan menghancurkan bangsa kita, dan yang akan merusak Pancasila itu sendiri..
Wallahu a'lam.