Konten dari Pengguna

Dampak Radiasi Pengion bagi Kesehatan Manusia: Batas Aman dan Kisah "Nyata"

Ramacos Fardela
Dosen Departemen Fisika FMIPA Universitas Andalas
28 Mei 2024 12:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramacos Fardela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pasien kanker wanita yang menderita mual dan muntah,  efek samping negatif akibat kemoterapi atau terapi radiasi pengobatan kanker payudara merupakan salah satu efek deterministik radiasi pengion (sumber: shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pasien kanker wanita yang menderita mual dan muntah, efek samping negatif akibat kemoterapi atau terapi radiasi pengobatan kanker payudara merupakan salah satu efek deterministik radiasi pengion (sumber: shutterstock)
ADVERTISEMENT
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang memiliki energi cukup untuk mengionisasi atom atau molekul dengan cara melepaskan elektron. Paparan radiasi pengion dapat berasal dari berbagai sumber seperti lingkungan, penggunaan medis, industri, dan kecelakaan nuklir. Efek radiasi pengion pada tubuh manusia sangat bervariasi tergantung pada dosis dan durasi paparan. Artikel ini mengulas efek radiasi pengion pada tubuh manusia, batas-batas nilai dosisnya, serta contoh kasus nyata.
ADVERTISEMENT
Radiasi pengion dapat menyebabkan kerusakan biologis melalui ionisasi molekul dalam sel-sel tubuh, yang dapat digolongkan menjadi dua kategori: efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik terjadi ketika dosis radiasi mencapai ambang batas tertentu dan meningkat seiring dengan peningkatan dosis. Contohnya termasuk luka bakar radiasi, kerusakan jaringan seperti fibrosis atau nekrosis, dan sindrom radiasi akut yang ditandai dengan mual, muntah, diare, dan kelelahan setelah paparan dosis tinggi. Efek stokastik tidak memiliki ambang batas tertentu, dan probabilitasnya meningkat dengan dosis radiasi, meskipun keparahannya tidak bergantung pada dosis. Contoh efek stokastik meliputi peningkatan risiko kanker, seperti leukemia, kanker tiroid, dan kanker paru-paru, serta mutasi genetik yang dapat diwariskan ke generasi berikutnya.
Batas dosis radiasi yang aman ditetapkan oleh berbagai organisasi kesehatan dan keselamatan. Misalnya, International Commission on Radiological Protection (ICRP) menetapkan batas maksimum 20 millisieverts (mSv) per tahun untuk pekerja radiasi, dengan batas kumulatif 100 mSv selama lima tahun. Untuk masyarakat umum, batas maksimum yang direkomendasikan adalah 1 mSv per tahun. World Health Organization (WHO) menetapkan batas dosis hingga 50 mSv untuk pekerja darurat dalam situasi darurat nuklir. Di Indonesia sendiri batas aman ini ditetapkan oleh Bapeten dengan mengacu pada ICRP.
ADVERTISEMENT
Kasus nyata seperti kecelakaan nuklir Chernobyl pada tahun 1986 dan Fukushima pada tahun 2011 menunjukkan dampak serius dari paparan radiasi tinggi. Di Chernobyl, ribuan pekerja dan masyarakat terkena radiasi tinggi, menyebabkan kematian akut dan peningkatan kasus kanker di wilayah tersebut. Beberapa pekerja darurat menerima dosis radiasi lebih dari 4,000 mSv, jauh melampaui batas aman. Sementara itu, di Fukushima, meskipun tingkat radiasi di luar pembangkit relatif rendah, pekerja darurat menerima paparan radiasi hingga 250 mSv. Insiden ini meningkatkan kewaspadaan global terhadap keselamatan nuklir dan penanganan darurat.
Kesimpulannya, radiasi pengion memiliki efek signifikan terhadap kesehatan manusia, baik dalam bentuk efek deterministik maupun stokastik. Memahami batas-batas dosis radiasi yang aman dan menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko sangat penting untuk melindungi kesehatan pekerja radiasi dan masyarakat umum. Kasus nyata seperti Chernobyl dan Fukushima menunjukkan dampak serius dari paparan radiasi tinggi dan menjadi pelajaran penting bagi pengelolaan keselamatan nuklir di masa depan.
ADVERTISEMENT
Daftar Rujukan:
International Commission on Radiological Protection (ICRP). "The 2007 Recommendations of the International Commission on Radiological Protection." ICRP Publication 103, 2007.
World Health Organization (WHO). "Radiation: Health effects and protective measures." 2020.
United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation (UNSCEAR). "Sources, Effects and Risks of Ionizing Radiation." UNSCEAR Report 2021.
International Atomic Energy Agency (IAEA). "The Fukushima Daiichi Accident." Report by the Director General, 2015.
National Research Council. "Health Risks from Exposure to Low Levels of Ionizing Radiation: BEIR VII Phase 2." National Academies Press, 2006.