Rima: Pandemi

Randy Danniswara
Bukan penulis, hanya iseng nulis yang terpikirkan. Seorang product enthusiast yang bekerja sebagai Product Management Lead di kumparan.
Konten dari Pengguna
8 Juni 2021 16:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Randy Danniswara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pembacaan puisi. Sumber: pngtree
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembacaan puisi. Sumber: pngtree
ADVERTISEMENT
15 bulan kita lewati, terjebak dalam pandemi.
Dari segelintir orang yang terdeteksi, hingga lebih dari 50 ribu orang telah pergi.
ADVERTISEMENT
Pandemi tak akan berakhir, jika kita terus bertindak tanpa berpikir.
Sampai kapan terus percaya dengan konspirasi, yang tidak membuat kita menjadi sakti.
Anjuran pemerintah itu diikuti, bukan dicibir.
Meski terkadang kita merasa terombang-ambing, percaya saja bahwa itu yang terbaik.
Kini vaksin telah hadir, meski tidak menghilangkan rasa khawatir.
Vaksin adalah strategi, agar terbebas dari pandemi.
Jangan takut untuk disuntik, takutlah akan mati.
Lebih baik sakit sedikit, daripada berakhir di Rumah Sakit.
Sampai kapan terus percaya dengan isu chip, yang beredar tanpa bukti autentik.
Isunya chip membuat kita jadi terus diawasi, lupakah bahwa kita punya Tuhan yang selalu mengawasi tanpa pernah berhenti?