Konten dari Pengguna

Tilik Sejarah: Menara Loji Riwayatmu Kini

Muhammad Rakin Asyari
Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran
27 Juni 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rakin Asyari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menara Loji, Jatinangor. Sumber: Dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Menara Loji, Jatinangor. Sumber: Dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berlokasi di ITB Kampus Jatinangor, bangunan yang menjulang tinggi ke atas ini dibangun pada tahun 1880-an silam. Pekenalkan, Menara Loji namanya. Umurnya memang sudah tidak muda lagi, tetapi menara ini masih berdiri kokoh walaupun memang sudah sempat direnovasi.
ADVERTISEMENT
Menara ini terkenal dengan bentuk bangunan klasik khas eropanya dan sejarah-sejarah di belakangnya. Mulai dari asal-usul menara ini dibangun, dikelilingi perkebunan karet yang membentang luas, fungsi dan efektivitas menara itu sendiri, hingga lonceng di dalam menara yang hilang dicuri.

Asal-usul Berdirinya Menara Loji

Papan edukasi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Menara Loji ini dibangun oleh Baron Braud, seorang tuan tanah berkebangsaan Jerman. Beliau mendirikan menara ini sebagai pos pantau bagi para penjaga yang hendak mengawasi para buruh bekerja di lahan perkebunan. Selain itu, Menara Loji dilengkapi oleh lonceng besar yang digunakan untuk memberikan tanda guna mempermudah pembagian waktu kerja para buruh. Lonceng dibunyikan sebanyak 3 kali untuk menandakan pergantian waktu kerja.
Lonceng pertama dibunyikan pada jam 05.00 WIB untuk menandakan bahwa penyadapan akan segera dimulai, jam 10.00 WIB menandakan para buruh untuk segera mengambil tadah getah karet, dan terakhir jam 14.00 WIB menandakan bahwa jam kerja sudah usai. Kegiatan-kegiatan tersebut berhenti dilakukan sejak pencurian lonceng yang hingga kini pelakunya masih belum terungkap.
ADVERTISEMENT

Pengalihfungsian Bangunan

Tempat duduk untuk para pengunjung. Sumber: Dokumentasi pribadi..
Menara tersebut menjadi terbengkalai sejak pengoperasiannya terpaksa berhenti. Lalu, beberapa waktu kemudian bangunan dialihfungsikan saat kepemilikan tanah berpindah tangan ke pihak ITB Kampus Jatinangor pada tahun 2014. Sejak dikelola oleh pihak ITB, area menara ini langsung disulap menjadi ruang terbuka yang dinamakan Taman Loji.
Dengan bangunannya yang unik dan nuansanya yang historis dipercaya dapat menjadi daya tarik Taman Loji oleh pihak ITB Kampus Jatinangor. Taman tersebut juga digunakan sebagai akses ke luar dan masuk Gelanggang Olahraga Kampus ITB yang berada tepat di sampingnya. Selain itu, ruang terbuka ini juga cocok untuk dijadikan tempat berkumpul bersama orang-orang terdekat atau hanya sekedar berkumpul untuk kepentingan kuliah dan sebagainya.
Kesaksian Pedagang di Sekitar Taman Loji
ADVERTISEMENT
Pak Une (56), seorang pedagang kaki lima di sekitaran Taman Loji sedikit melihat perubahan dan perkembangan yang terjadi di sana. “Dulu mah pas awal-awal jualan, masih banyak yang jalan di sekitar sini soalnya da jalannya masih jelek,” ujar Pak Une. Kian berjalannya waktu, jalanan mulai diperbaiki sehingga mulai banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalanan dekat Taman Loji.
“Bangunannya juga sekarang udah direnovasi, sudah lebih bagus dan lebih tinggi,” ucap Pak Une. Hal tersebut membuat Taman Loji semakin dilirik orang, khususnya pengunjung dari luar kota. Mulai dari keluarga yang hendak berpiknik, mahasiswa yang mengerjakan tugas, pasangan yang menghabiskan waktu berdua, hingga anak-anak silat yang berkumpul di sana.