Konten dari Pengguna

Lebih dari Sekadar Kopi: Mengapa Coffee Shop Menjadi Destinasi Favorit Mahasiswa

Raisya Maharani
Mahasiswi Ilmu Komunikasi
23 Oktober 2023 9:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raisya Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Raisya Maharani
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Raisya Maharani
ADVERTISEMENT
Dalam era globalisasi saat ini, budaya, mobilitas, dan gaya hidup masyarakat Indonesia mengalami perubahan akibat pengaruh budaya dari luar. Masyarakat Indonesia kini cenderung mengalokasikan waktu luang mereka untuk bersosialisasi, mengunjungi pusat perbelanjaan, tempat hiburan, atau bersantai di kafe kesayangan mereka. Seiring dengan peningkatan mobilitas dan perubahan gaya hidup, terutama di kota-kota besar di Indonesia, perkembangan coffee shop mengalami pertumbuhan yang signifikan. Coffee shop telah menjadi tempat pertemuan bisnis, tempat bersantai, tempat arisan, dan juga tempat diskusi bagi generasi muda. Pemikiran ini juga sejalan dengan pandangan Rhenald Kasali (2010:27) yang mengungkapkan bahwa minum kopi tidak hanya sekadar untuk menghilangkan kantuk, tetapi telah menjadi bagian dari gaya hidup di mana coffee shop menjadi tempat berkumpul yang sangat diminati. Gaya hidup ini mencerminkan karakter masyarakat Indonesia yang senang berkumpul.
ADVERTISEMENT
Tiap tahun preferensi masyarakat selalu mengalami perubahan, dan pada saat ini terutama mahasiswa, cenderung menunjukkan minat yang besar dalam mengunjungi coffee shop. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang membuat coffee shop menjadi pilihan yang sesuai untuk melakukan berbagai kegiatan sosial.
Kegiatan menghabiskan waktu luang di coffee shop merupakan salah satu tren yang sedang marak di kalangan mahasiswa. Maraknya kafe-kafe yang bermunculan juga diikuti dengan tema dan tujuan tertentu. Misalnya, berbagai konsep dengan musik pengiring, harga yang terjangkau, serta sajian menu yang menawarkan sentuhan tradisional sampai modern seakan menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi anak muda. Saat ini, orang datang ke coffee shop bukan hanya untuk menikmati makanan atau minuman yang disajikan, melainkan untuk belajar, bersantai dan berbincang dengan teman-teman mereka. Tidak jarang kita melihat di kota-kota besar terdapat berbagai coffee shop dengan konsep yang berbeda-beda.
Sumber: Shutterstock
Bagi beberapa penggemar kopi, menikmati secangkir kopi adalah cara umum untuk meredakan stres. Untuk sebagian lainnya, aktivitas ini memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu bagaimana interaksi yang terjadi di dalam aktivitas ngopi akan berdampak luas. Mahasiswa juga tak terkecuali dari fenomena ini. Kemampuan coffee shop untuk menjadi ruang yang fleksibel dan bersifat sosial menjadikannya destinasi yang sangat diminati oleh mahasiswa yang mencari tempat untuk belajar, bekerja, bersantai, dan bersosialisasi.
ADVERTISEMENT
Awalnya, para remaja yang berkumpul di kedai kopi hanya melakukannya sebagai cara untuk mengisi waktu luang dan bersantai. Namun, seiring berjalannya waktu, minat terhadap ngopi berkembang menjadi gaya hidup yang terus berkembang. Gaya hidup mencerminkan pola tingkah laku sehari-hari sekelompok individu dalam masyarakat. Gaya hidup remaja saat ini mengalami perubahan yang signifikan, termasuk peningkatan aktivitas sosial yang menyebabkan mereka sering menghabiskan waktu di luar rumah bersama dengan teman-teman dan kelompok sosial mereka. Berkumpul atau nongkrong setelah menjalani berbagai aktivitas telah menjadi hal yang umum bagi remaja. Aktivitas sosial ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan cepat dan terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk pengaruh dari kelompok-kelompok yang mereka ikuti. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain termasuk keluarga, teman, dan pasangan mereka.
ADVERTISEMENT
Sumber: Raisya Maharani
Pada saat ini, remaja cenderung memilih untuk menghabiskan waktu senggang mereka dengan berkumpul di kedai kopi atau restoran bersama teman-teman. Mengunjungi kedai kopi telah menjadi kebiasaan rutin bagi sebagian besar remaja. Mereka biasanya melakukannya setelah menyelesaikan pekerjaan, kuliah, atau aktivitas penting lainnya. Tujuannya adalah untuk merasa lebih santai yaitu dengan datang ke kedai kopi, menikmati suasana, alunan musik akustik, dan waktu bersama teman-teman. Bagi banyak remaja, kegiatan ini membantu mereka merasa lebih rileks dan menyegarkan pikiran mereka.
Sumber: Raisya Maharani
Selain itu, sebagian besar mahasiswa mengunjungi kedai kopi untuk menyelesaikan tugas kuliah atau pekerjaan mereka sambil menikmati secangkir kopi. Mereka sering bekerja pada tugas-tugas seperti penulisan skripsi, makalah, laporan pekerjaan, dan berbagai karya ilmiah lainnya di coffee shop. Kehadiran di coffee shop sering memberikan mereka inspirasi tambahan, yang pada gilirannya membantu mereka menyelesaikan tugas mereka dengan lebih cepat.
Sumber: Raisya Maharani
Tujuan lain dari mengunjungi coffee shop bagi mahasiswa adalah untuk berbagi waktu bersama teman, berkumpul, atau 'nongkrong'. Saat berkumpul dengan teman-teman, aktivitas yang umumnya terjadi meliputi berbincang-bincang, bermain-main, mengingat kenangan bersama, dan mengambil foto-foto. Suasana seperti ini menjadi pilihan utama remaja untuk berinteraksi secara sosial, dan kedai kopi menjadi tempat di mana mereka dapat bersosialisasi.
ADVERTISEMENT
Besarnya minat mahasiswa untuk melakukan aktivitasnya di coffee shop, kedai-kedai kopi mulai bermunculan dan mulai bersaing untuk menarik pelanggan, salah satu cara yang digunakan adalah dengan menyediakan akses Wi-Fi gratis di coffee shop. Karena itu, banyak orang, termasuk pekerja dan mahasiswa, menghabiskan waktu mereka di coffee shop untuk menyelesaikan tugas-tugas pribadi, dan mereka diuntungkan oleh ketersediaan layanan Wi-Fi gratis yang disediakan oleh tersebut. Selain Wi-Fi, kedai kopi sekarang berlomba-lomba untuk menawarkan beberapa fasilitas lain, seperti kenyamanan, memberi inspirasi, dan interaksi sosial. Fasilitas-fasilitas ini ternyata menjadi daya tarik yang signifikan bagi remaja yang mengunjungi kedai kopi, karena mereka dapat memenuhi keinginan logis dari masyarakat, khususnya remaja saat ini, yang mencari tempat berkumpul dengan beragam fasilitas. Dalam hal ini, perhatian mereka lebih tertuju pada tempat dan fasilitas yang disediakan, daripada makna sebenarnya dari menikmati kopi.
ADVERTISEMENT
Secara logika, suasana 'ngopi' yang ditawarkan oleh coffee shop saat ini kepada masyarakat pada dasarnya tidak berbeda jauh dari yang ada di warung kopi konvensional. Pada dasarnya, daya tarik remaja untuk mengunjungi kedai kopi terletak pada penggunaan fasilitas dan furnitur yang dirancang khusus untuk menarik minat mereka. Aktivitas di kedai kopi mencerminkan kebutuhan yang sangat penting bagi konsumen, terutama remaja, dan didorong oleh motif sosial yang terkait dengan gaya hidup 'ngopi'. Dalam konteks kebutuhan ini, mereka mencari pertukaran informasi, jaringan sosial, dan pengalaman positif lainnya.