Konten dari Pengguna

Ekonomi Digital di Tengah Ketidakpastian Mengubah Ekonomi Dunia

Raihana Nandya
Mahasiswi jurusan Hubungan Internasional, Universitas Sebelas Maret
26 Desember 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihana Nandya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Uang Koin. (Sumber Foto: https://pixabay.com/id/photos/koin-mata-uang-investasi-948603/)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Uang Koin. (Sumber Foto: https://pixabay.com/id/photos/koin-mata-uang-investasi-948603/)
ADVERTISEMENT
Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan, khususnya dalam bidang teknologi digital. Teknologi informasi dalam khususnya teknologi digital yang berkem-bang terus menerus sesuai dengan modernnya teknologi informasi yang terikat utama dalam satu yang mana tujuannya untuk dapat melakukan berbagai interaksi satu sama lainnya. Dengan adanya teknologi dapat membuat perkembangan yang terus berkembang di berbagai jenis dan sektor terkhususnya pada bidang perekonomian. Teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, dan e-commerce tidak hanya mengubah cara bisnis beroperasi, tetapi juga mendistribusikan kekuasaan ekonomi ke negara-negara yang cepat beradaptasi dengan inovasi digital. Namun, di balik peluang besar ini, muncul juga tantangan, terutama bagi negara berkembang yang menghadapi kesenjangan digital dan tantangan struktural lainnya.
ADVERTISEMENT
1. Perkembangan Ekonomi Digital yang Mengubah Lanskap Bisnis
Transformasi digital telah merubah hampir setiap aspek perekonomian global. Teknologi seperti AI dan blockchain telah mempercepat proses otomatisasi, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan di seluruh dunia. Negara-negara yang cepat beradaptasi dengan perubahan ini, seperti AS dan China, semakin mendominasi perekonomian global karena mereka menguasai teknologi terbaru yang mendukung inovasi dalam sektor-sektor strategis. E-commerce, misalnya, telah berkembang pesat, menciptakan peluang baru di pasar global.
Namun, sementara negara-negara besar memimpin dalam inovasi digital, negara-negara berkembang sering kali tertinggal, terutama dalam hal infrastruktur dan akses ke teknologi canggih. Hal ini menciptakan ketimpangan yang semakin besar dalam daya saing global, di mana negara-negara berkembang kesulitan untuk mengakses pasar global yang didorong oleh teknologi.
ADVERTISEMENT
2. Pergeseran Kekuasaan Ekonomi dari Negara Tradisional ke Negara Teknologi
Pergeseran ini mengarah pada dominasi negara-negara yang memiliki kemampuan teknologi maju. AS, China, dan negara-negara Eropa kini menguasai perekonomian digital global, memimpin dalam inovasi dan membentuk kebijakan yang mempengaruhi seluruh dunia. Perubahan ini semakin memperlebar ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang.
Bagi negara-negara berkembang, yang umumnya masih menghadapi tantangan dalam hal keterampilan digital dan infrastruktur teknologi, untuk tetap relevan dalam peta ekonomi dunia, mereka harus beradaptasi dengan cepat. Negara-negara ini harus memanfaatkan potensi teknologi digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi mereka, jika tidak, mereka akan semakin terpinggirkan dari persaingan global.
3. Regulasi Global yang Mempengaruhi Ekonomi Digital
Regulasi yang diterapkan oleh negara-negara maju, terutama dalam hal perlindungan data dan e-commerce, memiliki dampak besar pada perekonomian global. Negara-negara besar seperti AS dan China telah mengembangkan kebijakan yang mengatur arus perdagangan digital, yang pada gilirannya memengaruhi bagaimana negara-negara berkembang dapat berpartisipasi dalam ekonomi digital global.
ADVERTISEMENT
Ketegangan geopolitik, seperti perang dagang antara AS dan China, turut memperumit situasi, di mana kebijakan dan regulasi baru diperkenalkan untuk membatasi pengaruh negara tertentu. Negara-negara berkembang sering kali terjebak dalam persaingan ini dan harus menyesuaikan kebijakan domestik mereka untuk mengikuti regulasi internasional yang terus berkembang.
4. Dampak Teknologi terhadap Negara Berkembang: Peluang dan Tantangan
Meskipun ada banyak tantangan, perubahan teknologi juga membawa peluang besar bagi negara berkembang. Sektor-sektor seperti fintech, e-commerce, dan teknologi pertanian menawarkan potensi besar untuk negara berkembang seperti Indonesia. Negara-negara ini dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, menciptakan lapangan kerja baru, dan mempercepat transformasi ekonomi mereka.
Namun, tantangan yang dihadapi sangat signifikan. Negara berkembang sering kali tertinggal dalam hal infrastruktur digital dan keterampilan sumber daya manusia. Untuk berkompetisi di pasar global yang semakin digital, negara-negara ini harus berinvestasi dalam pengembangan teknologi dan meningkatkan keterampilan digital masyarakatnya.
ADVERTISEMENT
5. Kebijakan Domestik yang Meningkatkan Daya Saing Digital Negara Berkembang
Agar dapat bersaing di pasar global, negara berkembang harus memiliki kebijakan domestik yang mendukung transformasi digital. Ini termasuk investasi besar dalam infrastruktur digital, pendidikan teknologi, dan pelatihan keterampilan. Pemerintah juga perlu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi dan kewirausahaan, serta membangun kemitraan internasional untuk mempercepat integrasi ke dalam ekonomi digital global.
Melalui kebijakan yang tepat, negara berkembang dapat mengurangi kesenjangan digital dan meningkatkan daya saing mereka. Inisiatif seperti program pembangunan infrastruktur digital dan pengembangan sektor teknologi lokal akan membantu negara berkembang untuk bertahan dan berkembang dalam ekonomi digital global.
Perubahan teknologi dan kebijakan global yang sedang berlangsung membawa tantangan dan peluang yang besar bagi ekonomi dunia. Negara berkembang, termasuk Indonesia, perlu beradaptasi dengan cepat dan memperkuat kebijakan domestik mereka untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital. Dengan strategi yang tepat, teknologi digital tidak hanya dapat mengurangi ketimpangan, tetapi juga menjadi alat yang ampuh untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan ekonomi.
ADVERTISEMENT