Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Good Girl Syndrome: Penyebab Wanita Sulit Bahagia
11 Februari 2022 17:58 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rahmita Zahra Oktiawalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat masih kecil, umumnya perempuan selalu diperingatkan oleh orang tua atau orang di sekitarnya, “Jadi anak perempuan, tuh, harus lemah lembut, jaga sopan santun, peduli dengan orang lain, jangan egois, dan jangan berantakan seperti anak laki-laki.” Intinya, selalu dinasehati agar menjadi anak baik. Kemudian, ketika ia beranjak dewasa kembali mendapat perkataan yang berisi tuntutan, “Kamu harus bisa masak, mengurus rumah tangga, mengurus suami dan anak.” Serta perkataan semacamnya.
ADVERTISEMENT
Perkataan-perkataan tersebut memang tidak salah karena memiliki sifat terpuji tentunya merupakan sesuatu yang harus dimiliki semua orang. Akan tetapi, jika kamu melakukan semua hal tersebut terasa seperti beban dan tidak sesuai dengan keinginan pribadimu, bisa saja kamu sedang mengalami good girl syndrome.
Good girl syndrome merupakan sikap baik yang dimiliki oleh perempuan, tetapi ia memiliki rasa tertekan dan merasa beban karena perbuatan baik yang dilakukan tersebut karena adanya tuntutan dari orang banyak, sehingga tujuannya hanya untuk menyenangkan orang lain atau bahkan bukan haknya sendiri.
Ia merasa terpaksa dalam melakukan kegiatannya demi menyenangkan banyak pihak. Akibatnya, ia tidak bisa bebas dalam mengekspresikan apa yang sebenarnya diinginkan. Ciri-ciri dari good girl syndrome adalah sulitnya mengatakan “tidak” pada orang lain atau merasa tidak enak ketika menolak karena takut akan omongan orang lain kepadanya dan menghancurkan ekspektasi orang-orang. Akibatnya, ia menjadi perfeksionis dan sangat taat pada aturan, sekalipun peraturan kecil yang tidak terlalu penting.
ADVERTISEMENT
Tentunya good girl syndrome memiliki dampak negatif, yaitu adanya perasaan tidak percaya diri karena tuntutan menjadi perempuan yang baik. Hal ini membuat diri menjadi selalu khawatir dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan. Secara tidak langsung, ia harus memenuhi harapan orang lain tanpa mewujudkan keinginan sendiri.
Peran menjadi anak baik memang terlihat terasa aman karena akan terhindar dari konflik dan pertentangan. Namun, rasa aman dan damai tersebut harus mengorbankan diri sendiri. Ia tidak pernah mengemukakan apa yang ia inginkan dan selalu mendahulukan orang lain. Puncaknya adalah ia tidak mempercayai akan kemampuan yang dimilikinya atau tidak percaya diri.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghindarkan diri dari good girl syndrome, tentunya harus lebih mempercayai diri sendiri terlebih dahulu ketimbang langsung mendengar seluruh omongan orang lain. Kamu juga harus berlatih dalam mengemukakan sesuatu yang kamu inginkan. Hindari perasaan tidak enak hati atau merasa bersalah jika kamu tidak sejalan dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Jika ada seseorang yang tidak menghargai kamu, jangan diam saja dan tegaskan kepada orang tersebut bahwa kamu tidak menyukainya. Selain itu, bangun rasa percaya diri dan cintai diri sendiri. Cobalah untuk mengenali diri sendiri, apa yang sebenarnya kamu inginkan dan sukai untuk bisa kamu wujudkan sendiri impianmu, bukan impian orang lain terhadapmu.
Mengubah pemikiran yang tertanam sejak bertahun-tahun lamanya bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Ubah sikap secara perlahan-lahan untuk menemukan kebahagiaanmu sendiri. Jika kamu merasa kesulitan dalam melakukannya, kamu bisa berkonsultasi langsung kepada ahlinya.