Konten dari Pengguna

Penerapan K3 untuk Perlindungan Pekerja dan Keberlanjutan Perusahaan

Raka Satria Habibie
Seorang Mahasiswa Universitas Airlangga
2 Januari 2025 21:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Raka Satria Habibie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa yang tidak mengenal K3?
K3, singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja, memiliki peran yang sangat penting dalam dunia kerja. Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970, setiap tempat kerja yang memiliki potensi bahaya atau yang sering dimasuki oleh pekerja untuk kepentingan usaha, wajib menerapkan prinsip-prinsip K3. Tugas utama K3 adalah memastikan bahwa pekerja dapat bekerja dalam kondisi yang aman, terlindungi dari kecelakaan, dan bebas dari risiko penyakit akibat pekerjaan. Oleh karena itu, K3 bukan hanya sekedar aturan, tetapi juga aspek yang harus diterapkan dengan serius di setiap tempat kerja untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pekerja.
ADVERTISEMENT
Mengapa K3 Begitu Penting?
Penerapan K3 memberikan banyak manfaat, baik bagi pekerja, perusahaan, maupun masyarakat. K3 yang diterapkan dengan baik akan melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, sehingga mengurangi risiko kecelakaan kerja, penyakit terkait pekerjaan, atau gangguan kesehatan jangka panjang. Selain itu, penerapan K3 juga dapat meningkatkan rasa aman dan nyaman bagi pekerja. Ketika pekerja merasa terlindungi, mereka akan bekerja dengan lebih produktif dan fokus, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan hasil kerja. Bahkan, perusahaan yang menerapkan K3 dengan baik dapat mengurangi biaya operasional yang timbul akibat kecelakaan kerja, seperti biaya perawatan, kompensasi, dan hilangnya produktivitas.
Selain itu, perusahaan yang peduli terhadap K3 cenderung memiliki citra yang lebih baik di mata pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat. Dengan menjaga keselamatan pekerja, perusahaan tidak hanya melindungi tenaga kerja, tetapi juga membangun kepercayaan publik yang berdampak positif pada reputasi dan loyalitas pelanggan. Sebaliknya, perusahaan yang mengabaikan K3 berisiko kehilangan kepercayaan serta menurunnya loyalitas pelanggan dan mitra bisnis, yang dapat berujung pada penurunan keuntungan.
ADVERTISEMENT
Apa Risiko Jika K3 Tidak Diterapkan dengan Baik?
Risiko yang dihadapi perusahaan dan pekerja jika K3 diabaikan sangat besar. Salah satu risiko utama adalah meningkatnya kecelakaan kerja, yang dapat berkisar dari cedera ringan hingga kecelakaan fatal yang berakibat pada kematian. Selain kecelakaan fisik, lingkungan kerja yang tidak aman juga dapat menyebabkan dampak jangka panjang, seperti gangguan kesehatan mental atau penyakit kronis—misalnya, gangguan pernapasan akibat paparan bahan kimia berbahaya, atau stres akibat tekanan kerja yang berlebihan. Lebih buruk lagi, perusahaan yang mengabaikan K3 dapat mengalami kerugian finansial yang besar, seperti biaya perawatan medis dan kompensasi bagi pekerja yang terluka. Kecelakaan tersebut juga akan menurunkan produktivitas, karena pekerja yang cedera harus digantikan, atau perusahaan harus menghentikan operasional sementara untuk perbaikan. Selain kerugian finansial, perusahaan yang mengabaikan K3 akan menghadapi citra buruk di mata publik, yang dapat merugikan reputasi dan daya tarik perusahaan dalam jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Dipo Lokomotif Sidotopo dan Penerapan K3
Di Kota Surabaya, terdapat sebuah contoh nyata tentang pentingnya penerapan K3, yaitu Dipo Lokomotif Sidotopo. Dipo ini adalah fasilitas utama yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan perawatan lokomotif serta kereta api yang beroperasi di wilayah Jawa Timur. Mengingat risiko tinggi yang ada di lingkungan ini—seperti mesin berat, kebakaran, dan bahan kimia berbahaya—penerapan prinsip-prinsip K3 menjadi sangat krusial. Setiap pekerja di Dipo Lokomotif Sidotopo harus dilindungi dari potensi kecelakaan melalui prosedur keselamatan yang ketat, penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, serta pelatihan berkala untuk menghadapi situasi darurat. Dengan memastikan keselamatan pekerja, Dipo Lokomotif Sidotopo tidak hanya melindungi tenaga kerjanya, tetapi juga menjaga kelancaran operasional transportasi kereta api yang sangat penting untuk mobilitas masyarakat dan perekonomian regional.
ADVERTISEMENT
Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), kami berkesempatan untuk mengunjungi Dipo Lokomotif Sidotopo, yang memberikan kami pengalaman langsung mengenai penerapan K3 di dunia industri. Kunjungan ini sangat berkesan karena kami dapat melihat secara langsung betapa ketatnya prosedur keselamatan yang diterapkan di tempat tersebut. Dari penggunaan alat pelindung diri (APD) yang wajib dikenakan, hingga pelatihan keselamatan yang diberikan kepada setiap pekerja, semuanya dirancang untuk memastikan bahwa risiko kecelakaan dapat diminimalisasi. Pengalaman ini memberikan kami pemahaman lebih dalam tentang bagaimana K3 bukan hanya sekedar kewajiban hukum, tetapi juga bagian dari budaya kerja yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang peduli terhadap keselamatan dan kesejahteraan pekerjanya.
Kesimpulan
Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di setiap tempat kerja sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pekerja, mengurangi risiko kecelakaan, dan meningkatkan produktivitas serta efisiensi operasional. Seperti yang terlihat pada Dipo Lokomotif Sidotopo, tempat dengan potensi bahaya tinggi, penerapan K3 menjadi keharusan untuk melindungi pekerja dari berbagai risiko. Penerapan K3 yang baik juga dapat mengurangi biaya operasional dan memperbaiki citra perusahaan di mata publik. Sebaliknya, jika K3 diabaikan, perusahaan berisiko mengalami kecelakaan kerja, kerugian finansial, dan kerusakan reputasi yang bisa merugikan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penerapan K3 bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga investasi jangka panjang untuk keberlanjutan perusahaan dan kesejahteraan pekerja.
ADVERTISEMENT
Foto oleh Mufid Majnun: https://www.pexels.com/id-id/foto/bangunan-gedung-membangun-mendirikan-8173678/