Mudik Lebaran 2017: Sunset di Klayar, Snorkeling di Nglambor

(Dok. Pribadi)

Pengalaman Mudik Pertama Naik Kereta

2 Juli 2017. Sekitar seminggu setelah Lebaran, aku pulang ke kampung halamanku di Desa Bugel, Wates, Kulonprogo. Lebaran saat itu, aku memang memutuskan untuk pulang kampung pascalebaran. Selain karena masih ada urusan di kampus selama bulan puasa, juga untuk menghindari ‘kekacauan’ yang terjadi setahun sebelumnya.

Sedikit flashback. Pada lebaran tahun sebelumnya, ketika aku pulang ke kampung halaman menggunakan mobil pribadi saudara, aku terjebak di Brexit. Bayangkan, akibat Brexit, perjalanan yang umumnya hanya 24-30 jam, berubah menjadi 58 jam!

Trauma itu masih membayang di kepalaku. Alhasil, lebaran tahun lalu, aku memutuskan untuk naik kereta. Sendirian. Aku ulangi, sendirian.

Ilustrasi kereta api. (Foto: Thinkstock)

Sejujurnya, ini menjadi pengalaman pertamaku mudik naik kereta sendirian. Rasanya campur aduk. Senang bercampur takut membayang di benakku.

Namun, bagaimana aku memesan tiket kereta? Dari aplikasi tiket.com, tentunya. Sejak 31 Maret 2015, tiket.com sudah menyediakan pemesanan tiket kereta secara mobile alias via android, iOS, atau Windows Phone kamu.

Pesan tiket kereta di tiket.com benar-benar mudah, terjamin, dan enggak perlu antre. Pokoknya, ada banyak keunggulan dalam pesan tiket kereta via tiket.com. Mudah karena ada banyak pilihan pembayaran dan costumer service-nya 24 jam, guys.

Nah, buat kamu yang mau mudik naik kereta pas lebaran nanti, kamu bisa berburu di Tiket Kereta Lebaran 2018 (https://www.tiket.com/promo/promo-kereta-mudik) ke mana saja mulai dari sekarang! #TiketKemanapun

Nah, lanjut ke ceritaku, ya. Intinya, nyaman banget deh naik kereta. Bisa bobok nyenyak tanpa khawatir macet dan kegerahan hehe.. Berangkat pagi dari Gambir, akhirnya sampai juga di Stasiun Tugu sekitar pukul 4 sore. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, mampir dulu di Malioboro adalah kewajiban hehehe..

Setelah itu, aku dijemput keluargaku di sini. Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada bertemu kembali dengan orangtua setelah sekian lama berpisah akibat ‘merantau’. Duh, pas nulis ini, aku benar-benar ingin berkata: I miss you so much ….

Berpetualang ke Pantai Klayar

(Dok. Pribadi)

7 Juli 2017. Tanggal yang cantik, ya?

Setelah melepas kerinduan bersama keluarga, tentu saja tujuan mudik--selain untuk mudik itu sendiri--bagi mahasiswi tak bisa diam sepertiku adalah liburan. Aku butuh vitamin sea untuk me-refresh otakku, dari kepenatan.

Semua pantai di selatan Yogyakarta sudah pernah kujelajahi. Jadi, aku ingin menjelajah lebih jauh. Berpetualang, biar kelihatan keren.

Kutemukanlah Pantai Klayar, Pacitan, di internet hehe.. Pantai ini adalah wisata tersembunyi di Jawa Barat. Katanya, tempatnya begitu indah dan belum banyak dijelajah oleh wisatawan. Itulah mengapa aku begitu tertarik untuk ke sana.

Oh iya, karena jurusanku di kampus cukup berkaitan erat dengan Geologi, maka tidak mengherankan jika Pantai Klayar adalah destinasi yang pas untukku. Pasalnya, struktur geologi di pantai tersebut yang berupa bebatuan dianggap UNESCO sebagai Geopark Dunia. Wow……

Ya, kawasan tersebut memang tergolong sebagai karst alias daerah yang terdiri atas batuan kapur sehingga air di permukaan tanah selalu merembes dan menghilang ke dalam tanah.

(Dok. Pribadi)

Nabung (Hampir) Setahun

Basically, berkunjung ke Pacitan ini memang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Aku bahkan sudah menabung sejak September 2016. Maklum, petualanganku kali ini tidak ingin menjadi beban tambahan bagi orangtua yang sudah membiayai perkuliahanku.

Selain menabung dari sisa uang jajan, aku juga menabung dari uang hasil kerja kerasku jualan pakaian dan aksesoris perempuan di online shop hehe..

Nah, perjalananku ke Pantai Klayar ini ditemani oleh beberapa temanku yang punya hobi sama denganku: berpetualang. Tidak mengherankan jika objek wisata ini cukup tersembunyi karena tidak ada kendaraan umum untuk ke sana. Namun, kamu bisa naik ojek dari jalan besar. Akses jalannya tidak begitu sulit, tidak begitu kecil, dan cukup bagus.

(Dok. Pribadi)

Kalau kamu ke Pantai Klayar untuk menikmati sunset, kamu perlu tahu dulu kalau pantai ini seperti memiliki dua sisi, yaitu sisi kanan dan kiri. Nah, sisi kanan ini adalah wilayah karst, banyak bebatuan di sini. Seperti batu gamping atau apa gitu (agak sok tahu memang) hehe..

Nah, kalau kamu mau menikmati sunset, kamu harus ke sisi sebelah kiri. Karena hanya dari sisi kiri, sunset bisa terlihat jelas. Kalau dari sisi kanan, pandanganmu tertutup semacam bukit karang yang besar.

(Dok. Pribadi)

Snorkeling di Pantai Nglambor

8 Juli 2017. Hari berikutnya, setelah puas menikmati sunset di Pantai Klayar, aku mengajak teman-temanku untuk snorkeling di Pantai Nglambor, Gunung Kidul.

Suasana di Pantai Nglambor tak kalah sepi dari Pantai Klayar. Berkahnya adalah kawasan tersebut benar-benar masih bersih dan alami. Namun, saat ini Pantai Nglambor sudah semakin ramai pengunjung.

Pantai Nglambor tidaklah luas, bahkan tidak seindah Pantai Indrayanti, namun di pantai ini kamu bisa snorkeling. Apakah aman berenang dan snorkeling di pantai yang berada di selatan Yogyakarta ini?

Bisa kupastikan aman. Karena pantai ini memiliki bukit karang di tengah laut yang berfungi sebagai pemecah ombak. Sehingga perairan di sana relatif tenang dan aman untuk snorkeling. Pemandangan bawah airnya mantaaap, dipenuhi ikan, dan dijamin membuatmu bahagia.

(Dok. Pribadi)

Lebaran 2018 Sudah Menanti

Nah, buat kamu yang mau mudik tahun ini, enggak ada salahnya turut berlibur ke Pantai Klayar dan Pantai Nglambor. Bisa juga ke tempat lain yang menarik.

Ke manapun kamu, tips terbaik dariku adalah naik kereta. Cepat, nyaman, dan murah.

Kalau mau semakin nyaman sebelum naik kereta, pesan tiket via tiket.com. Ada promo spesial untuk Tiket Kereta Lebaran 2018. #Tiketkemanapun untuk kamu yang siap berpetualang deh, pokoknya.

Terima kasih, tiket.com telah menjadi saksi bisu pengalaman mudik sendirian pertamaku menggunakan kereta. Aku juga sudah tak sabar untuk kembali mudik bersama tiket.com dan memulai petualangan yang baru pada Lebaran tahun ini!

Logo baru Tiket.com (Foto: Tiket.com)