Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Menikmati Keindahan Pantai Kuta dengan Aman dan Waspada terhadap Risikonya
24 Maret 2025 10:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rama Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pantai Kuta di Bali adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Indonesia. Keindahan pasir putih yang membentang, deburan ombak yang sempurna untuk berselancar, serta matahari terbenam yang memukau menjadikan tempat ini sebagai favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Setiap harinya, ribuan orang datang ke Pantai Kuta untuk menikmati keindahan alam dan beragam aktivitas seru yang ditawarkan. Namun, di balik pesonanya yang memikat, terdapat berbagai risiko yang bisa mengganggu pengalaman wisatawan jika tidak diantisipasi dengan baik. Tak jarang, wisatawan yang kurang memahami kondisi pantai mengalami insiden yang seharusnya bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Rip Current (Arus Balik Kuat)
Salah satu bahaya utama di Pantai Kuta adalah rip current atau arus balik yang bisa menyeret seseorang ke tengah laut dalam waktu singkat. Banyak wisatawan yang panik saat mengalami hal ini, padahal cara terbaik adalah tetap tenang dan berenang menyamping untuk keluar dari arus. Sayangnya, masih banyak pengunjung yang kurang memahami bahaya ini, sehingga kejadian tenggelam cukup sering terjadi. Selalu perhatikan tanda peringatan dan jangan berenang terlalu jauh dari pantai. Pada tahun 2017, tercatat 100 insiden tenggelam di pantai ini, dengan 9 korban meninggal dunia. Pada tahun 2019, dari Januari hingga September, terdapat 56 kasus kecelakaan laut, dengan 40 di antaranya disebabkan oleh wisatawan yang terseret arus saat berenang.
Biota Laut yang Bisa Berbahaya
ADVERTISEMENT
Berenang di laut memang menyenangkan, tapi perlu diingat bahwa ada beberapa biota laut yang bisa berbahaya. Sengatan ubur-ubur dapat menyebabkan iritasi kulit, sementara karang tajam bisa melukai kaki jika tidak berhati-hati. Beberapa spesies ubur-ubur bahkan bisa menyebabkan reaksi alergi yang lebih serius, seperti sesak napas atau pusing. Selain itu, ada juga ikan beracun seperti ikan batu (stonefish) yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa jika terinjak. Jika mengalami sengatan ubur-ubur, segera bilas dengan air laut (bukan air tawar) dan hindari menggosok area yang terkena sengatan. Untuk menghindari cedera akibat karang atau hewan laut berbahaya lainnya, gunakan alas kaki saat berjalan di air dangkal dan selalu perhatikan tempat berpijak saat berenang atau snorkeling
ADVERTISEMENT
Perubahan Cuaca yang Mendadak
Walaupun Bali dikenal dengan cuaca cerahnya, perubahan cuaca mendadak bisa menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Angin kencang yang tiba-tiba datang dapat menyebabkan ombak menjadi lebih besar dan berbahaya bagi para perenang maupun peselancar. Selain itu, hujan deras yang turun secara tiba-tiba dapat membuat permukaan pasir menjadi licin dan berisiko menyebabkan terpeleset. Wisatawan yang tidak siap dengan perubahan cuaca bisa mengalami ketidaknyamanan atau bahkan kecelakaan. Oleh karena itu, sebelum pergi ke pantai, selalu periksa prakiraan cuaca melalui aplikasi cuaca atau bertanya kepada pihak hotel dan warga sekitar. Jika cuaca mulai memburuk saat berada di pantai, segera cari tempat berlindung atau tunda aktivitas di laut sampai kondisi kembali aman.
Tindak Kejahatan di Area Wisata
ADVERTISEMENT
Kepadatan wisatawan di Pantai Kuta membuatnya menjadi target empuk bagi pencopet atau pelaku kejahatan lainnya. Beberapa wisatawan melaporkan kehilangan barang berharga seperti dompet dan ponsel akibat pencurian di tengah keramaian. Selain itu, modus penipuan seperti tarif sewa alat selancar yang tidak masuk akal juga bisa terjadi. Beberapa oknum juga kerap memanfaatkan ketidaktahuan wisatawan untuk menawarkan jasa dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga normal. Oleh karena itu, penting bagi wisatawan untuk selalu berhati-hati dalam membawa barang berharga.
Sampah dan Pencemaran Lingkungan
Banyaknya wisatawan yang datang ke Pantai Kuta juga berdampak pada meningkatnya jumlah sampah, terutama plastik. Hal ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga bisa membahayakan ekosistem laut. Untuk menjaga kebersihan pantai, selalu buang sampah pada tempatnya dan jika memungkinkan, bawalah kantong sendiri untuk mengumpulkan sampah yang dihasilkan selama berkunjung.
Kesimpulan
ADVERTISEMENT
Pantai Kuta memang menawarkan pengalaman liburan yang luar biasa, tetapi di balik pesonanya terdapat berbagai risiko yang perlu diwaspadai. Dari arus balik yang kuat, cuaca ekstrem, hingga potensi tindak kejahatan, semua bisa menjadi ancaman bagi wisatawan yang kurang waspada. Namun, dengan memahami risiko-risiko ini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, wisatawan dapat menikmati keindahan Pantai Kuta dengan lebih aman dan nyaman.
Kesadaran dan kesiapan menjadi kunci utama dalam menciptakan pengalaman liburan yang menyenangkan. Dengan mengikuti aturan keselamatan, menjaga lingkungan tetap bersih, serta tetap waspada terhadap sekitar, setiap wisatawan bisa menikmati Pantai Kuta tanpa kekhawatiran berlebih. Jadi, jika berencana untuk berlibur ke Pantai Kuta, pastikan untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik agar momen liburan tetap menjadi pengalaman yang berkesan dan menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Referensi
Wiwik Dwi Pratiwi. (2022). Pengelolaan wisata pantai berdasarkan karakteristik dan dampak: Studi kasus Pantai Ancol dan Pantai Kuta. ResearchGate.
ResearchGate. (2019). Hubungan Pengetahuan Beach Safety dengan Tindakan Keselamatan pada Wisatawan di Pantai Kuta Bali.
Universitas Udayana Repository. (2023). Analisis Tingkat Kriminalitas di Wilayah Pariwisata Kuta.
Ringtimes. (2025). Pantai Kuta Bali Dihantam Cuaca Buruk: Ombak Tinggi dan Sampah Laut Ganggu Wisatawan.