Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Sering Lelah Emosional, Mental, Fisik? Begini Burnout Menguasaimu!
2 Maret 2025 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Raihan Putri Asyifa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda merasa lelah yang berkepanjangan? Kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas? Banyaknya tekanan dari luar, seperti pekerjaan, pertemanan, lingkungan, dan lain-lain, dapat membuat diri kita mengalami stres yang berkepanjangan. Hal ini tentu sangat berdampak pada kesehatan. Oleh karena itu, kita harus waspada agar burnout tidak menguasai diri.
ADVERTISEMENT
Burnout merupakan keadaan kelelahan emosional, mental, atau fisik. Burnout juga dapat menyebabkan motivasi dan kinerja seseorang menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh stres yang berkepanjangan, dan dapat pula menimbulkan sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Adapun ciri-ciri burnout itu sendiri, yaitu: (1) kehilangan semangat dalam menjalani hidup, (2) penderita sering merasa tidak termotivasi sehingga selalu meragukan diri sendiri, (3) kesulitan tidur dan hilang nafsu makan, (4) merasa bahwa badan cepat lelah dan sering mengalami sakit kepala atau nyeri otot, (5) mengalami kelelahan emosional dan merasa tenggelam dalam setiap masalah. Hal ini membuat penderita merasa putus asa sehingga beranggapan bahwa hidupnya tidak berarti, (6) sering merasa lemah dan tidak berdaya, bahkan pada tahap yang lebih parah, dapat menimbulkan ide untuk mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
Setelah memahami ciri-ciri burnout, lantas apa saja yang menyebabkan seseorang mengalaminya? Pada dasarnya, burnout muncul akibat stres yang berkepanjangan. Beberapa bukti penelitian menunjukkan bahwa gejala burnout berhubungan dengan sebab-sebab yang luas, contohnya stres, terhambatnya perkembangan karier, beban kerja yang berlebih, dan pandangan terhadap ketidakberhasilan. Baron dan Greenberg (1990) menyatakan bahwa burnout bisa juga berasal dari organisasi, seperti kondisi jabatan yang membuat usaha seseorang sia-sia, merasa dirinya tidak dihargai, menganggap dirinya tidak berguna, dan lain-lain. Hal tersebut dapat memicu tumbuhnya pandangan negatif terhadap pekerjaannya dan diri sendiri.
Terdapat beberapa cara sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi burnout, antara lain:
1. Mendekatkan diri dengan orang-orang yang kita sayangi, seperti keluarga, teman, atau pasangan, sebagai upaya untuk memberikan dukungan pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Mengenal diri lebih dalam sehingga tahu kapan tubuh, pikiran, dan fisik memerlukan jeda untuk istirahat.
3. Menyesuaikan cara kerja dengan mengutamakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
4. Menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dan hobi di luar rutinitas pekerjaan.
5. Meluangkan waktu untuk istirahat yang cukup dan menghindari begadang pada malam hari.
Dengan demikian, burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang muncul akibat stres berkepanjangan, ditandai dengan hilangnya semangat hidup, perasaan tidak termotivasi, kesulitan tidur, kelelahan fisik, dan bahkan ide untuk mengakhiri hidup, kondisi ini dipicu oleh stres, hambatan karier, beban kerja berlebih, pandangan negatif, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung, sehingga untuk mengatasinya diperlukan upaya mendekatkan diri dengan orang terdekat, mengenal diri lebih baik, menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, menyisihkan waktu untuk hobi, dan istirahat yang cukup.
ADVERTISEMENT
Raihan Putri Asyifa, Mahasiswa Jurusan Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala.
Sumber Gambar
https://www.freepik.com/free-vector/burnout-deadline-mental-pressure-work_33891900.htm#fromView=search&page=1&position=23&uuid=6a97cd89-b2b1-4fa7-91e3-c50e0d20fd60&query=burnout
Referensi
1. Rosyid, H. F. (1996). Burnout: Penghambat produktivitas yang perlu dicermati. Buletin Psikologi, 4(1), 19-25.
2. https://rsjrw.id/artikel/mengenal-burnout-bukan-sekedar-lelah
3. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-metro/baca-artikel/17156/FENOMENA-BURNOUT.html