Konten dari Pengguna

Pemuda Terjun ke Dunia Politik: Saatnya Membawa Perubahan dengan Gagasan

Raihan Muhammad
Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan - Direktur Eksekutif Amnesty UNNES
15 Juni 2023 5:28 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemuda. Foto: roompoetliar/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemuda. Foto: roompoetliar/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemuda, sebuah aset bangsa yang memiliki potensi, energi, dan semangat yang bisa menjadi penggerak pembangunan dan kemajuan suatu negara. Masa depan negeri kita tercinta juga ada di tangan para pemuda dengan idealismenya.
ADVERTISEMENT
Pemuda merupakan angin segar bagi dunia politik, gagasan-gagasan yang dipunya diharapkan mampu mendobrak kebodohan, kemunafikan, dan ketidakadilan. Terjunnya pemuda ke politik juga penting untuk membangun demokrasi yang inklusif dan banyak kalangan.
Muda adalah kekuatan, pemuda merupakan generasi penerus yang akan mewarisi negeri ini. Sebagai katalis perubahan, pemuda memiliki kesempatan untuk bertempur akal sehat dalam kontestasi politik. Saatnya pemuda menabuh genderang perang untuk melawan kebatilan.

Para Pendiri Bangsa Indonesia adalah Politisi

Gambar Sjahrir, Sukarno, dan Hatta. Foto: Wikimedia Commons
Sukarno, Hatta, Sjahrir, dan yang lainnya, merupakan para pendiri bangsa Indonesia yang juga politisi. Sejak muda, mereka aktif dalam pergerakan dan juga dunia politik. Indonesia merupakan suatu bangsa yang didirikan oleh para pemuda revolusioner.
Sukarno, beliau pada tahun 1927—berusia 26 tahun—mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia, yang satu tahun kemudian bertransformasi menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).
ADVERTISEMENT
Sukarno bersama kawan-kawannya mendirikan PNI di Bandung dengan membawa tujuan utama, yakni untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan melawan kolonialisme Belanda.
PNI, sebagai salah satu kekuatan politik utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, berperan dalam menyatukan pelbagai kelompok dan organisasi nasionalis—khususnya para pemuda—serta mengoordinasikan gerakan rakyat untuk mencapai kemerdekaan.
Selama periode pergerakan nasional, PNI menjadi tempat bagi pemuda dan politisi muda yang memiliki semangat perubahan dan aspirasi untuk mencapai kemerdekaan. Partai ini pun memainkan peran yang signifikan dalam menggerakkan massa, mengumpulkan dukungan, dan mengadvokasi tuntutan nasionalis kepada pemerintah kolonial Belanda.
Seiring berjalannya waktu, PNI terus berkembang dan menjadi salah satu kekuatan politik yang dominan pada awal masa kemerdekaan Indonesia. Sukarno, sebagai salah satu pendiri PNI, mampu membawa PNI berperan aktif dalam proses pembangunan negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, PNI, partai yang didirikan oleh para pemuda, memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan dan kemudian berperan sebagai salah satu pilar politik dalam pembangunan negara Indonesia.
Kemudian, Mohammad Hatta, pada tahun 1926—berusia sekitar 25 tahun—terpilih sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia merupakan sebuah wadah yang diisi oleh para kaum revolusioner untuk bertukar pikiran. Organisasi ini didirikan oleh para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di negeri Belanda.
Seiring berjalannya waktu, Perhimpunan Indonesia menjadi organisasi yang mulai bergerak dalam bidang politik. Adanya manifesto politik juga membuat pemerintah Belanda merasa deg-degan. Perhimpunan Indonesia pada akhirnya menjadi organisasi pergerakan nasional yang diisi oleh para kaum revolusioner.
Selain itu, Hatta juga terlibat aktif di dalam PNI Baru. Kala itu, pada tahun 1931 PNI dibubarkan dan diganti menjadi Partai Indonesia (Partindo). Namun, Hatta menolak Partindo, dan akhirnya beliau mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia alias PNI Baru.
ADVERTISEMENT
Bersama Hatta, ada sosok bernama Sutan Sjahrir, seorang pemuda yang turut mendirikan PNI Baru. Dalam sejarahnya, tercatat bahwa Sjahrir merupakan perdana menteri termuda di dunia kala itu dengan usia 36 tahun, dan beliau juga merangkap jabatan sebagai Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri.
Pada tahun 1945—berusia 36 tahun—Sjahrir mendirikan Partai Rakyat Sosialis (Paras) yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 1948. PSI membawa semangat sosialisme kepada masyarakat untuk menciptakan kesejahteraan.

Pemuda sebagai Lilin di Tengah Kegelapan

Ilstrasi pemuda. Foto: roompoetliar/Shutterstock
Di tengah hiruk-pikuk dunia perpolitikan Indonesia yang diwarnai dengan berita-berita kecurangan dan tindakan amoral, pemuda hadir sebagai lilin penerang dalam situasi politik yang gelap dan gaduh ini.
Dengan kemampuan literasi digital, para pemuda diharapkan mampu mengamalkan kecerdasan dan kemampuannya untuk membangun bangsa dan negara melalui politik.
ADVERTISEMENT
Pada era digital seperti sekarang ini, pemuda pun lebih melek teknologi, sehingga mereka memiliki peran yang sangat penting dan bisa dimanfaatkan untuk kemajuan dunia politik.
Akses yang luas terhadap informasi melalui internet dan media sosial (medsos), dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi dan memberikan edukasi mengenai isu-isu politik, kepemimpinan, dan yang lainnya.
Selain itu, mereka juga dapat menggunakan medsos untuk menyebarkan pesan politik, mempengaruhi opini publik, dan menciptakan kesadaran politik di kalangan teman sebaya mereka. Pemuda juga bisa memakai platform digital untuk mengorganisir aksi politik, petisi online, dan berpartisipasi dalam forum-forum politik.
Idealisme yang dimiliki para pemuda bisa dipakai dan disebarluaskan melalui media online supaya bisa menjangkau masyarakat luas. Sebagai agen perubahan, pemuda diharapkan membawa gagasan baru, solusi kreatif, dan pendekatan segar dalam merumuskan kebijakan politik.
ADVERTISEMENT
Pemuda juga bisa mengadvokasi dalam isu-isu relevan bagi generasi mereka, seperti perubahan iklim, pendidikan, hak asasi manusia (HAM), kesehatan mental, dan sebagainya.
Dengan melek teknologi, ditambah lagi dengan melek politik, pemuda juga bisa memanfaatkan teknologi untuk memperoleh informasi tentang calon dan partai politik, menganalisis platform kebijakan mereka, dan memilih dengan bijak.
Selain itu, pemuda juga dapat berperan dalam kampanye pemilihan umum, baik sebagai relawan, penggalang dana, atau pemimpin pemuda dalam partai politik, dengan cara-cara kreatif dan inovatif.
Kemudian, di dalam Al-Qur’an disebutkan mengenai pemuda,
Dalam beberapa riwayat, dijelaskan mengenai ayat tersebut, yakni mengenai Ashabul Kahfi, yang merupakan golongan pemuda, dan ingin menerima kebenaran dan lebih lurus jalannya daripada generasi tua yang terjerumus dan tenggelam dalam kebatilan.
ADVERTISEMENT
Dari tafsir ayat tersebut, diketahui juga bahwa ketika itu kebanyakan pemuda lebih memenuhi seruan Allah Swt, berbanding terbalik dengan generasi tua. Para pemuda itu kemudian diberikan bimbingan oleh Allah Swt berupa karunia ketakwaan sehingga mereka beriman kepada Rabb mereka.
Ini menunjukkan bahwa pemuda juga memiliki keistimewaan di dalam Islam, Nabi Muhammad saw pun memberikan perhatian khusus kepada pemuda dalam ajaran dan nasihatnya.
Pemuda dihormati dan diberikan kesempatan untuk berperan aktif dalam pelbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan, perekonomian, politik, dan agama.

Pemuda adalah Harapan Pembawa Perubahan

Ilstrasi pemuda. Foto: roompoetliar/Shutterstock
Pemuda adalah harapan pembawa perubahan, Sukarno pernah berkata,
Sukarno percaya bahwa dengan semangat, energi, keberanian, serta gagasan yang dipunyai pemuda, maka bisa membawa perubahan, bahkan bisa mengguncangkan dunia dan mencapai perubahan besar.
ADVERTISEMENT
Pemuda bisa mewakili suara masyarakat dalam pengambilan keputusan publik, membawa perubahan dan inovasi dengan ide segar, mendorong partisipasi aktif pemuda lainnya dalam politik, meningkatkan representasi yang beragam dalam lembaga politik, serta membentuk masa depan negara melalui kebijakan berkelanjutan.
Pemuda juga bisa berperan penting dalam memperkuat sistem politik dan mempromosikan pemerintahan yang demokratis dengan dukungan melalui pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, dan akses yang mudah ke posisi politik.
Kita ketahui bersama, keputusan politik punya peran yang penting, hampir semua sektor dalam kehidupan berbangsa dan bernegara diputuskan oleh orang-orang yang bergelut di dalam dunia politik.
Bahkan, satu tanda tangan atau keputusan pejabat berwenang lebih memiliki pengaruh, dibandingkan dengan seribu, bahkan jutaan teriakkan atau tangisan masyarakat. Oleh karena itu, pemuda memiliki peranan untuk mengambil sikap politik yang bisa berdampak baik bagi masyarakat luas.
ADVERTISEMENT
Pemuda adalah pembawa perubahan, kita bisa melihat sejarah ketika Mehmed II alias Muhammad al-Fatih berhasil menaklukan Konstantinopel pada 1453 ketika berusia 21 tahun.
Dalam penaklukan Konstantinopel, Muhammad al-Fatih mempersiapkan dengan seksama pengepungan terhadap Konstantinopel.
Beliau mengorganisir pasukan yang kuat, termasuk tentara terlatih dan berbagai jenis artileri. Selain itu, beliau juga menerapkan taktik yang cerdas dan strategi yang matang untuk menghadapi pertahanan yang kuat dari kota tersebut.
Pada tanggal 6 April 1453, pasukan al-Fatih mulai mengepung Konstantinopel. Setelah berbulan-bulan pertempuran yang sengit, pasukan Utsmaniyah akhirnya berhasil menembus tembok kota pada tanggal 29 Mei 1453.
Penaklukkan Konstantinopel oleh al-Fatih menandai akhir dari Kekaisaran Bizantium alias Kekaisaran Romawi Timur dan berdirinya Kekaisaran Utsmaniyah di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan al-Fatih dalam menalukkan Konstantinopel pada usia yang muda menunjukkan keberanian, kecerdasan taktis, dan kepemimpinan yang luar biasa. Adanya kemenangan ini membawa perubahan menjadi lebih baik di wilayah tersebut.
Hal ini menunjukkan betapa istimewanya pemuda, generasi perubahan yang bisa berdampak baik bagi masyarakat. Hak untuk dipilih dan memilih seseorang sudah dijamin di dalam UUD NRI 1945, undang-undang, dan konvenan internasional. Setiap orang, termasuk para pemuda, berhak untuk terjun ke dalam dunia politik dengan membawa gagasan untuk perubahan lebih baik.
Mari mendobrak batas usia, usia hanyalah angka, gagasan dan harapan abadi, hingga kapan pun. Betapa hebatnya Indonesia, suatu negeri yang didirikan oleh para pemuda yang melawan: melawan kebodohan, kemunafikan, dan ketidakadilan.
ADVERTISEMENT