Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
KKN Undip Nguri-nguri Seni Jathilan, Melalui Promosi Sanggar Seni
19 Agustus 2024 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Raihan Aldi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dosen Pembimbing: Bogi Budi Jayanto, S.Pi., M.Si
Raihan Aldi Pramana
ADVERTISEMENT
(Tim II KKN Universitas Diponegoro Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Indonesia).
Ketundan (21/7) Rogo Putro Bowono (RPB) merupakan sebuah sanggar seni yang berasal dari Magelang, atau lebih tepatnya berada pada Dusun Sobowono, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Kelompok kesenian yang berasal dari Magelang ini terbentuk sejak 2022, dan merupakan bentuk penghidupan kembali dari kelompok kesenian terdahulu yang sempat mati suri karena tidak adanya regenerasi anggota.
Kesenian yang mereka bawakan sendiri sebenarnya bukanlah merupakan kesenian asli dari Magelang, melainkan adaptasi dari Jawa Timur. Hal ini dikarenakan Pak Slamet selaku ketua dan pelatih tunggal yang merupakan orang asli Jawa Timur membawa kesenian tersebut dari Jawa Timur seperti Jathilan, Warokan, Reog, Topeng Ireng, dan lain sebagainya untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Menurut Pak Slamet “Nguri-nguri budaya iku penting mas, iso nggo hiburan juga iso kanggo edukasi, ben budaya lokal iku mboten punah”. Hal ini tentu menjadi satu poin penting dimana kebudayaan kita terutama orang Jawa seringkali dicuri atau diklaim oleh negara lain akan tetapi kita sendiri tidak mempelajarinya atau Nguri-nguri.
ADVERTISEMENT
Kelompok kesenian yang terdiri dari kurang lebih 40 anggota ini memang terbilang masih baru kemunculannya, namun dari segi manajemen dalam tata kelola jadwal, kas, dan koordinasi sudah cukup baik. Bisa dibilang mereka yang bertugas sebagai Sekretaris, Bendahara, dan lain sebagainya tidak memegang dua peran dan hanya fokus pada tugasnya. Namun dari segi promosi atau dikenal di kalangan masyarakat luas mereka belum terlalu baik, karena mereka hanya tampil di sekitar daerah Kecamatan saja. Oleh karena itu saya Raihan Aldi Pramana Mahasiswa Sastra Indonesia bekerja sama dengan Lydia Prahesti Pangestika Mahasiswa dari Tim II KKN Universitas Diponegoro memberikan pengarahan dan edukasi terkait pentingnya promosi melalui sosial terutama Instagram. Dengan adanya hal tersebut diharapkan dapat membantu kelompok kesenian daerah seperti Rogo Putro Bawono agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Untuk Rogo Putro Bawono sendiri memiliki akun sosial media yang dapat diakses melalui Instagram yaitu @rogoputrobawono23.
ADVERTISEMENT