Konten dari Pengguna

TBA: Program Pengembangan Potensi Desa Sirnajaya di Sektor Pariwisata dan Bisnis

Ramadhansyah
Mahasiswa Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat IPB University
23 Juli 2023 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramadhansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Terangkat Bersama Alam bersama Masyarakat Desa Sirnajaya (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan Terangkat Bersama Alam bersama Masyarakat Desa Sirnajaya (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Tahun 2023 di Desa Sirnajaya. Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut melaksanakan program kerja berupa sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan pengembangan potensi Desa Sirnajaya pada sektor Bisnis dan Wisata melalui program TBA atau Terangkat Bersama Alam. Program ini dinamakan Terangkat Bersama Alam karena potensi sumberdaya alam yang terdapat di Desa Sirnajaya ini cukup melimpah, namun sayangnya belum dikelola secara maksimal oleh masyarakat setempat. Program ini dilaksanakan pada 9 Juli 2023 di Madrasah Riyadhul Muin, Kampung Salamnunggal, Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
Desa Sirnajaya merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut dengan lebih dari 7.500 penduduk. Berada di kaki Gunung Papandayan dengan ketinggian 1.400 mdpl, Desa Sirnajaya menjadikan kopi dan beragam jenis sayuran (kol, wortel, kentang, dan sebagainya) sebagai komoditas utama. Potensi lainnya yang dimiliki Desa Sirnajaya cukup beragam, salah satunya potensi sumberdaya alam dan keragaman alamnya yang dapat dikembangkan menjadi kawasan ekowisata atau desa wisata untuk mendukung pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Situ Ciseupan, Perkebunan Kopi, dan Sungai Cibeureum merupakan Potensi Sumberdaya Alam Desa Sirnajaya. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Desa Sirnajaya, diantaranya Situ Ciseupan, Perkebunan kopi, dan Sungai Cibeureum. Situ Ciseupan berada di dekat perkebunan kopi pada lahan perhutanan sosial dengan pemandangan Gunung Papandayan yang mempesona. Situ ini dikelola oleh para pemuda desa, namun belum dimaksimalkan pengembangannya. Sedangkan perkebunan kopi dikelola oleh para petani yang tergabung ke dalam KTH Griya Bukit Jaya di lahan perhutanan sosial. Kopi yang dihasilkan, yaitu jenis Kopi Arabica (Coffea arabica) merupakan potensi HHBK yang dimiliki Desa Sirnajaya yang cocok berada di dataran tinggi dengan kualitas yang baik. Sementara itu, Sungai Cibeureum merupakan sungai yang berada di perbatasan antara Desa Sirnajaya dan Desa Cipaganti. Kondisi air yang jernih, arus yang cukup besar, dan pemandangan disekitarnya yang masih alami menjadi sebuah potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
Melalui kegiatan sosialiasi dan penyuluhan tersebut, Ramadhansyah dan Jemmy Andreas sebagai Mahasiswa KKNT IPB yang memaparkan materi terkait dengan pengembangan potensi Desa Sirnajaya menjelaskan dua konsep pengembangan pada sektor pariwisata, yaitu pengembangan ekowisata dan pengembangan desa wisata. Kedua konsep ini memiliki kesamaan, yaitu berupaya untuk mengembangkan potensi pariwisata desa yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat setempat. Namun, terdapat perbedaan dalam fokus dan pendekatan. Ekowisata berfokus pada konservasi alam dengan tujuan untuk menikmati keindahan alam yang melibatkan unsur pendidikan, pemahaman, dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi alam. Sedangkan desa wisata berfokus pada pengembangan ekonomi lokal melalui pariwisata. Ini melibatkan pemanfaatan potensi wisata alam, budaya, dan warisan lokal untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Suasana Ketika Pemaparan Materi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Masyarakat mulai memahami potensi-potensi yang ada dan dapat dikembangkan lebih lanjut, serta memberikan positif setelah pemaparan mengenai pengembangan potensi Desa Sirnajaya. Salah satunya adalah Bu Hendah selaku ketua KTH Griya Bukit Jaya mengatakan bahwa dirinya setuju jika potensi-potensi yang ada di Desa Sirnajaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi kawasan wisata. Bu Hendah juga memiliki tujuan untuk menjadikan lahan perkebunan kopinya menjadi tempat wisata mulai dari pemetikan biji kopi sampai proses pengolahan kopinya.
ADVERTISEMENT
Pada sektor bisnis, Talitha Nur Syahira selaku Mahasiswa KKNT IPB menjelaskan terkait dengan inovasi bisnis yang dapat dikembangkan dari kopi, yaitu donat kopi dan lilin aromaterapi yang terbuat dari kopi. Inovasi bisnis dimaksudkan untuk meningkatkan harga jual produk dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa dari hasil kopi saja dapat dibuat menjadi berbagai macam olahan.
Antusiasme Masyarakat saat Mencoba Donat Kopi dan Melihat Lilin Aromaterapi dari Kopi (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Masyarakat terlihat sangat antusias melihat inovasi produk dari kopi yang dibuat oleh mahasiswa KKNT IPB dan banyak memberikan pujian terhadap inovasi tersebut. Sebagian ibu-ibu juga ingin mencoba membuatnya dirumah.
Masih terkait dengan pengembangan pada sektor bisnis, yaitu dalam hal pembuatan kemasan (packaging) dan pelatihan menggunakan canva yang disampaikan oleh Daffa Shidqi dan Hapidh Alaudin. Pemaparan terkait dengan pembuatan kemasan meliputi, jenis-jenis kemasan, kriteria kemasan yang baik, informasi yang terdapat dalam kemasan, serta pelatihan pembuatan kemasan menggunakan aplikasi canva. Selama kegiatan berlangsung, masyarakat terlibat aktif untuk memberikan tanggapan dan pendapatnya terkait dengan materi-materi yang disampaikan.
ADVERTISEMENT