Konten dari Pengguna

Influenza Bisa Sembuh Dengan Pengobatan Rumahan?

Rana Zahra
Mahasiswa FKM UINSU
29 Agustus 2020 9:23 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rana Zahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh : Rana Zahra
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, UIN Sumatera Utara Medan
ADVERTISEMENT
Sejarah Inflenza
Influenza merupakan suatu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dapat menimbulkan kematian. Virus influenza tipe A merupakan virus penyebab influenza yang paling sering menyebabkan terjadinya pandemi influenza. Pandemi influenza yang pertama terjadi adalah “Spanish Flu” yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 pada tahun 1918 di Spanyol, yang kedua adalah “Asian Flu” oleh virus H2N2 pada tahun 1957, dan yang ketiga adalah “Hong Kong Flu” yang disebabkan oleh virus H3N2 pada tahun 1968. Pandemi influenza berikutnya masih belum bisa diprediksi, namun dikhawatirkan terjadi pandemi baru oleh virus H5N1.
Virus influenza A H5N1 yang pada awalnya hanya menyerang unggas dapat menyebabkan wabah flu burung (Avian Influenza) pada unggas. Virus H5N1 dapat menular dari unggas ke manusia karena telah mengalami reassortment genetis. Kemampuan virus H5N1 dalam bermutasi secara cepat dan mengalami perubahan gen membuat virus H5N1 berpotensi menimbulkan pandemi influenza, sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan penularan dari manusia ke manusia. Berdasarkan data WHO tahun 2015 mengenai influenza A H5N1 pada manusia, Indonesia merupakan negara dengan kasus influenza A H5N1 pada manusia yang terbanyak kedua setelah Mesir. Di Indonesia, sejak tahun 2005 sampai 13 November 2015, terdapat 199 kasus influenza A H5N1 pada manusia dan 167 diantaranya meninggal dunia. Angka kejadian kasus influenza A H5N1 yang terkonfirmasi semakin berkurang jumlahnya namun selalu ada kasus setiap tahun dengan angka kematian yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Kasus
Sebuah studi surveilans influenza tahun 2003-2007 di Indonesia melaporkan bahwa terdapat 21.030 laporan kasus dengan manifestasi klinis seperti influenza. Dari jumlah kasus tersebut, 4.236 atau sebesar 20.1% di antaranya terbukti terinfeksi virus influenza, dengan proporsi yang serupa antara pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. Kelompok usia terbanyak penderita influenza adalah kelompok anak usia sek olah. Studi tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 64.9% dari seluruh kasus influenza yang ditemukan merupakan infeksi virus influenza A (dengan klasifikasi sub tipe H3N2 sebanyak 64.6%, H1N1 sebanyak 34.9%, dan H5N1 sebanyak 0.4%) dan 35.1% lainnya merupakan infeksi virus influenza B.
Data yang kami dapatkan di daerah Percut sei tuan, deli serdang. Terdapat 1009 Kasus Influenza.
ADVERTISEMENT
Cara Penularan
Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi dan unggas peka melalui saluran pernapasan, konjungtiva, lendir dan feses; atau secara tidak langsung melalui debu, pakan, air minum, petugas, peralatan kandang, sepatu, baju dan kendaraan yang terkontaminasi virus AI serta ayam hidup yang terinfeksi. Unggas air seperti itik dan entog dapat bertindak sebagai carrier (pembawa virus) tanpa menujukkan gejala klinis. Unggas air biasanya berperan sebagai sumber penularan terhadap suatu peternakan ayam atau kalkun. Penularan secara vertikal atau konginetal belum diketahui, karena belum ada bukti ilmiah maupun empiris. Masa inkubasi bervariasi dari beberapa jam sampai 3 (tiga) hari pada individual unggas terinfeksi atau sampai 14 hari di dalam flok.
ADVERTISEMENT
Burung migrasi, manusia dan peralatan pertanian merupakan faktor beresiko masuknya penyakit. Pasar burung dan pedagang pengumpul juga berperanan penting bagi penyebaran penyakit. Media pembawa virus berasal dari ayam sakit, burung, dan hewan lainnya, pakan, kotoran ayam, pupuk, alat transportasi, rak telur (egg tray), serta peralatan yang tercemar. Manusia menyebarkan virus ini dengan memindahkan dan menjual unggas sakit atau mati.
Faktor Risiko Terkena Influenza
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko untuk terinfeksi virus influenza yaitu :
1. Usia
Influenza musiman cenderung menyerang balita dan orang tua. Kondisi ini umumnya menyerang anak-anak di bawah 1 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Kondisi tempat tinggal
Orang yang tinggal di fasilitas bersama dengan banyak penghuni, seperti panti jompo atau asrama, lebih sering terkena influenza. Orang yang dirawat di rumah sakit juga berisiko tinggi.
ADVERTISEMENT
3. Sistem kekebalan tubuh lemah
Pengobatan kanker, obat antipenolakan, kortikosteroid, dan HIV/AIDS bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Hal ini bisa membuat Anda lebih mudah tertular influenza dan bisa juga meningkatkan risiko terkena komplikasi.
4. Penyakit kronis
Kondisi kronis, seperti asma, diabetes, atau jantung, bisa meningkatkan risiko Anda terjangkit komplikasi akibat influenza.
5. Hamil
Wanita hamil lebih mungkin untuk terjangkit komplikasi influenza, terutama dalam trimester kedua dan ketiga. Wanita yang baru melahirkan hingga dua minggu setelahnya juga berisiko mengalami komplikasi yang berhubungan dengan flu.
Gaya Hidup atau Pengibatan Influenza di Rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan di rumah yang membantu mengatasi influenza?
Gaya hidup dan pengobatan di rumah yang bisa membantu Anda mengatasi penyakit ini adalah:
ADVERTISEMENT
- Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan pemanas bisa membantu meringankan nyeri otot.
- Menghirup uap hangat, misalnya dengan vaporizer dapat membantu mengencerkan ingus yang menyumbat hidung.
- Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit tenggorokan.
- Minum air yang banyak adalah yang paling penting.
- Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang
- Konsumsi suplemen atau vitamin untuk daya tahan tubuh
- Istirahat yang cukup
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit
- Lakukan relaksasi atau santai. Ini dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.
Sebelum meminum obat ataupun suplemen, pastikan berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter atau apoteker untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi tubuh, sekalipun itu obat bebas.
ADVERTISEMENT
Saran
Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangani masalah-masalah kesehatan yang terjadi didaerah tersebut. Perlunya intervensi yang bersifat edukasi kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan dan disamping itu kita juga bisa melakukan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan seperti gotong royong, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun dan pelatihan-pelatihan lainnya, agar masyarakat mau merubah kebiasaan buruk yang biasanya masyarakat lakukan di lingkungannya, serta mereka sadar bahwa yang selama ini masyarakat lakukan adalah perilaku yang tidak sehat sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama kasus influenza.