Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Menulis Jurnal Harian untuk Tetap Waras
9 Januari 2023 20:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rahmita Zahra Oktiawalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Apakah kamu memiliki kebiasaan untuk menceritakan kejadian-kejadian yang kamu alami dengan menulis di jurnal harian? Kebiasaan tersebut patut untuk dipertahankan karena ternyata banyak sekali manfaat untuk dirimu, terutama sebagai salah satu bentuk menjaga kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Secara umum, journaling atau jurnal harian merupakan kegiatan menulis segala hal yang sedang kamu pikir atau kamu rasakan. Pikiran dan perasaan adalah hal yang masih abstrak. Namun, kedua hal tersebut dapat terbentuk untuk dipahami dengan jelas ketika kamu sudah menuangkannya dalam bentuk tulisan.
Kamu boleh menulis segala hal tentang apa pun yang kamu mau dan bercerita sebebas mungkin untuk memuntahkan isi hati dan pikiran agar tidak terpendam sendiri. Layaknya membuat film, kamu adalah seorang sutradara yang bisa membuat cerita sesuai yang kamu inginkan. Maka dari itu, umumnya jurnal harian adalah suatu bentuk rahasia dan privasi diri, sehingga kamu tidak perlu takut untuk dihakimi atau disalahkan.
Isi dari jurnal harian bentuknya sangat beragam, seperti mengenai hal-hal yang kamu suka atau tidak suka, mimpi-mimpimu, kejadian yang menyenangkan atau menyedihkan, rencana di masa depan, dan sebagainya. Biarkan tulisan tersebut mengalir dengan sendirinya karena tidak ada aturan yang membatasi kamu.
ADVERTISEMENT
Untuk membuatmu makin merasa nyaman dalam menulis jurnal harian, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan buku harian yang tepat dan kamu suka. Ini bisa jadi pendukung untuk membuatmu makin semangat menulis. Selain di buku atau dengan tulis tangan, menulis jurnal harian juga bisa dilakukan secara digital, seperti mengetik di gawai, laptop, dan sebagainya. Setelah itu, tentukan waktu yang nyaman, seperti waktu-waktu luang agar bisa fokus dalam menulis jurnal harian.
Bagi kamu yang masih bingung dalam memulai menulis jurnal harian, kamu bisa mencoba teknik WRITE (W atau What topic, R atau Review, I atau Investigate, T atau Time yourself, dan E atau Exit smart) dari Kathleen Adams. Namun, jangan terpaku pada teknik ini karena hanya sebagai referensimu.
ADVERTISEMENT
Pertama, What topic. Kamu bisa memikirkan terlebih dahulu topik atau cerita apa yang ingin kamu tulis. Kedua, Review. Pada poin ini, cobalah untuk ingat kembali bagaimana kejadian tersebut terjadi. Ketiga, Investigate atau menyelidiki isi pikiran dan perasaan yang sedang kamu rasakan. Keempat, Time yourself atau menentukan target waktu tertentu dalam menulis jurnal harian tersebut, sesuai dengan yang kamu inginkan. Terakhir, Exit smart dengan melakukan kesimpulan pada tulisan yang telah kamu buat.
Dengan ini, kamu sudah memiliki gambaran dalam menulis jurnal harian. Tak terelakkan bahwa kegiatan sederhana ini pun ternyata sangat memiliki banyak manfaat. Journaling atau menulis jurnal harian dapat meningkatkan kreativitas kamu karena diberikan kebebasan dalam menulis. Kebiasaan journaling juga akan meningkatkan kepekaan terhadap perasaan diri sendiri dan mencegah untuk menyangkal hal yang sedang dirasakan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, menulis jurnal harian dapat pula menjaga kesehatan mental kamu. Rutin dalam menulis jurnal harian dapat mengelola rasa stres dan mengendalikan emosi. Secara tidak langsung, jurnal harian dapat membantu kamu untuk mengeluarkan emosi yang terpendam. Hal tersebut disebabkan kamu bisa menuangkan perasaan tanpa ada yang ditahan. Manfaat lainnya adalah dapat meredakan rasa cemas karena telah dituangkan dalam bentuk kata-kata.
Dengan menulis jurnal harian, kamu dapat mengenali diri sendiri dengan lebih baik. Ibaratnya, kamu sedang berkomunikasi dengan diri sendiri tanpa ada yang menghakimi. Dari tulisan itu, kamu bisa mendengarkan dirimu, apa yang kamu rasakan, apa yang kamu inginkan, hingga apa yang ingin kamu lakukan di masa depan.
Jika kamu rutin dalam menulis jurnal harian hingga bertahun-tahun lamanya, kamu bisa melihat dan menilai progres dirimu, seperti melihat bagaimana gaya berceritamu setiap tahunnya, bagaimana perubahan pola pikir kamu, dan bagaimana cara pandang kamu seiring bertambah umur. Kamu pun bisa mengingat kejadian-kejadian yang telah kamu lewati, sebagai bentuk apresiasi diri bahwa kamu telah berhasil melewatinya.
ADVERTISEMENT