Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Keabsurdan di Balik Peraturan Gubernur NTT: Siswa SMA Masuk Sekolah Jam 5 Pagi
10 Maret 2023 17:48 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rama Baskara Putra Erari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakang kita diramaikan mengenai pembahasan rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengenai siswa SMA di NTT yang masuk sekolah jam 5 pagi meski kemudian direvisi menjadi jam 05.30 WITA. Alasan untuk peraturan masuk sekolah jam 5 pagi itu agar melatih kedisiplinan untuk mempersiapkan siswa agar dapat menembus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun sekolah kedinasan.
ADVERTISEMENT
Mendukung peraturan tersebut, istri dari Gubernur NTT Julie Sutrisno, bahkan hadir selama sebulan setiap pagi untuk memberikan makanan gratis selama sebulan.
Akibat peraturan yang masih dalam tahap percobaan ini membuat Ombudsman NTT mengalami banyak laporan keluhan terkait hal tersebut dari berbagai pihak. Jagat maya juga ramai membahas hal tersebut banyak netizen yang kontra terkait peraturan yang dibuat oleh Gubernur NTT tersebut.
Peraturan yang tidak memiliki kajian yang mendalam serta dasaran ilmiah yang memadai hanya bakal menjadi bencana bagi siswa dan orang tua siswa di NTT. Tingkat keberhasilan yang masih abu-abu dari peraturan ini bisa saja membuat siswa dan orang tua siswa menjadi korban dari eksperimen ini.
Peraturan ini jika kita melihat beberapa penelitian dan pernyataan dari beberapa ahli justru bakal menunjukkan bahwa peraturan ini justru dapat memberikan dampak negatif bagi siswa yang menjalani peraturan tersebut.
Salah satu negara paling disiplin di dunia adalah Jepang justru mulai masuk sekolah sekitar jam 08.15 pagi. Dengan peraturan jam masuk seperti itu justru Jepang menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan sistem pendidikan publik yang dikembangkan dengan baik di dunia menurut US News.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Finlandia sebagai negara dengan pendidikan terbaik di dunia memiliki jam masuk sekolah dimulai pada pukul 09.00 hingga 09.45 pagi. Finlandia justru menyebut bahwa masuk sekolah lebih siang bisa mengurangi tekanan dan membuat siswa lebih siap menerima materi.
Mengutip wawancara Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT Veronika Ata oleh Tempo, menurutnya kebijakan masuk sekolah 05.30 pagi mengharuskan siswa SMA di sejumlah sekolah berangkat sekolah dalam kondisi hari yang masih gelap.
Di sisi lain, transportasi pada jam tersebut belum tersedia. Hal tersebut membuat pelajar berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki. Kondisi ini menempatkan anak-anak pelajar terutama perempuan rawan menjadi korban kekerasan seksual.
Faktor infrastruktur terkait transportasi publik yang tidak memadai selain membuat rawan terjadi pelecahan seksual juga rawan kejahatan lainnya. Bahkan sampai ada siswa yang datang ke sekolah menggunakan kuda hingga menginap di sekolah.
Dalam buku berjudul Why We Sleep yang ditulis oleh Matthew Walker yang seorang ilmuwan Inggris sekaligus Profesor Ilmu Saraf dan Psikologi di University of California, dia menulis terkait Rapid Aye Movement (REM) bahwa tidur REM sangat dibutuhkan, karena mendukung tumbuh kembang otak dan kreativitas.
ADVERTISEMENT
Tidur REM adalah tonggak perkembangan khusus yang mengizinkan otak pra-dewasa yang sedang berkembang untuk mengemudikan dirinya untuk pergolakan dunia emosional yang kompleks secara otonomi.
Jadwal sekolah yang terlalu pagi, selektif merampas tidur mereka ketika subuh, tepat dalam siklus tidur ketika otak mereka sedang berkembang akan melahap porsi terbesar tidur REM yang sangat mereka butuhkan.
Hal tersebut tentu saja tidak baik untuk tumbuh kembang siswa SMA di NTT itu sendiri dan berakhir menjadi bumerang. Akibat kebijakan yang tidak ilmiah bisa membuat masalah-masalah lain timbul.
Seharusnya sebagai pejabat publik dalam membuat kebijakan memiliki kajian mendalam serta dasaran ilmiah. Kebijakan yang dibuat Gubernur NTT tersebut justru tidak ada korelasi dengan tujuan yang ingin dicapai berdasarkan analisa singkat yang dibuat dalam tulisan ini.
ADVERTISEMENT
Mencermati pernyataan Gubernur NTT sebenarnya memiliki niat baik untuk masa depan siswa di NTT. Namun, perlu kita ingat bahwa kebaikan bakalan kalah bukan oleh keburukan tapi karena kebaikan yang tanpa ilmu.
Kebaikan tanpa ilmu mungkin bisa terwujud. Namun, karena keberuntungan dan gagal karena kesialan, niat baik yang dibarengi ilmu pengetahuan bakal membuat berhasil ataupun gagal dalam takaran yang tepat dan terukur.
Manusia tidak akan pernah kekurangan niat baik, tetapi kekurangan ilmu. Lebih banyak kehancuran karena niat baik tanpa ilmu dan adab.
Live Update