Demi Umat, GERINDRA-PKS-PAN Wajib Bersatu di Pilgub Jabar

Ramlan Widiawan
Public Campaign Specialist
Konten dari Pengguna
1 Desember 2017 11:07 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ramlan Widiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring dengan suasana kebatinan umat Islam saat ini yang tetap kompak pasca Pilkada DKI, dan bahkan kekompakan tersebut semakin diperkokoh pasca disahkannya UU Ormas, maka tak bisa dipungkiri bahwa 3 Partai yang sejiwa, seiring dan sejalan menolak UU Ormas harus tetap bersatu. Ya, GERINDRA, PKS dan PAN wajib berkoalisi dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
ADVERTISEMENT
Kenapa tiga partai tersebut harus bersatu? Ini alasannya; 1. Menjaga perasaan (kekompakan) umat Islam, khususnya di Jawa Barat yang notabene adalah pendukung terbesar gerakan 212. 2. Jumlah umat Islam yang di Jawa Barat yang memiliki hak pilih dan mendukung gerakan 212 sangatlah besar. 3. Jawa Barat adalah anak tangga menuju Pilpres 2019. Jika koalisi ini memperoleh kemenangan di Jawa Barat maka kemenangan pada tingkat nasional (Pilpres 2019) menjadi semakin dekat.
Tentu saja, 3 poin alasan di atas bukanlah tentang SARA, ini adalah tentang REALITA.
Ketika tiga partai ini sepakat berkoalisi maka ketiganya harus mampu move on dari nama-nama yang selama ini disebut-sebut karena posisi mereka sudah berada di luar radar. YA, tentu saja sangat di luar radar terutama jika dikaitkan dengan Pilpres 2019. Tentunya soliditas GERINDRA, PKS dan PAN akan terganggu jika yang diusung dan memenangkan Pilgub Jabar nanti bukan orang yang memiliki garis perjuangan yang sama dalam Pilpres nanti.
ADVERTISEMENT
Lalu, siapa yang layak diusung?
GERINDRA memiliki MULYADI yang juga Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, PKS memiliki AHMAD SYAIKHU yang sejak awal diusung menjadi Calon Wakil Gubernur untuk Deddy Mizwar, dan PAN nampaknya berada dalam posisi terbuka, walaupun memiliki DESSY RATNASARI namun nampaknya cenderung akan mengamini apapun keputusan koalisi tiga partai ini.
Diantara Mulyadi dan Ahmad Syaikhu, siapakan yang sebaiknya menjadi Cagub dan Cawagub?
Bila kita melihat peluang nama Capres 2019 yang akan diusung oleh tiga partai ini adalah Prabowo Subianto maka sudah barang tentu Mulyadi lah yang tepat menjadi Cagub. Loyalitas Mulyadi terhadap Prabowo dan Gerindra sangatlah tidak diragukan lagi. Ketika Prabowo mengatakan padanya bahwa Cagub Jabar harus KADER GERINDRA maka ia berupaya keras mewujudkannya, hingga mencabut dukungan terhadap Deddy Mizwar yang belakangan ternyata lebih memilih menjadi kader Partai Demokrat. Sebagai prajurit Gerindra, adalah wajar jika Mulyadi bersikeras mengusung kader dalam kontestasi politik, sama seperti PKS yang konsisten mengusung kadernya, Ahmad Syaikhu. Seperti itulah memang seharusnya sikap sebuah partai yang memiliki harga diri: mampu mencetak kader dan mengusungnya! Adapun Ahmad Syaikhu sejak awal memang secara konsisten diusung oleh PKS untuk menjadi Calon Wakil Gubernur. Karenanya, tidaklah sulit bagi PKS untuk tetap mengusungnya sebagai Cawagub.
ADVERTISEMENT
Mampukah Mulyadi-Ahmad Syaikhu, Siapakah Mereka?
Pasangan ini menjadi solusi untuk semua dinamika yg muncul. Dari sisi kepartaian Gerindra Jabar sangat solid di bawah kepemimpinan Mulyadi. Salah satu buktinya adalah dukungan 100% dari struktur dan sayap partai di seluruh kabupaten/kota di Jabar yang diformalkan melalui hasil Rapimcab dan Rapimda. Pun demikian, PKS memiliki mesin partai dan kader tidak diragukan lagi soliditas dan militansinya.
Pasangan ini memiliki rekam-jejak yang tidak perlu diragukan. Mulyadi memiliki pengalaman professional dan jiwa enterpreuner yg mumpuni selain mantan Anggota DPR RI yang produktif karena banyak terlibat dalam Pansus UU yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi negara. Ahmad Syaikhu, yang saat ini menjadi Wakil Walikota Bekasi, merupakan birokrat yg sudah teruji dalam mengelola pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Endorsement Prabowo Subianto terhadap pasangan ini tentu saja akan menimbulkan "Prabowo Effect" yang siap bergulir membawa pasangan ini menjadi semakin besar memperoleh dukungan.
Bagaimana Peluang Mulyadi-Ahmad Syaikhu?
Insya Alloh...MENANG! Allohu Akbar Allohu Akbar Allohu Akbar
Ramlan Widiawan (Public Campaign Specialist)