Perubahan Gaya Hidup Akibat Instagram Berdampak Kepada Kesehatan Mental

raisya azizah
Mahasiswa Bina Nusantara - Marketing Communication
Konten dari Pengguna
11 Februari 2023 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari raisya azizah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Instagram. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Logo Instagram. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seiring berjalannya waktu, zaman mengalami banyak perkembangan dan perubahan. Pada era globalisasi ini, teknologi informasi dan komunikasi makin mudah untuk diakses dan difungsikan sebagai alat komunikasi secara global. Salah satu kemudahan yang diberikan pada era globalisasi ini munculnya media sosial. Media sosial Instagram merupakan salah satu platform yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi foto dan video pada laman akun mereka. Instagram dapat mengoneksikan seluruh orang dari berbagai penjuru dunia. Namun, dengan masifnya penggunaan Instagram yang dimayoritasi oleh pengguna remaja malah membawa dampak negatif. Hal tersebut dikarenakan perubahan gaya hidup remaja akibat dari penggunaan media sosial Instagram. Kamu sendiri apakah mengalami perubahan di dalam kehidupan?
ADVERTISEMENT
Remaja merupakan salah satu fase yang dialami manusia dalam kehidupannya. Pada masa remaja, seseorang sedang menghadapi transisi dari masa kecil ke masa dewasa. pada fase ini, seseorang akan mengalami ketidakstabilan terhadap hidupnya. Mulai dari krisis identitas hingga mudah terpengaruh dengan lingkungan. Pada masa globalisasi ini terjadi banyak kebudayaan yang masuk dengan mudah. Budaya-budaya yang baru tersebut dapat memengaruhi remaja di dalam lika-liku kehidupannya dalam mencari jati diri.
Media sosial Instagram yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menjadi jembatan bagi kebudayaan baru tersebut masuk dan memengaruhi remaja. Media sosial Instagram yang menyediakan fasilitas mengunggah foto, video, dan berkomunikasi dengan lebih mudah malah menjadi sebuah platform ajang unjuk gigi bagi beberapa orang. Para remaja di Instagram kerap menyombongkan berbagai macam hal tanpa mengetahui dampak yang akan diberikan kepada seseorang yang kelak akan melihatnya.
ADVERTISEMENT
Dari unggahan foto atau video yang tidak dipikirkan terlebih dahulu dapat saja mengganggu kesehatan mental seseorang. Misalnya, unggahan yang memiliki nuansa Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dapat menyakiti hati dan perasaan seseorang. Selain itu, unggahan yang diperuntukkan kepada seseorang malah akan menyentuh perasaan orang lain dikarenakan unggahan dapat dilihat oleh seluruh pengguna Instagram. Seseorang juga dapat merasakan rendah percaya diri jika melihat sebuah unggahan yang menyombongkan atau bahkan merendahkan sesuatu.
Ilustrasi remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental. Sumber: pixabay.com
Kesehatan mental pada tiap orang tidak bisa dianggap sama. Setiap orang memiliki taraf kesehatan mentalnya masing-masing. Sehingga pendapat pribadi tidak dapat dijadikan tolak ukur dari kesehatan mental seseorang. Gangguan terhadap kesehatan mental memiliki banyak faktor pemicunya.
Depresi dan stres merupakan contoh dari gangguan kesehatan mental yang kerap dirasakan oleh remaja. Depresi akan mengakibatkan seseorang merasa tidak percaya diri, tidak berharga, kesepian, hingga melukai diri sendiri. Faktor pemicu dari adanya depresi dan stres pada umumnya merupakan lingkungan sekitar. Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas pemicu dari depresi adalah perubahan gaya hidup yang signifikan pada remaja sehingga merasa tertekan.
ADVERTISEMENT
Media sosial Instagram memiliki alur komunikasi yang jauh berbeda dari kehidupan nyata. Dalam mengakses media sosial ini diperlukan jaringan internet yang mana juga harus mengeluarkan uang dalam membeli kuota. Remaja pada umumnya mendapatkan uang jajan dari orang tuanya. Dengan keberadaan media sosial, remaja harus rela menyisihkan uang jajan untuk membeli kuota demi mengakses media sosial. Selain uang yang keluar untuk jaringan internet, remaja juga harus menyisihkan uang tambahan untuk mengikuti tren yang ada. Misalnya, seseorang yang terkenal di Instagram mengunggah foto mengenakan pakaian yang sedang tren, seorang remaja yang tidak ingin ketinggalan zaman harus dapat menyisihkan uang untuk mengikuti perubahan tren.
Jika hal tersebut dilakukan remaja secara konstan, suatu waktu remaja akan merasa selalu tidak puas dengan apa yang sudah dibeli. Dari rasa ketidakpuasan tersebut, remaja akan memiliki sikap konsumtif yang sangat buruk. Ketika rasa konsumtif tersebut tidak dapat terpenuhi dikarenakan uang yang kurang, remaja akan mengalami depresi dan juga stres.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemaparan di atas, media sosial seharusnya dipergunakan dengan baik dan bijak. Ketika media sosial dapat difungsikan sebagaimana mestinya, tingkat depresi remaja juga akan kian menurun. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari depresi dari bermain media sosial, seperti beristirahat dari media sosial, bertemu teman-teman dan menghabiskan waktu secara langsung, mencintai diri sendiri, dan jika sudah telanjur merasa depresi kalian harus segera mencari pertolongan ke psikolog ataupun psikiater agar diberikan penanganan yang tepat.
Media sosial merupakan platform yang sangat memudahkan masyarakat secara global dalam berkomunikasi terkhusus pada era globalisasi ini. Namun, nyatanya para pengguna Instagram yang masih remaja kerap menghadapi permasalahan di dalam penggunaannya. Hal tersebut dikarenakan psikis remaja yang masih labil dan belum matang secara sempurna. Serba-serbi kehidupan di media sosial Instagram dapat menggoyahkan mental dari remaja yang menggunakan Instagram. Maka dari itu, kita sebagai pengguna Instagram perlu menggunakannya dengan lebih bijak agar tidak memberikan dampak negatif kepada penggunanya.
ADVERTISEMENT