Konten dari Pengguna

Pendidikan Kewarganegaraan: Intoleran Adalah Tantangan Keberagaman

Rangga Putra Prasetiya
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Negeri Jakarta
3 Juni 2023 8:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rangga Putra Prasetiya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/foto/peta-indonesia-di-seluruh-dunia-gm171264226-20238027?phrase=peta%20indonesia
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/peta-indonesia-di-seluruh-dunia-gm171264226-20238027?phrase=peta%20indonesia
ADVERTISEMENT
Keberagaman sudah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Sabang-Merauke menjadi tempat berkumpulnya beribu-ribu macam perbedaan. Mulai dari suku, agama, ras, dan antar-golongan. Hal tersebut merupakan salah satu kekayaan bangsa Indonesia yang tidak semua negara lain memilikinya. Tetapi apakah keberagaman ini menjadi kekurangan atau kelebihan?
ADVERTISEMENT
Dilihat dari banyaknya keberagaman bangsa Indonesia, yang patut kita waspadai adalah perpecahan. Perpecahan merupakan salah satu risiko yang bisa saja terjadi. Dengan kita melihat ke belakang, sebenarnya bangsa Indonesia sudah menghadapi banyak sekali percikan-percikan api perpecahan yang harus kita padamkan.
Salah satu yang bisa menyebabkan sebuah perpecahan ialah Intoleran. Intoleran adalah suatu ketidakterimaan akan perbedaan dan keberagaman, yang mengakibatkan seseorang membenci sesuatu hal yang berbeda dari dirinya baik dalam suku, agama, ras, etnis, dan golongan.
Salah satu tindakan Intoleran yang sering terjadi ialah Rasisme. Rasisme adalah keadaan di mana ada sebuah doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis pada manusia, menentukan level seseorang dengan kata lain terdapat suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur atas ras lainnya.
ADVERTISEMENT
Di negara besar lain, sebagai contohnya Amerika Serikat. Kasus rasisme di AS sangat tinggi dan sering kali ras kulit hitam menjadi korban diskriminasi ras kulit putih. Setidaknya dua per tiga warga kulit hitam di Amerika Serikat mengatakan bahwa peningkatan fokus terhadap perbedaan ras belum menghasilkan perubahan apapun terhadap kehidupan mereka, demikian dilansir CNN pada selasa (30/8/2022) mengutip laporan dari Pew Research Center.
Tetapi, hal serupa pun sebenarnya sudah terjadi di Indonesia, sebagai contoh ialah pada tanggal 16 Agustus 2019, terjadi tindakan diskriminasi terhadap mahasiswa asal papua di Surabaya. Di mana mahasiswa asal papua tersebut mendapat lontaran kata yang kurang pantas. Diketahui pelaku tindakan rasisme tersebut adalah beberapa oknum tentara (personel koramil).
ADVERTISEMENT
Tentunya, hal-hal seperti ini tidak akan menguntungkan pihak manapun dan bahkan bisa menjadi boomerang untuk bangsanya sendiri. Maka dari itu, hal tersebut sudah seharusnya kita benahi dan kita jangan tinggal diam karena kita memiliki beberapa tugas. Pertama, kita sebagai warga negara Indonesia sudah sepatutnya melawan tindak Intoleran dan Rasisme agar tidak terjadi kembali di Negara yang kita cintai ini. Kedua, kita sebagai manusia yang cinta sesama manusia harus harus merangkul saudara kita yang menjadi korban atas tindak intoleran dan rasisme ini.
Dengan banyaknya konflik tentang perbedaan yang bermunculan, seharusnya kita semua belajar bagaimana cara mencegah hal tersebut terulang dan bagaimana cara penyelesaiannya jikalau konflik tersebut terjadi lagi.
Salah satu upaya untuk meminimalisasi atau bahkan mencegah konflik tentang perbedaan ialah dengan meningkatkan sifat toleransi. Toleransi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) terhadap pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Lalu, manfaat dan tujuan utama dari toleransi ialah membantu usaha persatuan di tengah perbedaan.
ADVERTISEMENT
Toleransi sendiri sebenarnya sudah ditanamkan untuk bangsa indonesia melalui semboyan Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu jua. Dengan adanya semboyan tersebut, seharusnya bisa menyadarkan seluruh rakyat Indonesia bahwa sikap-sikap intoleran seharusnya tidak terjadi di Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia bisa bersatu tanpa pandang bulu.
Maka dari itu, kita harus bersatu melawan tindakan intoleran. Niscaya bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang aman, damai, dan tentram. Sehingga, tujuan semboyan Bhinneka Tunggal Ika bisa terwujud dan menjadikan keberagaman indonesia menjadi sebuah kelebihan dari bangsa Indonesia yang penting dan harus kita jaga.