Konten dari Pengguna

Anarko-Kapitalisme: Merdeka Tanpa Batas dalam Sistem Ekonomi

Randi Widi Saputra
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
27 Desember 2023 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Randi Widi Saputra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber foto: https://pexels.com/Mata uang Euro
zoom-in-whitePerbesar
Sumber foto: https://pexels.com/Mata uang Euro
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anarko-kapitalisme adalah sebuah ideologi politik yang menggabungkan anarkisme yaitu penghapusan atau pelarangan negara dengan kapitalisme pasar bebas. para pendukung Anarko-kapitalisme meyakini bahwa masyarakat yang bebas dan tanpa pemerintahan dapat terwujud melalui sistem ekonomi kapitalis yang tidak diatur oleh negara.
ADVERTISEMENT
Mereka percaya bahwa dalam kondisi bebas ini, individu dan pasar akan mengatur diri sendiri tanpa campur tangan pemerintah, menciptakan lingkungan di mana kebebasan individu dan hak milik pribadi diutamakan.
Ideologi anarko-kapitalisme banyak dikritik karena dianggap sangat utopis dan tidak realistis. Banyak yang meragukan masyarakat super individualistis tanpa negara seperti yang digambarkan anarko-kapitalisme bisa berfungsi dengan baik dalam skala besar.
Juga Meremehkan kecenderungan alami manusia untuk berkuasa dan menindas. Tanpa kekuatan pencegah negara, kelompok kuat bisa saja mendominasi yang lemah dalam masyarakat. Untuk mengetahui ideologi Anarko-kapitalisme lebih dalam, apa saja ide utama dari anarko-kapitalisme?

Negara dinilai sebagai pelanggaran terhadap hak milik pribadi dan kebebasan individu

Sumber foto: AI Generator/Gedung pemerintahan
Bagi Anarko-kapitalisme negara dinilai sebagai pelanggaran terhadap hak milik pribadi dan kebebasan individu. Dengan memaksakan pajak dan legislasi, negara dianggap merampas secara paksa hasil kerja dan harta benda warganya tanpa persetujuan.
ADVERTISEMENT
Polisi, pengadilan, birokrasi, dan militer, yang bertujuan melindungi warga negara, dianggap sebenarnya melanggengkan sistem pemaksaan yang memberi mereka kuasa dan hak istimewa tidak terbatas.
Pada intinya, negara dianggap sebagai pemaksa jahat yang menindas rakyat dan merampas hasil jerih payah mereka, maka harus dihapuskan demi terciptanya kebebasan individu yang hakiki.

Semua layanan publik disediakan oleh perusahaan swasta yang bersaing di pasar bebas

Sumber foto: AI Generator/Jalan tol di musim dingin
Ide anarko-kapitalisme menyatakan bahwa semua layanan publik semestinya disediakan oleh perusahaan swasta dan bersaing di pasar bebas. Bahwa perlindungan masyarakat dan keamanan nasional sebaiknya diswastanisasi sepenuhnya alih-alih dipegang negara (Hoppe, 1998).
Layanan seperti keamanan, peradilan, jalan tol, pendidikan, kesehatan, utilitas air dan listrik, pemadam kebakaran, dan lain-lain dipercayakan pada mekanisme pasar, bukan diselenggarakan monopolistik oleh negara.
ADVERTISEMENT
Dan Perusahaan-perusahaan swasta akan berlomba memberikan layanan terbaik dengan harga paling kompetitif untuk menarik konsumen sebanyak mungkin. Persaingan ini dipercaya akan meningkatkan kualitas dan menekan biaya.
Begitulah alasan para anarko-kapitalisme mengapa privatisasi total layanan publik justru akan memakmurkan masyarakat. Karena Pemerintah dianggap sebagai penyedia layanan yang sangat tidak efisien dan berbiaya besar.

Hak milik individu sangat dijunjung tinggi

Semua sumber daya diproduksi dan dipertukarkan di pasar bebas tanpa campur tangan pemerintah. Hak milik individu sangat fundamental karena tanpanya tidak mungkin ada tatanan sosial, pembagian kerja, maupun perdagangan dan kemakmuran (Friedman, 2000).
Hak milik individu dipandang sebagai hak alami, bukan pemberian negara. Oleh karena itu hak tersebut bersifat tidak terbatas selama tidak melanggar hak orang lain. Jadi hak milik individu adalah hak mutlak atas tenaga kerja dan hasil usaha seseorang guna mencapai tujuan hidupnya.
ADVERTISEMENT

Uang bebas dipakai tanpa diatur bank sentral

Sumber foto: https://pexels.com/Mata uang Dolar AS dan Euro
Konsep uang bebas yang dipakai tanpa diatur bank sentral dalam sistem anarko-kapitalisme yaitu tidak ada monopoli pembuatan dan pengaturan uang oleh bank sentral milik negara. Uang bersifat bebas, dikeluarkan oleh penyedia finansial atau perbankan swasta mana pun.
Lalu Suku bunga dan nilai tukar antar mata uang tidak dikendalikan, sepenuhnya fluktuatif mengikuti mekanisme pasar atau dibiarkan pada seperti apa adanya (laissez faire).
Jadi bagi Anarko-kapitalisme, sistem multi-mata uang dipercaya lebih adil dan stabil dalam jangka panjang karena terhindar dari manipulasi bank sentral ataupun mencetak uang sembarangan demi kepentingan politik.
Untuk saat ini belum pernah ada negara di dunia yang menerapkan sistem anarko-kapitalisme secara menyeluruh. Ideologi ini masih sangat kontroversial dan minim dukungan politik mainstream. Beberapa komunitas terisolasi berskala kecil yang mendekati prinsip tanpa negara pernah terbentuk sepanjang sejarah di berbagai penjuru dunia, namun umumnya berumur pendek.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu Anarko-kapitalisme merupakan ideologi ekonomi-politik tanpa negara yang menjunjung tinggi prinsip kebebasan mutlak individu dalam aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, di mana setiap orang memiliki hak tak terkekang untuk memiliki harta benda, berkarya mencari nafkah, dan menikmati seluruh hasil usahanya tanpa campur tangan maupun pembatasan apapun dari institusi negara.

Daftar bacaan:

Forde, S. (2010). Anarcho-capitalism, public choice theory and the politics of good policing. Irish Journal of Applied Social Studies, 10(1), 53-67.
Long, R. T. (2005). Anarchism as a critique of state market capitalism. Journal of Libertarian Studies, 19(1), 11-32.
Powell, B., & Stringham, E. P. (2009). Public choice and the economic analysis of anarchy: A survey. Public Choice, 140(3), 503-538.
ADVERTISEMENT