Konten dari Pengguna

Perencanaan Strategis dan Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi

Rame
Rame adalah Pembina Industri di BBSPJPPI Kemenperin, lulusan Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro, auditor halal LPH BBSPJPPI Semarang, pelatih penulisan artikel ilmiah, serta ahli dalam teknologi IPAL dan pencegahan pencemaran industri.
11 Juni 2023 7:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rame tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi strategi pendidikan tinggi (Credit : Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi strategi pendidikan tinggi (Credit : Pixabay)
ADVERTISEMENT
Dalam dunia pendidikan tinggi, kita sering mendengar istilah “rencana”, “strategi”, dan “pengembangan”. Kata-kata ini tidak biasa. Mereka mewakili perjalanan panjang sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin dan pemikir masa depan. Dalam konteks pendidikan tinggi, rencana ini mencakup strategi pengembangan dan pemetaan arah ke depan.
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA dari Universitas Diponegoro menekankan pentingnya perencanaan dan pengembangan lembaga pendidikan. Menurutnya, dokumen rencana pembangunan bukan sekadar formalitas. Dokumen tersebut merupakan referensi penting untuk pengembangan universitas, meliputi strategi jangka panjang dan jangka pendek, indikator kinerja, dan proyeksi pertumbuhan fisik kampus (bpp.undip.ac.id, 2023).
Dokumen rencana ini bukan sekadar dokumen. Jika digambarkan, ini seperti rencana hidup untuk mengembangkan universitas selama 25 tahun ke depan. Visi dan rencana strategis bukanlah abstrak atau non-konkret tetapi pedoman yang harus diterapkan dalam praktik.
Dalam proses ini, transparansi, partisipasi dan efisiensi menjadi prinsip utama. Setiap pihak di lingkungan universitas, mulai dari mahasiswa, dosen, dan karyawan, hingga manajemen, harus dilibatkan dalam proses perencanaan. Akhir dari proses ini bukan sekedar dokumen melainkan bagaimana membangun budaya kerja yang efisien, efektif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Pendekatan berbasis teknologi dan ilmiah sangat penting dalam proses perencanaan. Kita harus siap menghadapi perubahan lingkungan, baik dalam konteks fisik maupun sosial. Di era digital saat ini, teknologi berperan penting dalam proses pembelajaran dan penelitian. Kita harus siap memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan kinerja universitas.
Ilustrasi teknologi mempengaruhi pendidikan tinggi (Credit : Pixabay)
Namun perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembentukan karakter dan nilai-nilai etika juga penting dalam pendidikan tinggi. Kita dapat memvisualisasikan lulusan yang ideal sebagai "Sarjana Komplit" dengan kecakapan akademik dan keterampilan sosial, emosional, dan etis. Masa depan pendidikan tinggi terletak pada rencana dan strategi yang jelas, transparan dan inklusif.

Reset Paradigma Perguruan Tinggi

Gambar simbolis tentang inklusivitas dalam akses pendidikan (Credit : Pixabay).
Era yang semakin canggih ini memberikan peran penting bagi pendidikan sebagai kunci utama dalam mendorong pembangunan suatu bangsa.
ADVERTISEMENT
Peran ini mencakup berbagai sektor; pendidikan, penelitian, industri, ekonomi, dan lingkungan. Sebagai lembaga pendidikan tinggi, perguruan tinggi memiliki peran yang signifikan dalam menjawab tantangan masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, perguruan tinggi ditantang untuk menjadi institusi yang berorientasi regional dan global. Sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, kita memasuki era revolusi industri 4.0 dan bergegas menuju 5.0. Perubahan ini menuntut adaptasi dan inovasi dari perguruan tinggi dalam penyampaian ilmunya.
Ilustrasi yang menunjukkan perkembangan era digital dalam pendidikan tinggi (Credit : Pixabay)
Seringkali kita menjumpai paradigma yang menjadikan pendidikan sebagai komoditas, di mana orang harus membayar untuk mendapatkan akses pengetahuan. Pendidikan seharusnya menjadi hak setiap individu tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Beberapa penyelenggara pendidikan internasional mengindikasikan bahwa sekitar 10-25% materi pembelajaran mereka diakses secara gratis. Model ini dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kita juga perlu memperhatikan cara penyampaian ilmu. Di era digital, materi pembelajaran perlu dirancang untuk menarik perhatian masyarakat. Durasi yang tidak terlalu lama namun padat dan sarat informasi menjadi kunci penyampaian materi pembelajaran di era digital.
Perguruan tinggi harus menjawab tantangan ini dengan berbagai inovasi. Misalnya, mereka memberikan akses gratis kepada beberapa orang atau menawarkan pendidikan berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau. Konsep kepedulian ini dapat ditunjukkan dengan memungkinkan setidaknya 20% masyarakat berpenghasilan rendah untuk kuliah dengan membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang wajar.
Selain itu, perguruan tinggi juga ditantang untuk menjawab tantangan revolusi industri 5.0 dengan berbagai inovasi pembelajaran. Industri 5.0 mengedepankan konsep sustainability, artinya kita membangun tidak hanya untuk kebutuhan generasi saat ini tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Membangun universitas yang berorientasi masa depan bukanlah tugas yang mudah. Hal ini membutuhkan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain sumber daya manusia, infrastruktur, tata kelola organisasi, pendanaan, dan investasi.

Pentingnya Perencanaan Strategis di Perguruan Tinggi

Ilustrasi kuliah di luar negeri. Foto: Shutter Stock
Di era teknologi informasi dan globalisasi saat ini, tantangan pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, semakin kompleks. Sebagai institusi pendidikan tinggi, perguruan tinggi harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan bijak. Hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah perencanaan strategis.
Perencanaan strategis adalah rencana yang mencakup gambaran luas tentang tujuan organisasi, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, serta metode dan sumber daya yang akan digunakan untuk mencapainya. Dalam konteks perguruan tinggi, perencanaan strategis mencakup berbagai aspek seperti program studi, penelitian, pengajaran, pengembangan sumber daya manusia, fasilitas, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Melakukan perencanaan strategis bukanlah hal yang mudah. Hal ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang tantangan dan peluang yang dihadapi universitas dan kemampuan untuk merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapinya. Dalam hal ini, penting untuk melibatkan semua elemen di perguruan tinggi, mulai dari rektor, dosen, dan karyawan, hingga mahasiswa.
Perencanaan strategis juga harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan terkini. Dalam konteks ini, peran teknologi informasi sangat vital. Teknologi informasi memungkinkan proses pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu, teknologi informasi juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan dan implementasi strategi.
Namun, perencanaan strategis tidak hanya tentang membuat rencana tetapi juga tentang bagaimana menerapkannya secara efektif. Dalam konteks ini, peran monitoring dan evaluasi menjadi vital. Melalui monitoring dan evaluasi, perguruan tinggi dapat memantau kemajuan dan hasil implementasi strategi serta melakukan penyesuaian yang diperlukan.
ADVERTISEMENT
Perencanaan strategis di perguruan tinggi memiliki peran penting yang tidak bisa disepelekan. Dengan perencanaan strategis yang baik, perguruan tinggi dapat menjawab tantangan dan peluang dengan lebih cepat dan efektif serta meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikannya. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen yang kuat dari seluruh elemen universitas untuk melaksanakan perencanaan strategis secara serius dan konsisten.
Pada akhirnya, perencanaan strategis bukan hanya tentang masa depan universitas tetapi juga tentang masa depan bangsa dan negara. Sebab, perguruan tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perencanaan strategis di perguruan tinggi bukan hanya menjadi tanggung jawab perguruan tinggi tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama.
ADVERTISEMENT