Legendaris Musik Disko menjadi Passion

Rangga Triesna
Semua akan terlihat oleh mata, tulisan dan rekam jejak yang telah di lihat oleh mata. Berusaha kutuangkan dalam gambar maupun tulisan www.ranggatriesna.com.
Konten dari Pengguna
29 Oktober 2019 17:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rangga Triesna tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meskipun banyak tempat lain untuk pergi jalan-jalan dan bersenang-senang di sebagian besar kawasan wisata di Indonesia, Seperti Jakarta, Bali, Bandung dan lainya dimana sebagaian besar banayak terdapat tempat hiburan malam, terutama di kota Jakarta dan Bali.
Kehidupan malam di Jakarta dan Bali sebagian besar dipenuhi oleh anak muda dan wisatawan backpackers yang tinggal. Demikian pula orang dewasa juga banyak yang menikmati hiburan yang tersedia di daerah tersebut.
Hiburan malam di Indonesia Khusunya Jakarta tak asing sering memutar lagu-lagu Indonesia lawas atau musik barat dicampur dengan kearifan lokal, di-mix dengan beat kekinian yang asik banget untuk berdansa sekaligus sing along, itulah musik disko yang kembali nge-hits sekarang. Memang trend-nya cross culture, jaman now dicampur not Right Now. Sudah tak heran jika di setiap festival musik di Indonesia, hamper bselalu ada lagu 90-an.
ADVERTISEMENT
MLDSPOT x Kumparan berkolaborasi mengadakan Passion meet up dengan tema “Indonesia Disco Revival”, dimana acara ini merupakan talkshow dari mereka yang sukses membagikan gairah music retro dan Karouke nigt di tanah air; Diskoria.selekta, Pemuda airmas, Adib Hidayat (pengamat musik), dan David Karto (founder De Majors Record Label), dengan dipandu oleh MC Aditya Fadilla yang dikenal sebagai Adit Insomnia...
Diskoria sedang berbagi pengalaman (dok. www.ranggatriesna.web.id)
Perjalanan Diskoria dan Pemuda Sinarmas
Awalnya musik Diskoria berawal dari diskrimasi atas adanya larangan memainkan lagu Indonesia di klub Jakarta. Hal ini membuat perhatian khusu dari Diskoria karena menanggap aneh larangan ini dan akhirnya dari larangan dan diskrimanasi teresebut Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat memiliki ide memainkan lagu Barat di-mix dengan lagu Indonesia. Hal ini bertujuan agar lagu-lagu pop Indonesia yang bernuansa disko bisa diputar di klub disko di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini Penikmat musik diskoria adalah mereka yang tidak hanya menikmati lagu dan asyik menari, namun juga masyarakat yang ingin bernyanyi bersama dan meluapkan isi hati melalui lagu atau yang sering kita kenal dengan kalimat sing along. Diskoria mayoritas memainkan lagu lama, meski tidak sedikit juga lagu baru. Yang penting lagu Indonesia dan groovy.
Pemuda Sinarmas merupakan salah satu DJ yang unik menurut saya karena dalam memainkan/mengatur music yang diputar mereka tidak menggunakan cd, piringan hitam, atau digital untuk alatnya, melainkan menggunakan kaset pita! dan Itulah kenapa Pemuda sinarmas disebut cassette jockey (CJ) atau DJ kasetan. Perbedaan inilah yang jadi kelebihan Pemuda Sinarmas. "Ga ada saingannya!" kata Ajis dalam Talkshow #MLDSPOTPassion
ADVERTISEMENT
Dalam Penampilannya Pemuda Sinarmas kebanyakan memainkan lagu-lagu jadul (Jaman Dulu), bahkan yang sangat jauh saat melenial lahir. Alasannya, karena ingin mengenalkan musik-musik era lawas yang beragam dan masih nyaman di telinga generasi digital. Selain itu, memang kebanyakan koleksi kaset Ajis adalah rilisan lawas, tahun 2002 ke bawah. Nah, Jangan heran kalau lagu karya musisi Indonesia ternama era 1980-an atau 1990-an jadi ciri khas Pemuda Sinarmas. Dengan jeli meracik dan apik antara disco Indonesia, pop Indonesia, dan dangdut klasik Pemuda Sinarmas sukses menyajikan lagu-lagu lawas dengan beat modern hingga diterima oleh telinga generasi sekarang.
Dalam setiap perjalanan berkarir apalagi berkarir sesuai dengan passion sendiri amat sangat banyak tan-tangan tersendiri. Sama halnya seperti Pemuda Sinarmas dulu pun sering ditolak tampil gara-gara nge-dj pakai kaset.
ADVERTISEMENT
Lahirnya Musik bergendre Disko di Indonesia tidak bisa lepas dari campur tangan Merinding Disko di tahun 70-an yang membawa event-event disco, Radio Prambors yang menampung musik disco, atau juga para influencer musik pop yang memasukkan aransemen musik disco di dalam lagunya, seperti Chrisye, Farid Hardja, bahkan Iwan Fals pun pernah memasukkan aransemen disco di dalam lagunya. Dan salah satu tempat yang membuat musik disco jadi hits adalah Tanamur (Tanah Abang Timur).
Tanamur merupakan tempat hiburan malam yang pertama kali membuka usahanya selain hotel di Jakarta. Sedikit informasi bahwa tempat hiburan malam atau yang serikng dikenal diskotek ini selalu tergabung dan hanya ada di hotel dan tidak berdiri sendiri. Tanamur sendiri didirikan pada 12 November 1970 oleh seorang pengusaha muda, yaitu; Ahmad Fahmy Alhady.
ADVERTISEMENT
Namun sejak 2005 Tanamur sudah tak beroperasi lagi, tapi sempat menjadi tempat paling gaul dan kiblat dari segala musik di Indonesia. Yang membuat tanamur menjadi sebuah barometer hiburan malam karena tempat ini sering dikunjungi oleh segmen, dari artis mainstream, indie, hingga penggemar berbaur. Mereka merasa seperti di rumah sendiri, karena musiknya diputar di situ, genre musik apa saja.
Dalam acara Indonesia Disco Revival ini tak hanya Talkshow #MLDSPOTPassion saja, di acara #PassionMeetUp ini juga menyelengi games serta quiz yang dilakukan oleh para peserta Talkshow. Pada akhir acara, para peserta talkshow juga di berikan hiburan sekaligus diajak bernyanyi serta menari ala anak diskotek bersama yang di-iringi lagu oleh Pemuda Sinarmas dan Diskoria.
ADVERTISEMENT
,
Adib Hidayat, David Karto Menceritakan pandanan musik di Indonesia (dok. www.ranggatriesna.web.id)
Dari talkshow ini gua dapet ilmu banyak terutama termotivasi gimana kita harus berjuang untuk memperjuangkan apa passion kita. Dalam talkshow ini pula kita di ingatkan bahwa tak ada manusia yang sukses apabila dia belum merasakan kegagalan. Masih ragu untuk menjalani passion kalian? Yakinlah kalian bisa, selama kalian mau berusaha dan terus berjuang “Make impossible to possible”