Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Strategi Layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang Efektif
21 Juni 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Ramzy Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kemajuan globalisasi dan modernisasi kehidupan manusia membuat segala aspek pekerjaan dan kebutuhan manusia menuntut adanya kolaborasi antara teknologi dengan kehidupan.
ADVERTISEMENT
Adanya bahan hiburan, tontonan, dan bacaan yang semakin mudah diakses membuat manusia kurang bisa mengidentifikasi informasi dengan benar. Hal ini membuat manusia bisa berbicara apa adanya tanpa adanya rujukan atau sumber yang pasti.
Berdasarkan riset yang bertajuk “World’s Most Literate Nations Ranked” yang berhasil dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-60 dari 61 negara mengenai minat baca.
Padahal, bila dilihat dari infrastruktur untuk mendukung membaca peringkat Indonesia berhasil mengungguli negara-negara Eropa (Devega, 2017).
Berdasarkan permasalahan di atas dapat disimpulkan bahwa permasalahan kurangnya minat baca dan lemahnya literasi warga Indonesia disebabkan karena kurang tertunjangnya perpustakaan yang memadai di berbagai daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kurangnya penata layanan dan umpan balik informasi antara pemustaka (warga Indonesia) dengan pihak perpustakaan menjadi salah satu faktor yang mendasarinya.
Pesatnya perkembangan jasa layanan informasi yang menggunakan informasi dalam penyebarannya yang sangat cepat membuat keberadaan perpustakaan dituntut untuk terus bertahan dan mampu bersaing.
Untuk bisa bersaing maka tugas perpustakaan adalah peningkatan layanan yang berkualitas di seluruh perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan kiblat lembaga layanan informasi yang memenuhi standar nasional.
Visi yang digagas oleh Perpustakaan Nasional yang berbunyi “Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan” merupakan salah satu usaha dalam memberdayakan minat baca dan keberadaan perpustakaan.
Kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan sangat berhubungan dengan kepuasan pengunjung perpustakaan (Oktaviani et al., 2019).
ADVERTISEMENT
Dilansir dari International Organization of Standardization atau ISO 11620-1998 (Batubara, 2009) menyatakan bahwa tingkat kepuasan pengunjung menempati peringkat pertama dari 29 indikator yang ditinjau untuk pengukuran kinerja perpustakaan.
Kualitas penata layanan yang dirasakan oleh para pengunjung akan berpengaruh pada perilaku dan loyalitas atau kepatuhan para pengguna layanan informasi perpustakaan di masa yang akan datang.
Menurut (Oktaviani et al., 2019) yang mengutip dari (Lupiyoadi, 2013) menyatakan tentang standar kualitas layanan perpustakaan menjadi lima dimensi, yaitu:
Pertama, Keandalan yaitu layanan perpustakaan yang akurat dan dapat dipercaya. Tingkat keakuratan informasi yang diberikan perpustakaan nasional sangat baik.
Hal ini dibuktikan dari layanan pusat penelusuran informasi yang dapat memberikan informasi terkait dengan perpustakaan nasional serta terbekalinya para petugas perpustakaan nasional dengan informasi, sehingga seluruh petugas dapat membantu para pengunjung.
ADVERTISEMENT
Kedua, Bukti fisik yaitu layanan fisik seperti sarana dan prasarana yang tersedia. Penyediaan berbagai macam ruangan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung seperti, adanya pusat penelusuran informasi, kantin, tempat ibadah, ruangan koleksi anak dan disabilitas, ruangan koleksi yang bervariasi (koleksi naskah nusantara, koleksi monograf terbuka dan tertutup, koleksi foto, peta, dan lukisan bersejarah, koleksi mancanegara, dan koleksi budaya nusantara).
Tersedianya sofa-sofa duduk di setiap sudut ruangan yang membuat para pengunjung nyaman. Tersedianya lift dan eskalator yang mempermudah pengunjung untuk mengakses berbagai ruangan.
Tersedianya beberapa outlet makanan yang berada di kantin memudahkan pengunjung untuk mengisi tenaga setelah seharian mengelilingi perpustakaan dan adanya teknologi telelift (sistem peminjaman dan pengembalian buku secara otomatis) dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Daya tanggap yaitu kecepatan perpustakaan dalam suatu informasi yang didapat. Adanya berbagai akun utama perpustakaan nasional di berbagai platform seperti facebook, Instagram dan twitter membuat perpustakaan nasional dapat mengetahui dan menyerap informasi dengan cepat.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu petugas di bagian pusat penelusuran informasi (Erni, 2023) beliau menyatakan bahwa bukti dari daya tanggap perpustakaan nasional yang sangat cepat adalah adanya konsultasi secara online yang dapat diakses pengguna informasi melalui website resmi perpustakaan nasional yaitu www.perpusnas.go.id.
Pada layanan konsultasi tersebut pengguna akan mendapatkan konsultasi terkait perpustakaan nasional secara online dan jawaban yang diberikan pun cukup cepat.
Keempat, Jaminan yaitu meliputi kesopanan, keramahan, dan pengetahuan petugas. Para petugas perpustakaan nasional memiliki tingkat keramahan dan kesopanan dan pengetahuan yang sangat baik. Hal ini dibuktikan penulis ketika bertanya tentang layanan-layanan perpustakaan dengan beberapa petugas.
ADVERTISEMENT
Bahkan semua petugas, mulai dari petugas perpustakaan hingga penjaga perpustakaan pun memiliki pengetahuan terkait komponen-komponen perpustakaan nasional
Kelima, Empati yaitu berkaitan dengan kesiapan petugas dalam menanggapi masalah yang ada. Hal ini memiliki korelasi dengan poin nomer tiga di mana setiap lantai dan ruangan memiliki pusat informasi agar dapat selalu melayani kebutuhan dan permasalahan para pengunjung perpustakaan nasional.
Berdasarkan hasil observasi dan kajian teori di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Nasional Republik Indonesia merupakan lembaga yang memiliki manajemen organisasi yang baik.
Karena pada hakikatnya manajemen ialah strategi pengelolaan segala sumber daya organisasi dan mempengaruhinya agar mengerjakan tugas-tugasnya sehingga mencapai tujuan yang efektif dan efisien (Khaidir et al., 2021).
Efektif dalam proses ketika sumber daya manusia dapat melaksanakan pekerjaannya atau sesuai dengan bidangnya. Sedangkan efisien dalam proses ketika sumber daya manusia melakukan pekerjaannya dengan cara yang benar. Hal ini dibuktikan oleh beberapa penghargaan yang dicapai Perpustakaan Nasional, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Perpustakaan Nasional sebagai Stand Terbaik Kategori Perpustakaan (Tahun 2014)
2. Predikat Kepatuhan Tertinggi terhadap Standar Pelayanan Publik sesuai dengan UUD nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik (Tahun 2016)
3. Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpustakaan Nasional Republik Indonesia sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik kategori “Sangat Baik” (Tahun 2020)
Maka dari itu, penulis menetapkan standar kualitas perpustakaan nasional sebagai kiblat berbagai perpustakaan yang ada di berbagai daerah di Indonesia dengan usaha menerapkan lima dimensi kualitas pelayanan perpustakaan yang meliputi keandalan, sarana dan prasarana yang baik, daya tanggap, jaminan, dan empati petugas perpustakaan.