Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Teknologi Power-to-X di Kalimantan Utara
4 Januari 2023 21:08 WIB
Tulisan dari RAMADHAN AKBAR INDRASYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Foto oleh Markus Spiske dari pixabay: https://pixabay.com/images/id-1611583/](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01gnsdpknyc6kf3zvqv24wqh30.jpg)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah merancang pengembangan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dengan luas 30 ribu hektare yang akan fokus pada pengembangan produk yang ramah lingkungan melalui proses yang tidak mengeluarkan emisi yang banyak, termasuk dengan menyediakan sumber energi yang juga ramah lingkungan. Indonesia dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan industri bahan bakar sintetik dan produk kimia yang ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi power-to-X (P2X).
ADVERTISEMENT
Teknologi P2X adalah salah satu cara untuk menggunakan energi terbarukan sebagai sumber energi yang dapat digunakan dalam industri bahan bakar dan produk kimia. Teknologi ini mengubah energi listrik menjadi bahan bakar sintetik atau produk kimia melalui proses elektrolisis yang mengubah air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen yang dihasilkan kemudian dapat diubah menjadi bahan bakar sintetik seperti metanol atau dimanfaatkan dalam proses produksi produk kimia lainnya.
Di Indonesia, pengembangan energi terbarukan masih terfokus pada mengurangi emisi karbon di industri kelistrikan, tetapi dengan menggunakan teknologi P2X, energi terbarukan juga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi karbon di sektor industri bahan bakar dan produk kimia, yang merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar. Dengan demikian, teknologi P2X merupakan cara yang efektif untuk memanfaatkan energi terbarukan secara lebih luas dan mengurangi emisi karbon di berbagai sektor industri.
ADVERTISEMENT
Apa itu P2X?
P2X merupakan teknologi yang mengubah energi terbarukan menjadi bahan bakar sintetik atau produk kimia yang bermanfaat bagi industri dengan menggunakan proses elektrolisis. Elektrolisis merupakan proses pengubahan bahan baku menjadi produk dengan menggunakan listrik dari energi terbarukan. Proses elektrolisis dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen dari air, gas sintetik atau hidrokarbon dari karbon dioksida, amonia dari nitrogen, dan hidrogen peroksida dari oksigen. P2X efektif untuk memanfaatkan energi terbarukan secara luas dan mengurangi emisi karbon di berbagai sektor industri.
Hidrogen yang dihasilkan oleh P2X disebut "hidrogen hijau" karena diperoleh dari sumber energi terbarukan seperti air, bukan dari bahan bakar fosil. P2X juga dapat membantu industri yang bergantung pada energi fosil dalam mengurangi emisi karbon dioksida dengan menggunakan teknologi penangkapan karbon. Proses elektrolisis juga dapat mengubah gas karbon dioksida yang tertangkap menjadi gas sintetik yang kemudian dapat diolah menjadi asam format, metanol, atau etanol.
ADVERTISEMENT
Bagaimana P2X diterapkan di kawasan industri hijau Indonesia?
Kawasan industri di Kalimantan Utara memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dengan menggunakan teknologi power-to-X (P2X). Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan pertama untuk mengoptimalkan potensi tersebut dengan mengandalkan aliran Sungai Kayan sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Namun, pembangunan PLTA biasanya membutuhkan lahan yang sangat luas, sehingga dapat memiliki dampak yang besar pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Untuk mengatasi masalah ini, Indonesia dapat menggunakan teknologi PLTA berbasis pompa (pumped storage hydropower) sebagai pengganti. Teknologi ini dapat menghemat lahan dengan risiko lingkungan yang lebih kecil.
Sistem PLTA berbasis pompa menggunakan pompa untuk mengalirkan air dari bendungan ke sungai atau danau yang lebih rendah, dimana air tersebut kemudian dialirkan kembali ke bendungan melalui turbin. Kebutuhan energi yang tidak tercukupi oleh PLTA berbasis pompa dapat diperhitungkan dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya terapung (floating solar power plant) di atas permukaan sungai. Hal ini memungkinkan karena, menurut studi terbaru, potensi energi surya di Pulau Kalimantan cukup tinggi. Dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga surya terapung, lahan tidak perlu dibebaskan untuk pemasangan panel surya di daratan, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, menggunakan teknologi PLTA berbasis pompa dan pembangkit listrik tenaga surya terapung dapat menjadi solusi untuk mengurangi lahan yang dibutuhkan serta mengurangi dampak terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitar kawasan industri Kalimantan Utara. Teknologi ini juga merupakan cara yang efektif untuk memanfaatkan sumber energi terbarukan yang tersedia di Pulau Kalimantan.
Dalam mengembangkan kawasan industri di Kalimantan Utara, perlu dipertimbangkan jenis industri yang sesuai dengan potensi yang ada di wilayah tersebut. Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah debit air yang cukup besar di Sungai Kayan, sekitar 1.700 m3/detik. Pelaku industri dapat menggunakan air tersebut untuk memproduksi hidrogen skala besar melalui proses elektrolisis.
Hidrogen yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan industri. Contohnya adalah produksi amonia, yang dapat diserap di fasilitas industri PT Pupuk Kalimantan Timur di Bontang, Kalimantan Timur. Produksi gas alam sintetik dan metanol juga merupakan contoh produk yang dapat dihasilkan dari pengolahan hidrogen. Kedua produk tersebut dapat digunakan sebagai "bahan bakar hijau" untuk menopang operasional kilang minyak PT Pertamina di Balikpapan. Untuk mendorong pemanfaatan debit air yang cukup besar di Sungai Kayan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, dapat mengajak pelaku industri untuk memanfaatkan air tersebut sebagai sumber bahan baku dalam produksi hidrogen skala besar. Kedua, dapat menggunakan teknologi power-to-X (P2X) untuk mengolah hidrogen menjadi produk lainnya, seperti gas alam sintetik, amonia, atau metanol.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dapat pula mengajak pelaku industri yang membutuhkan produk tersebut untuk bekerja sama dengan industri yang memproduksinya di Kalimantan Utara. Misalnya, kilang minyak PT Pertamina di Balikpapan dapat bekerja sama dengan industri yang memproduksi gas alam sintetik atau metanol sebagai bahan bakar hijau. Dengan demikian, debit air yang cukup besar di Sungai Kayan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi industri di Kalimantan Utara.
Kalimantan Utara sebagai tonggak industri hijau Indonesia
Untuk membuktikan komitmen Indonesia dalam mengembangkan kawasan industri hijau, pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa hal. Pertama, perlu segera menyusun strategi dekarbonisasi sektor industri melalui teknologi power-to-X (P2X). Penyusunan peta jalan dapat menciptakan kepercayaan bagi pemodal dari dalam maupun luar negeri. Selain itu, peta jalan tersebut juga dapat menjadi strategi untuk merencanakan kawasan industri hijau di daerah-daerah lain di Indonesia, termasuk Papua.
ADVERTISEMENT
Indonesia dapat belajar dari penggunaan teknologi P2X untuk menghasilkan hidrogen hijau yang telah diterapkan di Jerman dan Jepang. Selain itu, pemerintah juga perlu mendukung penelitian terkait proses elektrolisis untuk mengurangi biaya teknologi P2X. Dukungan lainnya adalah dengan memberikan pembiayaan melalui kerja sama antarnegara atau lembaga pendanaan lainnya. Dengan demikian, Indonesia dapat memajukan kawasan industri hijau.
Untuk mendorong pemanfaatan teknologi P2X di Indonesia, pemerintah perlu terus meningkatkan dukungan penelitian dan pengembangan. Selain itu, dapat juga menggalakkan kerja sama antarindustri, baik dengan perusahaan lokal maupun multinasional, untuk mempercepat penyebaran teknologi tersebut.
Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan kemudahan bagi pelaku industri yang ingin menggunakan teknologi P2X dengan memberikan insentif fiskal atau non-fiskal. Insentif tersebut dapat berupa pengurangan beban pajak atau subsidi bagi industri yang menggunakan teknologi P2X.
ADVERTISEMENT
Melalui dukungan dan kemudahan yang diberikan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan minat pelaku industri untuk memanfaatkan teknologi P2X dalam pengembangan kawasan industri hijau di Indonesia, termasuk di Kalimantan Utara. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi lebih mandiri dalam produksi bahan bakar sintetik dan produk kimia ramah lingkungan, serta dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan iklim.
Selain itu, pemerintah juga perlu menyusun regulasi yang mengatur pemanfaatan teknologi P2X agar terjadi secara teratur dan tidak merugikan pihak lain. Regulasi tersebut dapat mencakup standar produksi yang harus dipenuhi oleh industri yang menggunakan teknologi P2X, serta pengawasan terhadap kegiatan produksi tersebut.
Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dalam pengembangan kawasan industri hijau. Misalnya, dapat memberikan pelatihan kepada masyarakat sekitar kawasan industri untuk memperoleh kemampuan dan pengetahuan yang diperlukan untuk bekerja di industri tersebut. Selain itu, dapat juga memberikan pembagian keuntungan secara adil bagi masyarakat sekitar kawasan industri hijau.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pengembangan kawasan industri hijau di Indonesia, termasuk di Kalimantan Utara, dapat terjadi secara sehat dan terkendali, serta memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat dan lingkungan.
Pendapat saya
Menurut pendapat saya, teknologi power-to-X (P2X) merupakan salah satu teknologi yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam upaya pengembangan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara. Selain dapat membantu mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh sektor industri, teknologi P2X juga dapat meningkatkan ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar sintetik dan produk kimia yang ramah lingkungan.
Dengan menggunakan teknologi P2X, Indonesia dapat memanfaatkan energi terbarukan secara optimal dalam proses produksi bahan bakar sintetik dan produk kimia. Selain itu, pemanfaatan teknologi P2X juga dapat membantu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, seperti minyak dan gas bumi, yang merupakan sumber emisi karbon yang besar.
ADVERTISEMENT
Untuk mendorong pemanfaatan teknologi P2X di Indonesia, pemerintah perlu terus meningkatkan dukungan penelitian dan pengembangan. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan kemudahan bagi pelaku industri yang ingin menggunakan teknologi P2X dengan memberikan insentif fiskal atau non-fiskal. Dengan demikian, pengembangan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dapat terjadi secara sehat dan terkendali, serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan lingkungan.