Konten dari Pengguna

UMKM: Pahlawan Ekonomi Mulai dari Resesi hingga Pandemi

Raihan Muhammad
Manusia biasa yang senantiasa menjadi pemulung ilmu dan pengepul pengetahuan - Direktur Eksekutif Amnesty UNNES
28 Juni 2023 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar UMKM. Foto: Odua Images/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Gambar UMKM. Foto: Odua Images/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 27 Juni, seluruh dunia—termasuk Indonesia—memperingati Hari UMKM Internasional. Hari UMKM Internasional yang diadakan setiap tanggal 27 Juni ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2017 lalu—Resolusi A/RES/71/279—dengan tujuan untuk mengakui peran penting UMKM dalam perekonomian global dan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
ADVERTISEMENT
UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan pengurangan kemiskinan, khususnya di negara-negara berkembang, seperti Indonesia. Akan tetapi, mereka juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan modal, akses pasar, sumber daya manusia, dan teknologi.
Momentum ini biasanya dimanfaatkan oleh pemerintah, organisasi internasional, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk meningkatkan pemahaman dan dukungan terhadap sektor UMKM melalui pelbagai kegiatan, seperti seminar, konferensi, pameran, dan lokakarya.
Acara ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk memperluas jaringan, berbagi pengalaman, dan meningkatkan visibilitas (kejelasan) bisnis mereka. Dengan peringatan ini, diharapkan kesadaran dan perhatian terhadap UMKM meningkat serta langkah nyata diambil untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan sektor ini baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Bank Dunia, UMKM diakui sebagai tulang punggung perekonomian dunia karena UMKM mewakili 95% dari keseluruhan pelaku bisnis di seluruh dunia. UMKM pun berperan penting dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) dunia, dengan sebesar 35%, serta menjadi penyumbang tenaga kerja sekitar 50% di tingkat global.

Sekilas tentang UMKM

Ilustrasi UMKM. Foto: Brasil Creativo/Shutterstock
UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menggambarkan kategori usaha berdasarkan ukuran dan kapasitas operasionalnya. Adapun tujuan UMKM berdasarkan UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah untuk menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan.
Berdasarkan UU UMKM, UMKM punya beberapa kriteria. Kriteria untuk Usaha Mikro termasuk punya kekayaan bersih maksimum Rp50.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau hasil penjualan tahunan maksimum Rp300.000.000,00.
ADVERTISEMENT
Untuk usaha kecil, kriteria termasuk punya kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 hingga maksimum Rp500.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 hingga maksimum Rp2.500.000.000,00.
Kemudian, kriteria usaha menengah, meliputi punya kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 hingga maksimum Rp10.000.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 hingga maksimum Rp50.000.000.000,00. Perubahan nilai nominal kriteria dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur oleh Peraturan Presiden.
UMKM juga punya peran penting dalam perekonomian dengan memberikan kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, inovasi, serta pengurangan kemiskinan. Akan tetapi, UMKM juga menghadapi tantangan, seperti akses terbatas terhadap modal, pasar, teknologi, pelatihan, serta keahlian manajemen dan sumber daya manusia yang terampil.
ADVERTISEMENT
Pemerintah, organisasi internasional, dan LSM menyediakan program dan kebijakan dukungan, seperti pelatihan, pembiayaan, infrastruktur, pembinaan, dan akses pasar global untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM.
UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di banyak negara—termasuk Indonesia—dan mereka mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Oleh karena itu, perhatian dan dukungan terhadap UMKM sangat penting untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Peran UMKM ketika Resesi Ekonomi Indonesia

Ilustrasi resesi ekonomi. Foto: Maria Vonotna/Shutterstock
UMKM menjadi pahlawan ekonomi pada resesi ekonomi 1998 di Indonesia. Ketika itu, krisis finansial berdampak besar terhadap perekonomian negara dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi, inflasi tinggi, serta krisis moneter. Dalam situasi tersebut, UMKM berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menginspirasi harapan pemulihan ekonomi nasional.
UMKM punya fleksibilitas tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi dan bisa beradaptasi dengan perubahan pasar. UMKM memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, mengurangi tingkat pengangguran, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Mereka pun membantu menjaga daya beli konsumen dengan menawarkan produk dan layanan yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
Selain itu, UMKM pun berperan dalam memperkuat ketahanan ekonomi secara keseluruhan. Dengan keragaman UMKM di pelbagai sektor, risiko ketergantungan pada sektor tertentu bisa dikurangi dan keragaman ekonomi dapat ditingkatkan. Pada masa resesi ekonomi 1998, pemerintah dan lembaga terkait memberikan dukungan kepada UMKM melalui program dan kebijakan, seperti pembiayaan, pelatihan bisnis, serta bantuan akses pasar dan promosi produk UMKM.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, juga mengakui bahwa kontribusi UMKM yang signifikan membantu perekonomian Indonesia selama krisis moneter pada tahun 1998. Beliau menyoroti peran UMKM sebagai benteng ekonomi nasional saat sebagian besar pengusaha besar melarikan diri (kabur).
Meskipun ekonomi Indonesia mengalami penurunan yang signifikan dengan kontraksi sebesar 13 persen dan tingkat inflasi yang tinggi mencapai 88 persen, UMKM tetap bertahan. Bahlil juga mencatat bahwa kondisi serupa terjadi saat krisis keuangan global pada tahun 2007—2008, yang mana UMKM berhasil bertahan dan memberikan kontribusi penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
UMKM ketika itu menjadi kekuatan utama dalam upaya memulihkan perekonomian Indonesia dari krisis. Kontribusi mereka dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta membangun ketahanan ekonomi membuktikan bahwa UMKM berperan penting sebagai pahlawan ekonomi dalam situasi resesi.

Peran UMKM ketika Pandemi Covid-19

Ilustrasi pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian dunia. Foto: Blue Planet Studio/Shutterstock
Tidak cuma ketika resesi ekonomi, pada saat pandemi Covid-19 para UMKM—meskipun juga terdampak—mereka menjadi salah satu pahlawan ekonomi, UMKM memainkan peran krusial dalam perekonomian selama pandemi Covid-19. UMKM sudah menunjukkan ketangguhan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dalam menghadapi tantangan tersebut.
Peran UMKM dalam perekonomian selama pandemi Covid-19 mencakup inovasi dan adaptasi, dukungan terhadap ekonomi lokal, dan kontribusi pada pemulihan ekonomi. UMKM menjadi sumber utama lapangan kerja, berusaha untuk mempertahankan karyawan mereka, dan membantu mengurangi tingkat pengangguran. Selain itu, UMKM juga berinovasi dan beradaptasi dengan cepat, beralih ke model bisnis online, dan memproduksi barang dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan baru.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mendukung ekonomi lokal dengan menjalin hubungan dengan pemasok, konsumen, dan komunitas setempat. Pemerintah dan lembaga terkait telah memberikan stimulus dan dukungan, seperti bantuan keuangan, akses ke pembiayaan, pelatihan, dan bimbingan bisnis kepada UMKM selama pandemi.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kementerian KUKM) menunjukkan bahwa jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,07 persen atau Rp8.573,89 triliun.
UMKM juga mampu menyerap 97 persen dari total angkatan kerja dan menghimpun 60,4 persen dari total investasi di Indonesia. Melihat data tersebut, dapat disimpulkan bahwa Indonesia punya basis ekonomi nasional yang kuat berkat jumlah UMKM yang banyak dan kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja. Dengan peningkatan persentase UMKM setiap tahunnya, pengangguran di Indonesia dapat berkurang.
ADVERTISEMENT
Merujuk pada Kementerian Keuangan Republik Indonesia, UMKM punya peran signifikan dalam menghadapi resesi global karena kontribusinya yang besar terhadap PDB, kemampuannya dalam menyerap tenaga kerja, potensinya sebagai pasar bagi industri jasa keuangan, kemampuannya dalam mencari peluang pasar ekspor, serta kemampuannya dalam menyerap kredit terbesar, seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
UMKM punya peran penting dalam perekonomian Indonesia saat menghadapi krisis, seperti krisis moneter tahun 1998 dan pandemi Covid-19. Mereka merupakan pihak yang berjasa dalam perekonomian Indonesia, serta punya potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM berperan sebagai sarana untuk mewujudkan pemerataan ekonomi, mengentaskan kemiskinan, dan menjadi sumber pemasukan devisa bagi negara.
Dengan peran penting UMKM dalam perekonomian, penting untuk terus memberikan dukungan yang memadai guna membangun kembali ekonomi yang kuat dan inklusif di masa depan, baik dalam menghadapi pandemi maupun dalam upaya pemulihan. Sehingga tidak berlebihan jika kita memberikan titel Pahlawan Ekonomi kepada para pelaku UMKM. Berjasa UMKM-nya, bahagia warganya, maju ekonominya.
ADVERTISEMENT