Konten dari Pengguna

Data Analyst di Energi Terbarukan: Peluang bagi Mahasiswa Prodi Sistem Informasi

Raihan Firdaus Hadi Saputra
Mahasiswa prodi Sistem Informasi (S1) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
20 Oktober 2024 3:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raihan Firdaus Hadi Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Energi listrik merupakan hal yang penting di zaman teknologi saat ini. Sebagian besar teknologi tersebut memerlukan energi listrik untuk dioperasikan. Seiring berjalannya waktu, cadangan energi listrik dengan menggunakan energi tak terbarukan akan habis. Diperlukannya cadangan energi listrik yang menggunakan energi terbarukan agar keberlanjutan dari kebutuhan manusia akan energi listrik dapat terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap mencapai 2.145 Megawatt sepanjang 2021 – 2030. Rencana pengembangan PLTS mencakup beberapa target spesifik, yaitu pengembangan PLTS Atap yang ditargetkan mencapai 3,61 Gigawatt pada tahun 2025, pengembangan PLTS Terapung dengan potensi hingga 26,65 Gigawatt, dan pengembangan PLTS Skala Besar yang diharapkan mencapai 4,68 Gigawatt pada tahun 2030. Pengembangan energi terbarukan tersebut akan menghasilkan banyak data – data. Data – data ini perlu diolah untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan pengoperasian energi tersebut. Seorang data analyst diperlukan untuk menangani hal itu.
Ilustrasi energi terbarukan (biobriket). Foto: file/pribadi
Data analyst dalam bidang energi surya akan menangani aspek-aspek seperti kinerja sistem, produksi energi, analisis keuangan, optimalisasi pemeliharaan, serta integrasi jaringan. Analisis ini mencakup penggunaan data dari berbagai sumber, seperti panel surya, sensor, stasiun cuaca, meter pintar, dan sistem operasional.
ADVERTISEMENT
Data analyst energi surya memungkinkan operator listrik untuk memantau kinerja sistem mereka secara real-time dan mengidentifikasi peluang untuk pengoptimalan. Dengan menganalisis data dari panel surya dan kondisi cuaca, operator dapat mendeteksi kerusakan atau panel yang berkinerja buruk, serta meningkatkan produksi energi secara keseluruhan.
Data analyst dalam energi surya membantu dalam analisis keuangan dan pengurangan biaya melalui optimalisasi desain sistem, peningkatan efisiensi, dan identifikasi peluang penghematan. Dengan menganalisis data terkait kinerja peralatan, produksi energi, dan metrik keuangan, perusahaan tenaga surya dapat mengoptimalkan investasi mereka, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan return on investment (ROI).
Data analyst juga diperuntukkan mendeteksi pola konsumsi yang tidak biasa yang bisa mengindikasikan pencurian energi atau pemalsuan meteran. Ini membantu perusahaan utilitas dengan cepat mengidentifikasi dan mengatasi masalah tersebut, menjaga pendapatan, serta memastikan penagihan yang adil.
ADVERTISEMENT
Dari peranan dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang data analyst, selaras dengan pendapatan yang ditawarkan. Berdasarkan Glassdoor, seorang data analyst energi surya di Amerika Serikat memperoleh pendapatan rata – rata $73.300 per tahun.
Terdapat persiapan dan tantangan yang perlu dihadapi oleh mahasiswa program studi sistem informasi yang ingin memfokuskan kariernya di data analyst sektor energi terbarukan. Menurut David Odejide yang merupakan seorang penulis aktif terkait energi terbarukan, jika ingin menjadi seorang data analyst di sektor energi terbarukan mulailah dengan landasan yang kuat dalam statistik, matematika, dan ilmu komputer. Pelajari bahasa pemrograman seperti Python atau R untuk manipulasi dan analisis data, serta perlu terbiasa dengan SQL untuk manajemen basis data. Kemudian, perlu mendalami pengetahuan tentang sektor energi, khususnya sumber daya terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan hidro elektrik. Memahami kebijakan, peraturan, dan tren yang memengaruhi industri ini. Pertimbangkan untuk memperoleh gelar atau sertifikasi yang relevan. Terakhir, pengalaman praktis melalui magang atau proyek di perusahaan energi terbarukan dapat memberikan wawasan yang berguna ke depannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Talha Ahmed Khan yang merupakan seorang investment banking salah satunya di sektor energi terbarukan, mengatakan dalam menganalisis data energi terbarukan untuk entitas dapat menjadi tidak akurat atau sulit karena variabilitas yang melekat pada sumber seperti angin dan matahari yang sangat bergantung pada cuaca. Masalah kualitas data, seperti sensor yang tidak berfungsi, juga dapat menyebabkan ketidakakuratan. Selain itu, mengintegrasikan data dari berbagai sumber dan berurusan dengan perubahan peraturan bisa menjadi rumit. Misalnya, perubahan subsidi pemerintah yang tiba-tiba dapat memengaruhi kelangsungan proyek. Tantangan-tantangan ini membuat prediksi dan pengambilan keputusan yang tepat menjadi sulit, sehingga menggarisbawahi pentingnya manajemen data yang kuat dan alat analisis untuk mengurangi ketidakakuratan dalam analisis data energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan seorang data analyst di energi terbarukan bisa menjadi sebuah peluang yang bagus atau pilihan bidang lain bagi mahasiswa program studi sistem informasi yang ingin fokus kariernya pada data analyst. Mengingat data analyst adalah pekerjaan yang permintaannya sangat tinggi dan sejalan dengan energi terbarukan yang merupakan sesuatu hal yang akan sangat dibutuhkan saat ini maupun di masa depan. Namun, dari peluang-peluang tersebut terdapat persiapan dan tantangan yang perlu dihadapi bagi mahasiswa sistem informasi, sehingga mereka perlu menyiapkan keahlian – keahlian dan pengalaman – pengalaman yang matang agar nantinya dapat mengambil posisi data analyst di sektor energi terbarukan.