Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Peluang dan Tantangan Profesi Fisikawan Medis di Indonesia
25 Mei 2024 2:35 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ramacos Fardela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peluang Profesi Fisikawan Medis di Indonesia
Dengan meningkatnya jumlah kasus kanker, kebutuhan akan layanan radioterapi dan diagnostik berbasis imaging semakin tinggi, menjadikan peran fisikawan medis sangat penting. Selain itu, perkembangan teknologi dalam alat medis seperti MRI, CT scan, dan radioterapi memerlukan keahlian fisikawan medis untuk operasional dan perawatan yang optimal.
ADVERTISEMENT
Pengakuan dan Sertifikasi Profesional Fisikawan Medis di Indonesia
Indonesia mulai menerapkan standar internasional dalam layanan kesehatan, yang memerlukan fisikawan medis bersertifikasi. Universitas dan institusi kesehatan di Indonesia mulai menawarkan program studi dan pelatihan khusus untuk fisikawan medis, meningkatkan jumlah profesional terlatih di bidang ini. Universitas yang melahirkan calon fisikawan medis tersebut harus terdaftar pada AIPFMI (Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia). Berikut link universitas yang tergabung dalam AIPFMI https://www.aipfmi.org/anggota. Pembangunan dan modernisasi rumah sakit menciptakan kebutuhan akan fisikawan medis untuk memastikan kualitas dan keamanan layanan radiologi dan radioterapi. Investasi yang semakin besar dalam sektor kesehatan oleh pemerintah dan swasta membuka banyak peluang kerja bagi fisikawan medis.
Lalu apa tantangan Profesi Fisikawan Medis di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Jumlah fisikawan medis terlatih masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan yang terus meningkat. Kurangnya program pendidikan khusus di bidang fisika medis dan sedikitnya pelatihan berkelanjutan bagi praktisi yang ada. Banyak institusi kesehatan dan masyarakat yang belum sepenuhnya memahami peran penting fisikawan medis. Meskipun regulasi yang kuat mengenai standar dan kewajiban fisikawan medis di Indonesia sudah tertuang dalam peraturan atau keputusan pemerintah dapat diakses pada link berikut: https://www.afismi.org/dasar-hukum-nasional.
Tantangan berikutnya terkait teknologi medis canggih seperti MRI dan linear accelerator memerlukan biaya tinggi untuk pembelian dan perawatan, yang menjadi hambatan terutama bagi rumah sakit di daerah. Teknologi medis canggih dan fasilitas pelatihan sering terkonsentrasi di kota besar, menyulitkan akses bagi fisikawan medis di daerah terpencil. Kebijakan kesehatan yang berubah-ubah dapat mempengaruhi stabilitas dan kesinambungan profesi ini. Selain itu penerapan standar keselamatan radiasi yang ketat membutuhkan kepatuhan tinggi, dan tidak semua institusi mampu atau mau mengikuti regulasi ini dengan ketat.
ADVERTISEMENT
Apa Strategi Mengatasi Tantangan Ini?
Menambah program studi fisika medis di universitas, saat ini program profesi masih terbatas seperti di Undip (Profesi Fisika Medik) dan UI program Residensi serta S2 Fisikawan Medis. Masih terkonsentrasi di Jawa. Semoga kedepannya lahir di pulau Sumatera seperti di Departemen Fisika Universitas Andalas, Padang. Selain itu diharapkan pemerintah menyediakan lebih banyak beasiswa dan program pelatihan berkelanjutan. Mengadakan kampanye kesadaran di kalangan profesional kesehatan dan masyarakat tentang pentingnya fisikawan medis.
Memperkuat asosiasi profesi dan kerjasama dengan institusi internasional untuk meningkatkan standardisasi dan pengakuan profesi. Dengan memahami peluang dan tantangan ini, fisikawan medis di Indonesia dapat lebih siap untuk menghadapi perkembangan dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam sektor kesehatan.
ADVERTISEMENT