Konten dari Pengguna

Sastra Mengawal Perubahan Zaman

Raihan Muhammad
Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan - Direktur Eksekutif Amnesty UNNES
24 Juli 2023 6:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sastra mengawal perubahan zaman. Foto: Proxima Studio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sastra mengawal perubahan zaman. Foto: Proxima Studio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Sastra adalah pengawal setia perubahan zaman yang tak tergoyahkan. Seperti arloji kehidupan yang terus berputar, sastra senantiasa mencatat setiap detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun yang membuktikan gelombang perubahan zaman.
ADVERTISEMENT
Sebagai perisai dinamika kehidupan, sastra melintasi batas pedesaan hingga perkotaan, mengabadikan peristiwa dari zaman pena dan kertas hingga era laptop dan internet.
Bagai perahu yang berlayar di lautan waktu, sastra mengarungi gelombang dan ruap perubahan, dipandu oleh nakhoda yang mengendalikan kapal waktu menuju arus sejarah dan angin perubahan yang memberontak.
Tidak ada senjata yang seampuh sastra, tajam seperti pedang dan lembut, seperti sutra, senjata ini mampu memotong belenggu dan meruntuhkan dinding untuk mencapai kebenaran di setiap era. Tidak ada perisai yang sanggup menahan kekuatan sastra yang menjadi api yang tak pernah padam, membawa cahaya dan harapan di tengah kegelapan perubahan zaman.
Setiap bait sastra menyimpan revolusi, menyulam benang perubahan, dan merangkai masa depan cerah. Sastra membuka mata kita, mengajak kita untuk merasakan kenyataan bahwa perubahan memang nyata, dan sastra setia mengawalnya.
ADVERTISEMENT
Baik di zaman dulu, saat sastra hadir sebagai alat perjuangan, maupun di era digital kini, suara-suara sastra tetap terdengar dan menyampaikan pesan yang lebih cepat, luas, dan mudah dijangkau.
Bentuknya mungkin berbenah, tetapi esensi sastra tetap sama. Baik berada dalam lembaran kertas maupun layar digital, sastra tetap menjadi peluru dan senjata yang membangkitkan nada perubahan. Sastra adalah pencerita yang proklamasi kata-kata, menggairahkan rasa, dan membawa makna esensial pada setiap zaman.
Perubahan akan terus datang, tetapi sastra akan selalu setia mengawalinya. Pada setiap perjalanan, sastra menyanyikan cerita dan menciptakan proklamasi kata-kata yang menjadi inti dari esensi sastra itu sendiri.
Kita semua mesti menghargai masa lalu dan tetap terbuka untuk masa depan yang cerah, karena sastra adalah sastra, tak peduli dalam bentuk apa. Sastra memiliki kekuatan untuk membawa perubahan dan memberikan cahaya pada setiap kata dan era.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mari kita terus kawal perubahan zaman dengan sastra dan membiarkan kata-kata mengubah dunia menuju masa depan yang lebih baik.

Puisi

Detik demi detik,
Menit demi menit,
Jam demi jam,
Hari demi hari,
Pekan demi pekan,
Bulan demi bulan,
Tahun demi tahun,
Arloji kehidupan telah menunjukkan perubahan zaman.
Oh, sastra, sang pengawal perubahan zaman,
Perisai dinamika kehidupan, dari pedesaan hingga perkotaan,
Sejak pena dan kertas, hingga laptop dan internet,
Sastra setia mengawal peristiwa dalam barisan.
Kau bagai perahu, mengarungi lautan waktu,
Membawa perubahan, berlayar di antara gelombang dan ruap,
Kau adalah nakhoda, sang pengendali kapal waktu,
Menerjang lautan sejarah, menyongsong angin perubahan yang datang memberontak.
Adakah peluru yang seampuh sastra?
ADVERTISEMENT
Adakah senjata yang setajam sastra?
Adakah cahaya yang secemerlang aksara dalam tinta sastra?
Adakah kilau yang selembut kata-kata dalam sastra?
Senjata sastra, tajam bagai pedang, lembut bagai sutra,
Memotong belenggu, meruntuhkan dinding, dan menyentuh kebenaran dalam setiap era,
Tak ada perisai yang mampu menahan senjatamu,
Oh sastra, kau bukanlah pedang biasa, kau adalah api yang tak pernah padam.
Dalam setiap baitmu, setumpuk revolusi bersemayam,
Menyulam benang perubahan, merangkai masa depan yang cerah,
Kau membuka mata, mengajak kita untuk merasakan,
Bahwa perubahan adalah nyata, dan kau setia mengawalnya.
Oh, sastra, kau adalah pengawal perubahan zaman,
Menyalakan lilin di tengah kegelapan, membawa cahaya dan harapan,
Teruslah menyala, demi melawan pemberontakan zaman,
Teruslah menulis, teruslah berbicara, dengan kata-kata, kita bisa mengubah dunia.
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, sastra hadir sebagai alat perjuangan,
Kemudian datang era digital, suara-suara pun terdengar,
Sastra kata-kata tetap ada, tetapi bentuknya yang berbenah,
Menjadi lebih cepat, luas, dan mudah dijangkau.
Sastra tetaplah sastra, esensi di dalamnya tetap sama,
Sastra tetaplah sastra, dalam setiap kata yang diungkap,
Sastra tetaplah sastra, baik dalam kertas maupun layar,
Sastra tetap menjadi peluru dan senjata, membawa perubahan, membangkitkan nada.
Perubahan telah datang, dan akan terus datang,
Namun, sastra tetap setia mengawalnya,
Menyanyikan cerita, memproklamasikan kata, dan menggairahkan rasa,
Inilah esensi sastra, pada zaman dulu, sekarang, dan yang akan datang.
Jadi, mari kita kawal perubahan zaman dengan sastra,
Tetap menghargai masa lampau, tetapi terbuka untuk masa depan yang cerah,
ADVERTISEMENT
Karena sastra adalah sastra, tidak peduli dalam bentuk apa,
Mampu membawa perubahan, memberikan cahaya, dalam setiap kata dan era.
Kota Bekasi, 18 Juni 2023