Wakil Kaum Muda Indonesia di SGDs Summit 2023

SOS Children's Villages
SOS Children's Villages adalah organisasi sosial non-profit yang memberikan pengasuhan alternatif berkualitas dan penguatan keluarga bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua.
Konten dari Pengguna
25 Oktober 2023 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SOS Children's Villages tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wakil Kaum Muda Indonesia di SGDs Summit 2023
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adi Soumena mewakili Indonesia menjadi salah satu dari 4 perwakilan kaum muda yang tergabung dalam Education in Emergencies Global Youth Panel Plan International untuk menyuarakan pendidikan berkualitas yang inklusif dan setara bagi anak dan kaum muda
ADVERTISEMENT
Peran kaum muda dalam proses mencapai terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) menjadi hal yang tidak bisa diabaikan. Melalui rangkaian acara SDGs Summit 2023, kaum muda diberikan wadah untuk menyuarakan aspirasi mereka dalam Education in Emergencies Global Youth Panel Plan International bersama 4 perwakilan kaum muda yang bergabung dari Indonesia, Lebanon dan Amerika Serikat dan diadakan di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat pada tanggal 15-21 September 2023. Salah satu perwakilan kaum muda yang berasal dari Indonesia ialah Adi Soemena, salah satu remaja inspiratif dari SOS Children’s Villages.
Sebagai salah satu Agenda Besar PBB yang diadakan setiap 4 tahun sekali, UN SDGs Summit 2023 menjadi bukti bagaimana progres komitmen para pemimpin dunia terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) yang rencananya akan tercapai di tahun 2030. Dengan waktu yang tesisa kurang lebih 7 tahun untuk mencapai target SDGs, para pemimpin dunia harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan “Leave No One Behind” yang merupakan janji utama SDGs, terutama dalam mewujudkan SDGs poin 1 yaitu tanpa kemiskinan, poin 4 yaitu pendididkan berkualitas, poin 5 yaitu kesetaraan gender dan poin 13 yaitu penanganan perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Adi Soumena bersama kaum muda lainnya mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam SDGs Action Weekend dengan mengikuti beberapa sesi yang berfokus terhadap pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, dan partisipasi anak dan kaum muda secara bermakna, terutama dalam setiap pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan mereka. Adi dan kaum muda lainnya sepakat bahwa PBB perlu untuk memberikan lebih banyak ruang dan kesempatan bagi kaum muda untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang menyangkut tentang kehidupan kaum muda. Selain itu, PBB juga perlu menjadikan kaum muda sebagai objek bukan subjek dari pembangunan yang menyangkut kesejahteraan anak-anak dan pemuda.
Tidak selesai disitu, Adi Soumena dan perwakilan kaum muda lainnya juga turut mendapat kesempatan untuk berbicara di di Joining Forces Call to Action: Children as an Agent of Change. Perlu diketahui juga, Joining Forces adalah aliansi dari enam NGO Internasional terbesar yang berfokus pada anak yang terdiri dari ChildFund International, Yayasan Plan International, Save the Children, SOS Children’s Villages, Federasi Internasional Terre des Hommes dan World Vision. Joining Forces mempunyai tujuan untuk menggunakan kekuatan kolektif dari setiap anggota demi mempercepat perubahan guna menjamin hak-hak anak-anak dan mengakhiri kekerasan terhadap mereka.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut turut dihadiri oleh Dr. Najat Maalla M’jid sebagai UN Special Representative of the Secretary-General on Violence Against Children, Dubravka Šuica dari perwakilan European Commission, Vice-President for Democracy and Demography selanjutnya CEO Joining Forces, H.E. Monica Prieto-Teodoro dari Special Envoy of the President to UNICEF Republic of the Philippines serta advokat anak dan kaum muda hebat dari berbagai negara di dunia. Dalam kegiatan ini, Adie Soumena, sekali lagi, menekankan kepada para pengambil kebijakan untuk melibatkan anak dan kaum muda dalam setiap proses pengambilan keputusan di setiap tingkatan dengan seruan “Ask us and collaborate with us (children and young people) to make a change!”
Atas kesempatan yang diterimanya, Adi Soumena mengatakan, “Saya rasa untuk mencapai SDGs yang telah menjadi agenda masyarakat dunia, perlu adanya kolaborasi dan dukungan yang berkelanjutan dari segala pihak mulai dari pemerintah, kaum muda, masyarakat, akademisi, aktivis, NGO, filantropis, dan tokoh masyarakat. Berkolaborasi secara inklusif dan setara adalah kunci untuk meningkatkan tujuan dari SDGs itu sendiri. Sehingga memberikan akses, dukungan, dan kesempatan kepada generasi muda untuk terlibat menjadi sangat penting.” ujarnya
ADVERTISEMENT
Menanggapi keterlibatan Adi Soumena sebagai perwakilan kaum muda Indonesia di SGDs Summit 2023, Yunus Ismail selaku Youth Development Director, SOS Children’s Villages mengatakan “Saya merasa bangga sekali terhadap upaya nyata yang dilakukan oleh Adi demi menyampaikan aspirasi kaum muda di dunia, khususnya di Indonesia. Kepedulian Adi terhadap pemberdayaan kaum muda mencerminkan keinginan kuat dari kaum muda di Indonesia untuk membangun negeri dan membawa Indonesia hadir di ranah global. Dukungan saya sepenuhnya untuk Adi dan kaum muda di Indonesia. Semoga apa yang Adi lakukan dapat menjadi inspirasi bagi kaum muda lainnya untuk tidak gentar dalam menyuarakan aspirasi mereka."
Selama di New York, Adi juga memiliki waktu luang berdiskusi dengan sesama aktivis yang memiliki fokus yang sama dan berbincang mengenai bagaimana dampak kegiatan ini bagi anak muda dan aksi yang bisa kita lakukan nantinya untuk masing-masing negara mereka. Pada akhirnya, kesempatan ini memberikan kesimpulan bahwa melibatkan anak dan kaum muda secara bermakna dalam setiap pengambilan keputusan adalah suatu keharusan dan memiliki peran penting untuk semua pihak agar dapat berkolaborasi dalam mewujudkan semua poin dalam SDGs.
SOS Children’s Villages telah hadir sejak tahun 1972 di Indonesia. SOS Children’s Villages bukan hanya sebuah tempat bagi para anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua untuk tinggal, namun SOS Children’s Villages juga memberikan mereka kasih sayang keluarga pegganti, pemenuhan hak-hak dasar mereka. Selain itu, SOS Children’s Villages juga aktif mendukung pemberdayaan kaum muda, untuk kelayakan kerja dan kewirausahaan melalui program YouthCan! bersama berbagai mitra perusahaan baik global maupun lokal sejak tahun 2017. SOS Children’s Villages memiliki mimpi besar bagi anak-anak Indonesia agar mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas, berakhlak dan bermanfaat bagi banyak orang.
ADVERTISEMENT
Kedepannya, SOS Children’s Villages Indonesia berharap untuk dapat terus aktif dalam pemenuhan hak-hak dasar, perlindungan bagi anak-anak serta pemberdayaan kaum muda. Tentunya dengan dukungan luar biasa dari para mitra dan Sahabat SOS, SOS Children’s Villages Indonesia yakin dapat menjalankan visi dan misi serta program kerja yang dibangun demi masa depan anak-anak Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut mengenai SOS Children’s Villages di Indonesia, silahkan mengunjungi https://www.sos.or.id/dukungan-anda. Saatnya kita bersatu #BersamaUntukAnak demi mewujudkan masa depan cerah bagi anak-anak Indonesia.
---
Tentang SOS Children’s Villages
SOS Children's Villages adalah organisasi sosial non-profit yang memberikan pengasuhan alternatif yang berkualitas bagi anak-anak yang telah kehilangan pengasuhan orang tua dan memberikan penguatan bagi keluarga rentan. SOS Children’s Villages juga secara aktif menyuarakan pemenuhan hak untuk setiap anak, terutama dalam hal pengasuhan. Didirikan pada tahun 1949 di Innsbruck, Austria, SOS Children's Villages kini hadir di 138 negara dan teritori termasuk Indonesia. Selama 50 tahun di Indonesia, SOS Children’s Villages mengasuh dan mendampingi lebih dari 4.446 anak yang berada di 11 kota di Indonesia, yaitu: Lembang, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Bali, Flores, Banda Aceh, Meulaboh, Medan, dan Palu. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.sos.or.id | @desaanaksos
ADVERTISEMENT