Mengunjungi Nasabah Sebagai Ajang Silaturahmi

Sumber ilustrasi: PEXELS/SHVETS production

Dalam dinamika seorang marketing, mengelola nasabah ataupun calon nasabah, diperlukan sebuah pendekatan yang humanis. Sebuah pendekatan yang menitikberatkan pada pengolahan rasa nasabah. Terlepas dari produk yang ditawarkan, pendekatan yang humanis ini memberikan peluang seorang nasabah atau calon nasabah melakukan pembelian bahkan melakukan pembelian berulang (repeat order). Membuat senyaman mungkin seorang konsumen (nguwongke dalam bahasa jawa), diyakini akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap seorang konsumen.

Salah satu yang diambil adalah marketing pada Bank Muamalat KCU Purwokertp. Kunjungan yang dilakukan marketing, berwujud pengiriman bingkisan di momen momen tertentu, seperti ulang tahun atau pada hari raya, bahkan sampai hanya sekedar bersilaturrahmi. Kunjungan ini secara tidak langsung membentuk suatu ikatan ketergantungan ataupun ketidakenakan dari seorang nasabah terhadap seorang marketing. Tegur sapa yang dilakukan marketing terhadap nasabah, memberikan dampak yang signifikan, terhadap nilai jual barang yang nantinya ditawarkan oleh marketing. Hal mendasar yang didapat marketing dari melakukan kunjungan adalah kepercayaan (trust).

Kepercayaan yang didapat marketing dari konsumennya, menjadi faktor utama nilai jual suatu produk. Ujung yang didapat dari kepercayaan seorang konsumen terhadap marketingnya adalah repeat order. Dengan kata lain keberlanjutan penjualan bisa diperoleh secara terus menerus. Dan soft skill seperti inilah yang harus terus diasah oleh seorang marketing.