Konten dari Pengguna

Pengecekan Radiasi: Perlindungan Pasien dan Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan

Ramacos Fardela
Dosen Departemen Fisika FMIPA Universitas Andalas
22 September 2024 11:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramacos Fardela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengecekan fasilitas ruangan untuk memastikan tidak ada kebocoran radiasi sangat penting, terutama dalam lingkungan yang menggunakan sumber radiasi seperti ruang radiologi, radioterapi, atau laboratorium nuklir. Kebocoran radiasi dapat menyebabkan risiko serius bagi kesehatan tenaga medis, pasien, dan masyarakat di sekitar fasilitas tersebut. Untuk itu, pengecekan secara berkala diperlukan guna menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat. Di samping itu, fisikawan medik memainkan peran sentral dalam memastikan proses pengecekan berjalan sesuai standar dan regulasi yang berlaku.
Rasysafe X2 yang juga dilengkapi dengan survei meter yang dapat digunakan untuk mengukur kebocoran radiasi pada dinding atau fasilitas radiasi (Sumber: Dokumentasi Penelitian Pribadi saat di RS Daerah Pariaman)
Pentingnya Pengecekan Fasilitas Ruang Radiasi
ADVERTISEMENT
Pengecekan fasilitas ruang radiasi bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencegah kebocoran radiasi yang berpotensi membahayakan kesehatan. Beberapa alasan utama pentingnya pengecekan ini adalah sebagai berikut:
1. Melindungi Kesehatan dan Keselamatan Tenaga Medis
Tenaga medis, seperti radiolog dan radioterapis, terpapar radiasi setiap hari. Kebocoran radiasi yang tidak terdeteksi dapat meningkatkan risiko paparan radiasi berlebih, yang berpotensi menyebabkan:
Kerusakan jaringan tubuh, terutama pada organ sensitif seperti kulit dan mata.
Risiko kanker akibat paparan radiasi jangka panjang.
2. Menjaga Keselamatan Pasien
Paparan radiasi yang tidak terkendali dapat menyebabkan efek samping serius pada pasien, seperti:
Overdosis radiasi yang merusak jaringan sehat.
Efek jangka panjang, termasuk peningkatan risiko kanker pada pasien yang terpapar radiasi berlebihan.
3. Mematuhi Standar Keamanan dan Regulasi
ADVERTISEMENT
Regulasi internasional dan nasional, seperti yang dikeluarkan oleh BAPETEN di Indonesia, mengatur batasan dan standar keamanan radiasi. Pengecekan berkala memastikan:
Dinding ruang radiasi memiliki ketebalan dan bahan yang sesuai standar untuk menghalangi radiasi.
Batas paparan radiasi yang diizinkan untuk staf medis dan masyarakat terpenuhi.
4. Menjaga Lingkungan Sekitar
Kebocoran radiasi yang tidak terdeteksi dapat mempengaruhi orang di sekitar fasilitas medis, seperti staf non-medis dan masyarakat sekitar. Pengecekan secara berkala mencegah radiasi menyebar di luar area yang dikontrol.
Mahasiswa didampingi Fisikawan Medik melakukan penelitian terkait pengukuran radiasi di ruang kontrol peralatan CT Scan RSUD Pariaman (Sumber: Dokumen Penelitian Pribadi)
5. Pengendalian Kualitas Peralatan Medis
Pengecekan fasilitas berkaitan erat dengan pengendalian kualitas peralatan radiasi. Alat yang tidak berfungsi dengan baik atau dinding penahan radiasi yang bermasalah dapat meningkatkan risiko kebocoran radiasi. Oleh karena itu, pengecekan kualitas peralatan dan struktur ruangan sangat penting untuk menjaga keamanan.
ADVERTISEMENT
6. Mencegah Biaya Tambahan
Kebocoran radiasi yang terdeteksi terlambat dapat memerlukan biaya besar untuk diperbaiki, baik untuk renovasi struktural, perbaikan peralatan, maupun tuntutan hukum akibat cedera atau kerusakan kesehatan yang diakibatkan oleh radiasi.
Peranan Fisikawan Medik dalam Pengecekan Fasilitas Radiasi
Fisikawan medik memiliki peran kunci dalam pengecekan dan pemantauan fasilitas ruang radiasi. Berikut adalah beberapa peran penting fisikawan medik dalam memastikan tidak ada kebocoran radiasi:
1. Desain dan Penilaian Struktur Ruangan
Sebelum sebuah ruangan yang menggunakan sumber radiasi, seperti ruang radioterapi atau radiologi, dapat digunakan, fisikawan medik terlibat dalam desain dan penilaian struktur ruangan. Mereka memastikan bahwa dinding, pintu, dan elemen lain di ruangan tersebut dibangun dengan bahan dan ketebalan yang memadai untuk menghalangi radiasi. Mereka juga menghitung dan merancang posisi sumber radiasi agar tidak menyebabkan kebocoran yang berbahaya.
ADVERTISEMENT
2. Melakukan Pengukuran dan Verifikasi Radiasi
Fisikawan medik bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran radiasi di berbagai titik di dalam dan sekitar ruangan untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran radiasi yang terjadi. Mereka menggunakan alat ukur khusus seperti detektor radiasi untuk memantau paparan radiasi dan memastikan bahwa nilainya berada di bawah batas yang aman. Jika ditemukan kebocoran, fisikawan medik memberikan rekomendasi untuk melakukan perbaikan atau penyesuaian.
3. Memantau Paparan Radiasi Tenaga Medis
Selain memantau fasilitas, fisikawan medik juga memantau paparan radiasi tenaga medis yang bekerja di sekitar sumber radiasi. Mereka menggunakan dosimeter untuk mengukur paparan radiasi yang diterima oleh tenaga medis dalam jangka waktu tertentu. Jika terdapat tenaga medis yang terpapar lebih dari batas aman, fisikawan medik akan menyarankan tindakan mitigasi untuk mengurangi risiko.
ADVERTISEMENT
4. Melakukan Komisioning dan Kalibrasi Peralatan
Fisikawan medik bertanggung jawab dalam proses komisioning dan kalibrasi peralatan yang menggunakan sumber radiasi, seperti mesin CT scan, MRI, atau linear accelerator. Mereka memastikan bahwa peralatan tersebut berfungsi sesuai dengan spesifikasi teknis dan tidak menyebabkan kebocoran radiasi. Proses ini melibatkan pengukuran intensitas radiasi yang dihasilkan serta pengujian sistem perlindungan radiasi pada peralatan tersebut.
5. Memberikan Pelatihan dan Edukasi
Fisikawan medik juga memiliki peran dalam edukasi dan pelatihan staf medis mengenai penggunaan peralatan radiasi secara aman. Mereka mengajarkan bagaimana mengoperasikan peralatan dengan benar, cara meminimalkan paparan radiasi, dan pentingnya mematuhi protokol keselamatan. Pelatihan ini bertujuan untuk mengurangi risiko paparan yang tidak diinginkan baik bagi staf maupun pasien.
ADVERTISEMENT
6. Menerapkan Manajemen Risiko Radiasi
Fisikawan medik berperan dalam menerapkan manajemen risiko radiasi di fasilitas medis. Mereka mengidentifikasi potensi risiko dari kebocoran radiasi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan analisis risiko, fisikawan medik membantu memastikan bahwa fasilitas medis tetap aman dan sesuai standar keselamatan yang berlaku.
Pengecekan fasilitas ruang radiasi untuk memastikan tidak ada kebocoran radiasi adalah langkah krusial dalam menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga medis, pasien, serta lingkungan sekitar. Dalam proses ini, peran fisikawan medik sangat vital. Mereka tidak hanya melakukan pengukuran dan verifikasi, tetapi juga berkontribusi dalam desain ruangan, kalibrasi peralatan, serta pelatihan staf medis. Dengan kolaborasi yang baik antara fisikawan medik dan tim kesehatan lainnya, fasilitas yang menggunakan radiasi dapat beroperasi dengan aman dan efektif, meminimalkan risiko paparan radiasi yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT