Konten dari Pengguna

Feature: Cahaya Cantik di Penghujung Hari

Raihan Adestya
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Grafika Penerbitan Program Studi Penebitan (Jurnalsitik)
31 Mei 2023 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Adestya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indahnya Langit sore hari by Raihan Adestya
zoom-in-whitePerbesar
Indahnya Langit sore hari by Raihan Adestya
Cantik di Penghujung Hari
Di sore menjelang malam yang cerah, dengan langit yang bersih tanpa awan. Seorang mahasiswa tingkat akhir yang sedang berusaha tenang di tengah hiruk-pikuk keramaian Jakarta.
ADVERTISEMENT
Berjalan perlahan, menikmati angin yang berhembus halus menyeka tubuhnya dengan lembut. Namun, matanya tertuju pada senja yang menguning.
Ada sebuah cahaya di langit dari arah barat yang tidak jauh berada di dekat Matahari yang mulai tenggelam pada lautan langit.
Batinnya terheran melihat cahaya bintang itu. Namun, tak berhenti pada cahaya bintang yang cerah, ia juga terheran dengan cahayanya yang tak berkelip.
Rasa keheranan ini menjadi sebuah tanda tanya besar baginya. Panggil saja Sora, mahasiswa tingkat akhir yang selalu tertarik dengan benda langit.
Langit yang membentang luas sebagai atap dari dunia ini selalu berhasil menarik perhatian Sora. Bahkan bukan hanya langit, luas luar angkasa yang masih terus bertambah mampu membuat Sora lupa akan dunianya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tanpa pikir panjang, Sora mencari tahu benda langit yang cerah itu. Bagaimana bisa memancarkan cahaya yang indah ketika Matahari masih menjalankan tugasnya? Tak bisakah menunggu Bulan untuk datang menggantikan Matahari?
Rasa penasarannya mulai sirna seiring ia menemukan jawabannya. Bahwa benda langit cerah yang ia lihat bukanlah bintang melainkan sebuah planet yang berada di tata surya.
Sebuah planet terpanas dan planet paling terang, yaitu planet Venus. Venus dapat terlihat dari langit Bumi karena Venus mampu menerima dan memantulkan cahaya Matahari yang sangat tinggi. Bahkan, Venus mampu memantulkan 70% cahaya dari sinar Matahari.
Namun setelah rasa penasarannya terjawab, Sora kembali memiliki banyak pertanyaan di kepalanya. Kenapa Venus yang menjadi planet terpanas? Sedangkan Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari. Dan seharusnya, Merkurius juga menjadi planet paling terang, karena banyak menerima cahaya dari Matahari.
ADVERTISEMENT
Tanpa memperdulikan Matahari yang sudah meninggalkannya, Sora tetap mencari tahu atas pertanyaan-pertanyaan dari kepalanya. Bahwa permukaan Venus diselimuti awan yang memiliki tingkat pantulan tinggi sehingga cahaya Matahari mampu dipantulkan dengan mudah.
Lalu, pertanyaan selanjutnya pun terjawab. Bahwa Venus sebagai planet terpanas dengan suhu permukaannya yang mencapai 462 derajat celcius karena Venus memiliki atmosfer yang tebal dengan kandungan karbon dioksida dan sulfur. Venus juga menerima banyak radiasi dengan jumlah yang besar sehingga perpindahan panas yang tidak efisien.
Sedangkan Merkurius sebagai planet yang terdekat dengan Matahari, bukan planet terpanas di tata surya karena memiliki atmosfer yang mampu mengatur suhu permukaannya.
Sora menemukan sebuah fakta menarik dari planet dalam yang terdekat dari Bumi. Bahwa Venus juga sering disebut sebagai ‘bintang malam’ ketika terlihat di bagian barat saat Matahari sudah tenggelam. Venus juga disebut ‘bintang pagi’ ketika terlihat di bagian timur setelah Matahari terbit.
ADVERTISEMENT
Fakta unik lainnya adalah waktu yang rumit di planet Venus. Bayangkan, jika Bumi membutuhkan waktu 24 jam untuk berotasi pada porosnya. Venus membutuhkan waktu 243 hari Bumi untuk melakukan rotasi pada porosnya.
Dan untuk mengukur setahun, sebuah planet dibutuhkan mengelilingi Matahari sebanyak sekali. Anehnya, Venus hanya melakukannya dalam 224 hari.
Jadi, waktu satu tahun lebih singkat daripada satu hari berada di Venus. Sora membayangkan, bagaimana rasanya menunggu pergantian tahun yang ternyata lebih singkat daripada pergantian hari.
Puas sudah rasa penasarannya. Dengan Bulan yang kini menemaninya, Sora sudah mengenal cahaya cantik itu. Sebagai akhir perjalanannya dari sore hingga malam hari, Sora berharap pada Venus untuk tetap bercahaya di langit yang luas ini. Setidaknya, ada sebuah kenyamanan bagi dirinya di tengah Kota Metropolitan.
ADVERTISEMENT