Konten dari Pengguna

Penyuluhan Strategi Pemasaran Bolkus Mancung “Bolu Kukus Mangga Pucung”

Ramjani Yaumi
Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Universitas Diponegoro yang tertarik pada pengembangan produk pengolahan hasil perikanan dan food safety specialist.
17 Agustus 2024 23:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramjani Yaumi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Bolkus Mancung (Bolu Kukus Mangga Pucung).
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Bolkus Mancung (Bolu Kukus Mangga Pucung).
ADVERTISEMENT
Pekalongan (02/8). Proses produksi produk dapat dilakukan oleh siapa saja tetapi memasarkan produk belum tentu dapat dilakukan oleh sembarang orang. Oleh karena itu, ilmu pemasaran diperlukan untuk dipaparkan kepada masyarakat terutama dengan wilayah potensi pengembangan yang dapat menjadi produk unggulan daerah. Strategi pemasaran dalam memasarkan produk yang menggambarkan ciri khas daerah memerlukan lebih banyak konsistensi. Produk yang dipasarkan tidak hanya harus memperhatikan kualitas dan rasa, tapi juga harus berpikir terkait sistem kemasan, promosi, dan distribusi sehingga produk dapat bertahan lama dan eksis di pasaran. Mahasiswa KKN Undip Tim II yang ditempatkan di Desa Pucung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan bekerjasama dengan Organisasi Fatayat NU melakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan potensi buah mangga menjadi produk, yaitu Bolkus Mancung (Bolu Kukus Mangga Pucung)
Dokumentasi Produk Bolkus Mancung (Bolu Kukus Mangga Pucung)
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Produk Bolkus Mancung (Bolu Kukus Mangga Pucung)
Program ini dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan potensi hasil perkebunan buah mangga di Desa Pucung yang kurang diperhatikan oleh masyarakat. Selain itu, program ini juga dapat membantu perekonomian terutama di kalangan ibu-ibu rumah tangga. Pelaksanaan program dilaksanakan dengan memaparkan dan mencontohkan cara pengolahan buah mangga sampai dengan pemasaran yang harus dilakukan. Para ibu rumah tangga diajarkan mengenai strategi pemasaran Bolkus Mancung yang efektif dengan mengambil 2 pola, yaitu pemasaran melalui reseller dan secara langsung melalui sosial media. Kedua teknik pemasaran tersebut merupakan teknik yang cukup mudah dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Pucung. Teknik promosi melalui pemanfaatan sosial media seperti whatsapp, instagram, dan tiktok juga diajarkan kepada para ibu rumah tangga. Penyuluhan dan pelatihan terkait hal tersebut diharapkan dapat membentuk keberlanjutan dimana para ibu rumah tangga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari rumah sehingga tidak mengganggu keseharian dan pekerjaan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Ibu-ibu rumah tangga yang tergabung dalam Fatayat NU menyatakan ketertarikannya pada program pengembangan mangga di Desa Pucung yang diusung oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip. Hal tersebut terlihat dari antusiasme saat bertanya mengenai resep dan tutorial mengolah mangga menjadi bolu serta cara memasarkan bolu kukus mangga ke sosial media. Terdapat pula ketertarikan untuk mencoba membuat produk sendiri di rumah. Melalui program ini, para ibu rumah tangga juga berharap dapat memajukan dan mempromosikan Desa Pucung sebagai icon penghasil buah mangga yang unggul di Kabupaten Pekalongan.
Penulis: Ramjani Yaumi Safitri
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Rina Dwi Indrian, S.Si., M.Si
Lokasi: Desa Pucung, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.