Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Mengapa Masyarakat Cenderung Takut-Takut AI?
21 Oktober 2024 12:29 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari rainiergunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengapa Kita Takut dengan AI?
AI atau artificial intelligence merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer dapat meniru kemampuan pengertian manusia dengan cara mengenali pola database. Contoh-contoh AI yang terkenal adalah CHAT GPT, DALL E, dan Deepmind.
ADVERTISEMENT
Zaman sekarang, manusia merasa takut terhadap AI karena risiko yang AI membuka terhadap kesejahteraan manusia. AI yang cerdas dapat menjadi bahaya bagi pekerjaan manusia, sehingga banyak orang akan kehilangan sumber biaya kehidupan mereka. Selain itu, anak-anak zaman modern ini menjadi cenderung kehilangan semangat untuk mencari tahu dan berpikir kritis terutama karena terlalu mudah mendapatkan informasi melalui chat bot dan AI lain. Kecerdasan buatan dapat digunakan untuk kegiatan kejahatan. Ada banyak kelompok kriminal yang menggunakan AI untuk membuat bomb dan membuat narkoba untuk menjalankan operasi-operasi mereka.
Penemu CHAT GPT mengatakan bahwa dia menyesal telah mengembangkan AI. Geoffrey Hinton dipekerjakan oleh Google selama 10 tahun untuk membantu mengembangkan teknologi AI di perusahaan Google, terutama sistem baru ChatGPT. Dalam artikel Media Indonesia, dia menyebut kecerdasan buatan ‘menakutkan’ karena mereka dapat menjadi lebih cerdas daripada manusia dan dapat dieksploitasi oleh pelaku kejahatan. (Fajri, 2023)
Ketakutan Geoffrey Hinton terhadap AI berasal dari ketidakpastian masa depan yang dibawa olehnya. Contohnya The New York Times menerangkan bahwa AI yang bekerja di bidang statistik dan informatika dapat menggantikan pekerja kantor. Meskipun AI bisa membuat tugas manusia lebih ringan, banyak orang akan kehilangan pekerjaannya. Pengangguran ini dapat mempengaruhi kesetaraan ekonomi di berbagai negara. (Miller, 2023)
ADVERTISEMENT
Selain itu, the Washington Times menerangkan bahwa murid cenderung malas berpikir dan berinovasi. Kecerdasan buatan dapat memberikan jawaban instan yang dapat mengerjakan teks tesis atau tugas matematika mereka. Kemudahan mendapatkan informasi dapat membuat generasi baru malas untuk berpikir kritis. Generasi malas akan menyebabkan kerugian yang lebih tinggi dari keuntungan yang dihasilkan. Sekolah yang tidak mencari solusi dapat memiliki banyak siswa-siswi yang memiliki daya belajar rendah. (McArdle, 2024)
Dalam sebuah artikel, The Guardian melaporkan bahwa AI dapat digunakan untuk membahayakan sesama manusia. Sebagai contoh, dalam Konflik Israel-Palestina 2024, teknologi AI digunakan oleh pasukan bersejata Israel untuk mendeteksi pasukan Hamas, informasi tentang lokasi pakusan Hamas ini kemudian diikuti oleh tindakan artileri dan pengeboman. Penggunaan kecerdasan buatan dalam konteks yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan ancaman, termasuk untuk membantu penggunaannya untuk tujuan-tujuan amoral. (Krnan, 2024)
ADVERTISEMENT
The World Economic Forum menyatakan bahwa pembatasan untuk penggunaan AI berarti membuat siswa-siswi sekolah lebih disiplin. (Partovi, 2024)
Masyarakat takut pada AI terutama karena kecanggihan teknologinya. Kecanggihan teknologi yang dapat menyebabkan banyak dampak negatif di masa depan. Ini meliputi stres dengan dunia pekerjaan yang menjadi lebih dan lebih susah, rasa ingin tahu generasi baru yang lebih kecil, dan kecerdasan buatan yang yakni dilakukan sebagai pembantu dalam tindakan ketamakan.
References
Fajri, R. (2023, March Sunday). Pencipta AI Menyesal Telah Kembangkan Teknologi AI. (
https://mediaindonesia.com/teknologi/578374/pencipta-ai-menyesal-telah-kembangkan-teknologi-ai)
Krnan, B. M. (2024, April Wednesday). ‘The machine did it coldly’: Israel used AI to identify 37,000 Hamas targets. (
https://www.theguardian.com/world/2024/apr/03/israel-gaza-ai-database-hamas-airstrikes )
McArdle, M. (2024, September Wednesday). AI is an existential threat to colleges. Can they adapt? (https://www.washingtonpost.com/opinions/2024/09/30/education-ai-cheating/)
ADVERTISEMENT
Miller, C. C. (2023, Agusts Tuesday). In Reversal Because of A.I., Office Jobs Are Now More at Risk. (https://www.nytimes.com/2023/08/24/upshot/artificial-intelligence-jobs.html)
Partovi, H. (2024, July Friday). AI and education: Kids need AI guidance in school. But who guides the schools? (https://www.weforum.org/agenda/2024/01/ai-guidance-school-responsible-use-in-education/)