Konten dari Pengguna

Pentingnya Tanggung Jawab Sosial dalam Penyiaran dan Periklanan

Rahmi Syafia Azzahra
Mahasiswa ilmu komunikasi universitas Andalas
19 November 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rahmi Syafia Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/wartawan/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/wartawan/
Penyiaran dan periklanan memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, dan memengaruhi perilaku masyarakat. Namun, pengaruh besar ini membawa tanggung jawab sosial yang harus dipikul oleh pelaku industri media. Tanggung jawab sosial bukan hanya sekadar kewajiban moral, tetapi juga kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan keberlanjutan bisnis.
ADVERTISEMENT
Tanggung jawab sosial dalam konteks penyiaran dan periklanan berarti memastikan bahwa konten yang disampaikan tidak merugikan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini melibatkan komitmen untuk mematuhi nilai-nilai etika, hukum, dan norma sosial yang berlaku. Beberapa prinsip tanggung jawab sosial meliputi:
1. Kejujuran dan Transparansi
Informasi yang disiarkan harus akurat, tidak menyesatkan, dan disampaikan dengan cara yang mudah dipahami oleh audiens.
2. Penghormatan terhadap Nilai Budaya dan Agama
Media harus menghormati keragaman budaya dan agama di masyarakat tanpa menimbulkan konflik.
3. Perlindungan Anak dan Kelompok Rentan: Konten yang disiarkan atau diiklankn harus aman dan tidak mengeksploitasi kelompok rentan, terutama anak-anak.
Namun, pelanggaran tanggung jawab sosial, seperti penyebaran berita palsu atau konten provokatif, dapat memicu keresahan sosial. Oleh karena itu, lembaga penyiaran harus mengedepankan etika jurnalistik dalam setiap produksinya.
ADVERTISEMENT
Periklanan sering kali menghadapi kritik terkait isu manipulasi, stereotip, dan eksploitasi. Untuk memenuhi tanggung jawab sosial, pelaku periklanan harus memastikan bahwa iklan tidak hanya bertujuan komersial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Contoh Praktik Tanggung Jawab Sosial dalam Iklan:
Iklan yang Mendidik: Kampanye yang mempromosikan gaya hidup sehat atau pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Iklan yang Memberdayakan: Promosi yang mendukung kesetaraan gender atau memberdayakan komunitas lokal.
Iklan yang Etis: Menghindari penggunaan klaim palsu, gambar eksplisit, atau pesan yang merugikan kelompok tertentu.
Meskipun penting, tanggung jawab sosial sering kali sulit diterapkan karena adanya tekanan untuk memenuhi target bisnis. Persaingan di industri media dan periklanan dapat mendorong pelaku untuk menggunakan strategi yang tidak etis demi menarik perhatian audiens.
ADVERTISEMENT
Namun, dengan regulasi yang ketat dan kesadaran kolektif, praktik yang tidak bertanggung jawab dapat diminimalisir. Lembaga seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan asosiasi periklanan memiliki peran penting dalam mengawasi dan menegakkan standar etika.
Tanggung jawab sosial adalah elemen esensial dalam penyiaran dan periklanan. Dengan memprioritaskan kepentingan masyarakat, industri media dapat berfungsi sebagai kekuatan yang membangun, bukan merusak. Pelaku media dan periklanan yang bertanggung jawab tidak hanya akan mendapatkan kepercayaan publik, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial yang berkelanjutan.
Dalam dunia yang semakin terhubung, komitmen terhadap tanggung jawab sosial bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, penyiaran dan periklanan dapat menjadi alat yang mendidik, menginspirasi, dan memberdayakan masyarakat.
ADVERTISEMENT