Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Tantangan, Solusi, dan Inovasi
6 Mei 2023 18:00 WIB
·
waktu baca 8 menitTulisan dari Rame tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat ini, tantangan global yang terus meningkat untuk mengurangi emisi karbon menjadi perhatian mendalam bagi industri di seluruh dunia. Dekarbonisasi Industri adalah proses pengurangan emisi karbondioksida yang dihasilkan oleh sektor industri melalui teknologi, efisiensi energi, dan perubahan cara kerja. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mencapai target emisi negara dan memitigasi dampak buruk perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Pasca pandemi, kesadaran melakukan keberlanjutan bisnis semakin menguat. Namun sebagai salah satu negara yang berkomitmen terhadap perubahan iklim, Indonesia harus segera mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan target emisi nasional melalui dekarbonisasi industri.
Dekarbonisasi industri memiliki tiga pilar utama: efisiensi energi, dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan, dan teknologi rendah karbon. Efisiensi energi mencakup penggunaan sumber energi secara lebih efisien dan pengurangan konsumsi energi.
Dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan melibatkan penggantian sumber energi fosil dengan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Sementara itu, teknologi rendah karbon meliputi penggunaan teknologi yang mengurangi emisi karbondioksida.
Salah satu contoh upaya dekarbonisasi industri di Indonesia adalah pengembangan kawasan industri hijau yang memiliki peran penting dalam mendorong Dekarbonisasi. Kawasan industri hijau menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi dan efisiensi energi serta menggunakan sumber energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga melihat hidrogen hijau sebagai pilar utama dalam dekarbonisasi industri. Green Hydrogen yang dihasilkan dari energi terbarukan dapat menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Namun, upaya dekarbonisasi industri tidak dapat dilakukan tanpa dukungan pemerintah terkait regulasi dan kebijakan. Hal ini penting untuk mewujudkan proses dekarbonisasi dan menghasilkan dampak positif yang signifikan.
Dekarbonisasi Industri merupakan langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Melalui kerja sama antara pemerintah, industri, dan masyarakat, kita dapat mencapai target emisi nasional dan melindungi lingkungan untuk generasi mendatang.
Inovasi Teknologi untuk Dekarbonisasi Industri
Inovasi teknologi sangat penting untuk mengurangi emisi karbon di sektor industri. Berbagai perusahaan dan lembaga di Indonesia telah mengambil langkah penting dalam mengembangkan teknologi dekarbonisasi yang efektif dan ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan yang aktif dalam upaya ini adalah PT Bukit Asam. Dalam menciptakan teknologi dekarbonisasi di sektor pertambangan, khususnya batu bara, perseroan menggelar kompetisi untuk mendorong inovasi. Selain itu, PT Bukit Asam juga menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk mengembangkan teknologi carbon capture, utilisation, and storage (CCUS).
Dekarbonisasi Industri juga didukung dengan penggunaan energi terbarukan, seperti Hidrogen hijau. Hal ini dianggap sebagai pilar utama dalam mengurangi emisi karbon di sektor industri seperti pembuatan semen, keramik atau kaca.
Di sektor manufaktur, inovasi dekarbonisasi yang menarik adalah penggunaan alga di lingkungan operasional pabrik. Alga bermanfaat untuk mengurangi emisi karbon dan dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetik sehingga menambah nilai ekonomis produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Kerjasama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Semen Baturaja Indonesia (SBI) dalam program dekarbonisasi merupakan contoh kerjasama antara dunia akademik dan industri. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi teknologi yang efektif mengurangi emisi karbon sekaligus menciptakan produk yang lebih ramah lingkungan.
Selain itu, teknologi Power-to-X merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan mendukung dekarbonisasi. Teknologi ini memungkinkan konversi energi listrik menjadi energi yang dapat disimpan dan digunakan kembali, seperti gas atau cairan.
Kolaborasi antara pemerintah, industri dan akademisi diperlukan untuk mencapai target dekarbonisasi. Rekomendasi Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2021 menekankan pentingnya pengembangan teknologi rendah karbon di sektor industri.
Solusi dan Tantangan dalam Proses Dekarbonisasi Industri
Dekarbonisasi Industri adalah topik hangat dalam upaya mencapai tujuan nol bersih dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Banyak solusi yang ditawarkan, namun dibarengi dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi. Artikel ini akan membahas solusi dan tantangan dalam proses dekarbonisasi industri dan bagaimana kita dapat mengatasi tantangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Green Hydrogen adalah salah satu solusi yang sedang dikembangkan. Green Hydrogen diproduksi melalui proses elektrolisis air menggunakan energi terbarukan, sehingga tidak menghasilkan emisi karbon. Green Hydrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan di berbagai sektor industri, seperti transportasi dan pembangkit listrik.
Namun, pengembangan Hidrogen Hijau bukannya tanpa tantangan. Biaya produksi yang tinggi menjadi salah satu kendala utama. Selain itu, infrastruktur yang mendukung penggunaan Hidrogen Hijau masih terbatas. Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya dukungan dari pemerintah dan swasta dalam pengembangan teknologi dan infrastruktur yang mendukung Green Hydrogen.
Dekarbonisasi Industri juga memerlukan upaya untuk melibatkan seluruh rantai nilai perusahaan. Ini berarti perusahaan harus memperhatikan emisi karbon dari operasi, pemasok, dan pelanggan mereka. Kolaborasi antara perusahaan dan pemasok dalam mengurangi emisi karbon di seluruh rantai nilai merupakan kunci untuk mencapai Dekarbonisasi industri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat tantangan dalam mengubah pola konsumsi energi dan bahan bakar. Perubahan ini membutuhkan investasi yang cukup besar dan perubahan budaya dan pola pikir perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari pemerintah dan lembaga keuangan dalam membantu transisi perusahaan menuju Dekarbonisasi industri.
Tantangan lainnya adalah teknologi yang belum siap sepenuhnya. Berbagai teknologi masih perlu dikembangkan, meningkatkan efisiensinya untuk mencapai Dekarbonisasi industri. Penelitian dan pengembangan penting dalam menemukan solusi dekarbonisasi yang efisien dan efektif.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi. Pemerintah dapat menggulirkan kebijakan yang mendukung Dekarbonisasi industri, seperti insentif pajak dan dukungan pendanaan. Selain itu, pihak swasta dapat berkolaborasi dengan akademisi untuk mengembangkan solusi teknologi yang efisien dan efektif dalam mengurangi emisi karbon.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Pemerintah Mendorong Dekarbonisasi Industri
Untuk memerangi perubahan iklim dan mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK), pemerintah Indonesia telah menggulirkan berbagai kebijakan yang mendorong Dekarbonisasi industri. Langkah-langkah tersebut penting dalam mewujudkan ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon berkelanjutan.
Salah satu pilar utama Dekarbonisasi industri adalah penggunaan energi terbarukan dan teknologi rendah karbon. Pemerintah menargetkan penurunan emisi GRK sebesar 6% dari sektor energi. Hal ini didukung dengan upaya percepatan transisi energi dengan memanfaatkan sumber energi bersih seperti panas bumi.
Selain itu, pengembangan teknologi hidrogen hijau merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mewujudkan Dekarbonisasi industri. Hidrogen sebagai energi terbarukan diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berperan dalam mendorong industri untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi. Salah satunya melalui pembentukan legislasi yang kuat sebagai dukungan politik untuk dekarbonisasi dan pengembangan teknologi. Kementerian Perindustrian juga mendorong keseimbangan antara pertumbuhan sektor manufaktur dan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah juga memberi insentif kepada sektor swasta yang tertarik untuk berpartisipasi dalam upaya dekarbonisasi. Insentif ini diharapkan dapat mengkatalisasi kebijakan pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan teknologi rendah karbon.
Namun, tantangan dalam mewujudkan Dekarbonisasi industri masih dihadapi. Pemerintah perlu melakukan terobosan kebijakan yang mendorong Dekarbonisasi dan menjamin ketersediaan energi listrik terbarukan. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri dan masyarakat juga diperlukan dalam mewujudkan tujuan Dekarbonisasi.
Dalam mendorong Dekarbonisasi industri, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengurangi emisi GRK dan menciptakan ekonomi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Namun, kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan dan dukungan kuat dari sektor swasta merupakan kunci pencapaian target dekarbonisasi. Semua elemen harus bekerja sama untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau bagi Indonesia. Secara keseluruhan, proses dekarbonisasi industri membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Industri yang berhasil dalam Dekarbonisasi
Sebagai salah satu negara dengan tingkat emisi karbon yang tinggi, Indonesia berkomitmen untuk mendekarbonisasi industri dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa perusahaan di berbagai sektor telah menerapkan strategi dekarbonisasi yang efektif, seperti MIND ID Group yang berhasil menurunkan emisi sebesar 71 ribu ton CO2e pada tahun 2021.
Dekarbonisasi Industri merupakan langkah penting dalam mencapai target nol bersih yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Hampir 80% konsumsi energi di sektor industri di Indonesia berasal dari batubara, gas alam, dan minyak bumi. Oleh karena itu, transformasi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan efisien menjadi kunci pengurangan emisi karbon dari sektor industri.
Salah satu contoh keberhasilan Dekarbonisasi industri di Indonesia adalah PT Pupuk Indonesia yang berhasil menurunkan emisi karbon perusahaan. Selain itu, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group juga telah menginisiasi beberapa proyek yang berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 2,32 juta ton CO2e pada tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Kawasan Industri Hijau yang diprakarsai oleh Greenhope juga menjadi contoh keberhasilan upaya dekarbonisasi di Indonesia. Kawasan Industri Hijau ini dinilai mampu mempercepat pencapaian target net zero carbon emission dan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
Beberapa teknologi dan inovasi juga telah dikembangkan untuk mendukung upaya dekarbonisasi industri, seperti Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) dan implementasi Nature-Based Solutions. Selain itu, pengembangan Hidrogen hijau sebagai sumber energi alternatif juga menjadi pilar utama Dekarbonisasi industri di Indonesia.
Kolaborasi antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mencapai dekarbonisasi industri yang sukses. Misalnya, KADIN Net Zero Hub menggandeng 50 perusahaan nasional untuk mendeklarasikan komitmen bersama mengurangi emisi karbon.
Di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, upaya dekarbonisasi industri diperlukan oleh setiap perusahaan dan sektor industri. Melalui strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat, Dekarbonisasi industri dapat menciptakan masa depan Indonesia yang lebih hijau, berkelanjutan, dan sejahtera.
ADVERTISEMENT