Konten dari Pengguna

KKN-T UNESA Lumajang 1 Sukses Hadirkan Edu-Wisata Peternakan dan Hidroponik

Raisya Oktavia
Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Jepang
29 Januari 2025 15:02 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raisya Oktavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Outbound dalam Edukasi Wisata "Burno Abhipraya Edu-Wisata." Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Outbound dalam Edukasi Wisata "Burno Abhipraya Edu-Wisata." Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Lumajang, 29 Januari 2025 Trial Edukasi Wisata "Burno Abhipraya Edu-Wisata" sukses dilaksanakan pada Rabu, 8 Januari 2025 lalu, bertempatkan di Siti Sundari sebagai tempat pembukaan pada pukul 08.00 WIB. Segala persiapan yang telah dilakukan oleh tim KKN-T UNESA kelompok Lumajang 1 kini akhirnya membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) MBKM merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai upaya menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat. Mahasiswa bersama dengan masyarakat secara langsung mengidentifikasi potensi yang dimiliki desa, serta mampu mengembangkan potensi tersebut. Universitas Negeri Surabaya sebagai institusi pendidikan tinggi mendukung kebijakan Menteri dengan menerjunkan mahasiswa KKN Tematik ke berbagai wilayah di tanah air, salah satunya adalah KKN-T kelompok Lumajang 1 yang bertempatkan di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Desa Burno adalah desa yang berada di lempeng Semeru sebelah Barat, berbatasan dengan tanah perhutani dengan Luas Wilayah 548,750 Ha. Ketersediaan air yang banyak membuat desa ini memiliki potensi pertanian dan perkebunan yang sangat melimpah, beberapa di antaranya adalah pisang, kopi, dan kapulaga. Selain pertanian, Desa Burno juga memiliki potensi peternakan yang baik berupa sapi perah dan kambing. Karena melimpahnya potensi-potensi tersebut, mayoritas penduduk Desa Burno bermata pencaharian sebagai petani dan peternak.
ADVERTISEMENT
Dengan melihat potensi-potensi tersebut melalui survei, juga melalui diskusi dan pertimbangan yang panjang, kelompok KKN-T Lumajang 1 memutuskan untuk mengembangkan bidang pertanian serta peternakan untuk cikal bakal wisata edukasi di Desa Burno, juga sebagai program kerja utama yang akan dikerjakan selama 3 bulan mendatang.
Wisata Edukasi yang direncanakan sebagai program utama ini hadir dengan nama “Burno Abhipraya Edu-Wisata,” diambil dari Bahasa Sansekerta, yang jika dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai harapan. Edu-Wisata ini menarik sekali untuk dikunjungi, pasalnya pengunjung tidak hanya akan belajar mengenai kambing yang berada di Mantri Balap Farm milik Pak Panji Pramono dan selada hidroponik yang berada di Griya Selada Hidroponik milik Pak Robby saja, namun para pengunjung juga akan merasakan serunya bermain berbagai rangkaian outbound bersama Outbound Sampoerna Provider yang diketuai oleh Pak Rezja Bagus.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan artinya, mahasiswa kelompok Lumajang 1 berharap melalui kegiatan ini, Desa Burno dapat terus maju dan mengembangkan potensi yang dimiliki saat ini. Tak hanya itu, dengan adanya wisata edukasi ini, mahasiswa berharap dapat memberikan lapangan pekerjaan baru dan memberikan program kerja baru yang dapat dikelola oleh BumDes dan Kelompok Sadar Wisata (PokDarWis) Desa Burno.
Dalam upaya pelaksanaan program ini, kelompok Lumajang 1 membagi proses pelaksanaan ke dalam beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Melalui perencanaan, mahasiswa melakukan kegiatan survei dengan hasil survei meliputi kelebihan, kekurangan, kesempatan yang dapat diambil, dan resiko yang kemungkinan akan dihadapi.
Selesai dengan survei, pembuatan jalur dan spot wisata edukasi pun dilakukan, tak lupa mahasiswa pun melakukan uji coba serta pengembangan pada spot-spot tersebut. Sosialisasi dan koordinasi bersama mitra pun dilakukan dengan harapan dapat mengedukasi mitra mengenai visi & misi, serta gambaran dari program ini.
ADVERTISEMENT
Kemudian sebagai upaya mahasiswa untuk mempromosikan edukasi wisata ini, media promosi berupa website wisata edukasi, katalog (fisik & elektronik), brosur, modul berisi materi penjelasan mengenai tata cara perawatan kambing dan budidaya selada hidroponik, tiket wisata, plang spot wisata, video teaser, juga vlog harian turut serta dikerjakan.
Sampel pengunjung yang mahasiswa gunakan untuk mengikuti rangkaian kegiatan trial berasal dari 10 orang perwakilan siswa SD Burno 2, dan 10 orang perwakilan pemuda yang berasal dari kelompok KKN lain yang berada di sekitar Kecamatan Senduro. Setelah semua rampung, kini saatnya memasuki tahap di mana rencana yang sudah disusun dilaksanakan dengan menggerakkan semua sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya material.
ADVERTISEMENT
Kegiatan berlangsung mulai pukul 08.00-15.00 WIB, dihadiri oleh beberapa perangkat desa, termasuk Kepala Dusun Krajan 1 dan Kepala Dusun Karanganyar. Acara dimulai dengan pembukaan, dilanjut dengan sambutan perangkat desa dan koordinator program, kemudian memasuki kegiatan outbond, materi Griya Selada Hidroponik, ishoma, materi Mantri Balap Farm, dan penutupan.
Dokumentasi Usai Berkegiatan Bersama Griya Selada Hidroponik. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Setelah pelaksanaan program selesai, evaluasi tentunya dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang sekiranya perlu diperhatikan dan diperbaiki di kemudian hari. Selain itu, mahasiswa dan seluruh pihak yang terlibat juga harus memastikan keberlangsungan pelaksanaan program dengan membentuk organisasi pengelola.
Melalui program "Burno Abhipraya Edu-Wisata," kelompok KKN-T Lumajang 1 telah berhasil memanfaatkan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal Desa Burno untuk menciptakan sebuah konsep wisata edukasi yang unik. Dengan melibatkan masyarakat setempat dan menjalin kerjasama dengan para mitra, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat desa, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan pariwisata di Desa Burno.
ADVERTISEMENT
"Edukasi wisata Burno Abhipraya merupakan tempat belajar yang menarik untuk diikuti, karena kita bisa belajar sambil melihat langsung tentang kegiatan farm. Selain itu, di sana kita juga diajarkan pentingnya jiwa leadership dan gotong royong melalui kegiatan outbound. Semoga eduwisata yang sudah kelompok kami buat dapat dikelola dengan baik oleh masyarakat Desa Burno, khususnya organisasi SAK yang sudah kami beri kepercayaan untuk mengelola. Semoga Eduwisata Burno Abhipraya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Burno," pesan Koordinator Program, Ria Resti Anjani.
Dokumentasi Usai Kegiatan Bersama Mantri Balap Farm. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
“Kami berharap program kerja kami yaitu Burno Abhipraya Edu-Wisata yang telah dijalankan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Burno. Tak hanya itu, kami juga berharap program ini dapat terus dilanjutkan dan dikembangkan hingga suatu hari nanti dapat dikenal banyak orang. Semoga melalui program ini, tali silaturahmi antara seluruh pihak yang terlibat baik mitra maupun pengelola dapat terus terjalin dengan baik dan terus berkembang bersama," tutur Hanifamirulloh, selaku Ketua KKN-T kelompok Lumajang 1, Universitas Negeri Surabaya.
ADVERTISEMENT