Konten dari Pengguna

AI: Membantu atau Benalu bagi Mahasiswa

Raihan Firdaus Hadi Saputra
Mahasiswa prodi Sistem Informasi (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6 Oktober 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Firdaus Hadi Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

(Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Artificial Intelligence (AI) saat ini menjadi topik yang hangat dibicarakan. Dengan berbagai kemampuan dan kecanggihannya, menjadikan banyak pihak menjadi tertarik untuk menggunakan AI di berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Berbagai pihak telah melakukan investasi besar – besaran di bidang AI. Dilansir melalui CB Insights, pada tahun 2023 total investasi pada AI mencapai lebih dari $400 miliar. Angka ini diprediksi akan naik pada tahun – tahun mendatang, seiring dengan meningkatnya penggunaan AI di segala bidang termasuk pada bidang pendidikan.
Dari hasil survei yang dilakukan Tirto.id dan Jakpat pada 21-27 Mei 2024, mendapatkan hasil bahwa mayoritas pengguna AI menggunakannya untuk tugas merangkum, artikel atau jurnal dengan presentase 55,1%. Hal ini membuktikan bahwa kini AI telah memasuki ke dunia pendidikan salah satunya dalam penyelesaian tugas-tugas sekolah maupun kuliah.
AI yang dapat melakukan hal tersebut adalah Generative AI. Generative AI adalah salah satu jenis AI yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan output berupa karya digital baru, seperti teks, foto, musik, hingga video. Generative AI telah hadir sejak tahun 1960. Akan tetapi, belakangan ini mulai bermunculan inovasi – inovasi pada Generative AI seperti ChatGPT, Consensus.AI, Quillbot, Bing, Gemini.Ai, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tidak terkecuali mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pun ikut menggunakannya. Teman – teman dari penulis sesama mahasiswa di UIN Jakarta dan diri penulis sendiri pun kerap menggunakan Generative AI seperti ChatGPT dan berbagai AI lainnya. Namun, di sini timbul pertanyaan berupa apakah AI akan menjadi sesuatu hal yang membantu para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menyelesaikan berbagai persoalan lebih maksimal? Atau justru AI menjadi “parasit" yang menyebabkan mereka tidak berkembang dan menurun dari segi kemampuan dirinya?
Alat Bantu
AI memiliki kemampuan untuk membantu manusia menyelesaikan pekerjaannya. Akan tetapi, dalam penggunaannya mahasiswa perlu menjadi pengendali AI, bukan mereka yang dikendalikan oleh AI. Jika dipergunakan dengan sebagaimana mestinya, AI akan memberi berbagai bantuan kepada mahasiswa di antaranya:
ADVERTISEMENT
Brainstorming, AI seperti ChatGPT memiliki sebuah kemampuan untuk dijadikan sebagai wadah melakukan brainstorming. Terkadang ada kondisi di mana mahasiswa tidak mendapatkan jawaban melalui internet mengenai ide atau gagasan mereka yang out of the box. Dengan mahasiswa tersebut melakukan konsultasi dengan ChatGPT, mereka dapat mendapatkan gambaran dan sudut pandang lain terkait ide atau gagasannya, sehingga para mahasiswa akan mengetahui bagaimana ide atau gagasan mereka berpotensi untuk direalisasikan dan kualitasnya apakah baik atau buruk. Inilah salah satu keunggulan AI yaitu pengguna dapat menanyakan apa pun dan memperoleh masukan terkait ide atau gagasan mereka.
Penggunaan AI sebagai tempat konsultasi. Foto: file/pribadi
Mencari sumber referensi, ada kalanya kondisi di mana mahasiswa kesulitan dalam mencari sebuah rujukan untuk jawaban dari permasalahan mereka. Dengan bantuan AI seperti Consensus.ai, mahasiswa dapat menemukan jawaban terkait permasalahan mereka beserta ditampilkan sumber referensi yang digunakan pada jawaban persoalan tersebut. Proses yang dibutuhkan tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga akan menghemat waktu pengerjaan mereka.
ADVERTISEMENT
Alat Penghambat
Penggunaan AI yang tidak bijak dan tidak cerdas dapat menimbulkan kerugian bagi mahasiswa. Padahal, AI dapat memberikan berbagai manfaat dan menawarkan berbagai kemudahan untuk mahasiswa. Salah satu dari kerugian menggunakan AI dengan tidak bijak dan tidak memikirkan jangka panjangnya yaitu:
Menurunnya kemampuan membaca dan menulis, Generative AI seperti ChatGPT memiliki kemampuan untuk menciptakan sebuah karya tulisan dan merangkum sebuah informasi. Akan tetapi, mahasiswa menyalahgunakannya untuk menyelesaikan tugas – tugas mereka seperti tugas membuat makalah, membuat esai, merangkum sebuah materi, dan lain – lain. Yang menjadi masalah adalah para mahasiswa menggunakannya tidak sebagai alat bantu, melainkan sebagai alat pengganti diri mereka dalam mengerjakan secara keseluruhan dari tugas-tugas yang seharusnya dikerjakan menggunakan kemampuan mereka.
ADVERTISEMENT
Jika dilakukan secara rutin untuk di setiap tugas yang diberikan, hal ini akan menimbulkan peristiwa menurunnya kemampuan menulis dan membaca para mahasiswa. Disebabkan para mahasiswa menjadi tidak terbiasa untuk melakukan sebuah penulisan dengan mengandalkan bahasa dan pemahaman mereka sendiri serta tidak terbiasa untuk mengambil sebuah informasi penting dan kesimpulan dari sebuah rujukan bacaan mereka.
Solusi
Dalam hal untuk mencegah terjadinya efek parasit dari AI dan untuk menciptakan lebih banyak keuntungan dari AI yang diterima oleh para mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat langkah – langkah yang perlu dilakukan yaitu:
Memahami fundamental AI, mahasiswa di UIN Jakarta perlu memahami secara mendasar cara kerja serta hal – hal lain yang berkaitan dengan AI. Agar nantinya dapat memperoleh sisi keuntungan dan peluang dari penggunaan AI. AI pada dasarnya memang sebuah alat yang membantu manusia untuk bekerja lebih maksimal. Akan tetapi, AI dapat menjadi sesuatu hal yang merugikan bagi mahasiswa di UIN Jakarta jika digunakan tanpa ilmu yang memadai dan kebijaksanaan dalam menggunakannya.
Ilustrasi untuk menjadi orang yang menggunakan akalnya dalam menggunakan AI. Foto: file/pribadi
Membuat seminar terkait AI, pihak dari UIN Jakarta perlu menyelenggarakan sebuah seminar terkait penggunaan AI di dunia perkuliahan. Melalui seminar yang membawa pembahasan dari para ahli, demonstrasi penggunaan AI secara langsung, bagaimana penggunaan prompt yang baik, serta diskusi bersama. Dengan seminar tersebut akan menjadikan para mahasiswa mendapatkan pandangan baru yang lebih mendalam, relevan, serta dapat meningkatkan kesadaran mereka betapa pentingnya menjaga etika penggunaan AI. Selain itu, dapat meningkatkan pemahaman para dosen pengajar mengenai AI, sehingga lebih waspada dan mengetahui terkait tanda – tanda mahasiswa yang menggunakan AI secara tidak bijak dalam penyelesaian tugas – tugas yang diberikan.
ADVERTISEMENT
AI hadir sebagai sesuatu yang bermanfaat atau sesuatu yang merugikan tergantung daripada bagaimana para mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan AI tersebut. Jika digunakan secara bijak, paham akan AI secara fundamental, dan memperhatikan etika penggunaan AI, maka AI akan menjadi sebuah alat untuk membantu mereka dan meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Namun, ketika mahasiswa menggunakan AI tanpa ada kontribusi yang signifikan dalam penyelesaian persoalan mereka, maka hal ini akan menurunkan kualitas diri mahasiswa. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memanfaatkan AI dengan cara yang bertanggung jawab dan cerdas.