Bersama Ayah dan Mamak, Hasan dan Husein hanya dua kali ke Medan. Pertama, saat mereka masih murid taman kanak-kanak, untuk menjenguk Minek, ibu dari Ayah, yang dirawat di RSUD Dr. Pirngadi. Kedua, saat mereka sudah duduk di kelas tiga sekolah dasar, untuk ikut pemakaman Minek.
Baik pada kunjungan pertama maupun kedua, Hasan dan Husein diajak berkeliling kota oleh Ayah. Mereka ke Taman Ria, Taman Buaya, dan setiap kali mampir di Pajak Petisah untuk membeli es jagung, mereka akan mendengar cerita tentang adik laki-laki Ayah, Cut Mun, yang tinggal kelas di SMA Khalsa karena teler berat semalaman dan tidak bisa bangun tidur untuk mengikuti ujian.
Dalam dua kali kunjungan ke Medan, Hasan dan Husein hanya sekali berpapasan dengan Cut Mun, yang menyapa mereka dengan panggilan “jagoan kembar”, sehari setelah pemakaman Minek, yang juga dilewatkannya, karena, kata Mamak, ia lagi-lagi teler berat.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814