Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Work Life Balance, Musuh Alami Gen Z?
1 Februari 2025 13:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Rakhmat July Eldar Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Work-life balance adalah istilah yang sangat dibutuhkan di era teknologi yang bergerak super cepat ini. Terutama bagi “Gen Z” yang menjadi kunci dari berjalannya periode yang tak terkontrol dari segi perkembangan.
ADVERTISEMENT
Generasi ini tumbuh besar bersama internet dan evolusi perangkat yang canggih. Sehingga kemampuan mereka dalam memahami dan beradaptasi sangatlah efektif dibanding generasi lainnya. Di era ini, menjaga keseimbangan antara dunia kerja dan pribadi menjadi tantangan tersendiri untuk menjaga kualitas hidup yang sehat. Ketergantungan yang diakibatkan karena kemudahan fitur yang diberikan teknologi membuat work-life balance menjadi sebuah tugas dan juga tujuan yang harus difokuskan.
Work-life balance merupakan kondisi dimana tubuh fisik dan juga mental berada dalam keadaan seimbang. Seimbang yang dimaksud berpatut pada kemampuan diri untuk mengontrol waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan dan kehidupan yang dimiliki suatu individu. Apabila seseorang mencapai fase seimbang ini, mereka dapat memiliki kontrol fleksibel terhadap hidup. Kontrol ini akan mengarah pada reduksi dalam tingkat stres, menambah kebahagiaan diri, dan berujung pada peningkatan wellbeing.
ADVERTISEMENT
Meski memegang peranan penting, work-life balance ini cenderung sulit diterapkan di era serba gadget ini. Kemudahan yang ditawarkan teknologi yang terus berkembang semakin pesat telah memberikan kemudahan besar dalam sektor pekerjaan masa kini. Melalui aplikasi, seseorang dapat mengontrol jadwal ia bekerja secara efisien dan bahkan menyelesaikan pekerjaan dimana saja dan kapan saja. Meskipun terdengar positif namun hal tersebut melahirkan sifat ketergantungan suatu individu untuk terus menggunakan teknologi tersebut tanpa menyeimbangkan waktu yang ia miliki untuk dirinya sendiri. Tuntutan pekerjaan yang kian meningkat akibat kemudahan yang diberikan teknologi mengakibatkan individu harus memberikan yang terbaik di luar kerja. Tentunya hal ini akan berujung pada hancurnya titik keseimbangan yang dibutuhkan untuk menjaga kerja dan kehidupan yang seimbang.
ADVERTISEMENT
Nampaknya budaya hustle yang mengalir melalui globalisasi menjadi salah satu akar permasalahan akan rentannya generasi masa kini untuk mempertahankan keseimbangan dunia kerja dan hidup. Generasi Z tumbuh di budaya untuk terus bekerja keras tanpa henti sebagai indikator kesuksesan bahkan gengsi. Pemikiran tentang produktivitas tiada henti membuat kompetisi menjadi hal lumrah sebagai standar harga diri yang wajib dipenuhi. Hal ini kadang semata-mata menjadi ajang gengsi dan unjuk diri semata, mengakibatkan pengorbanan waktu yang berlebihan dan merugikan kualitas hidup diri sendiri.
Ketergantungan akan kemudahan teknologi menjadi musuh alami “Gen Z” dalam mempertahankan keseimbangan dalam kehidupannya. Akan tetapi, terdapat solusi dari pedang bermata dua tersebut. Menetapkan batasan waktu dan ruang tanpa teknologi adalah hal krusial untuk melepas ketergantungan dari teknologi serba mudah di era ini. Batasan waktu juga sangat penting untuk menyadarkan individu akan betapa pentingnya waktu bagi seseorang dan memberikan perawatan diri yang mereka butuhkan untuk diri masing-masing. Ruang tanpa teknologi akan melepaskan kita dari sistem yang mempengaruhi pikiran untuk terus bekerja tanpa istirahat. Memberikan kita ruang lebih terbuka untuk melihat dunia luas dan menikmati hidup dengan seimbang.
ADVERTISEMENT
Apabila “Generasi Z” bisa melawan tantangan teknologi yang mereka hadapi di era saat ini maka kita dapat beradaptasi lebih mudah atas perubahan signifikan yang mungkin terjadi lebih cepat di masa depan. Dengan mencapai work-life balance individu dapat memperoleh kehidupan yang terstruktur dan kesejahteraan hidup yang baik. Memberikan kita cahaya untuk masa depan yang lebih maju.