Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Rangkum 16 Maret 2019: Christchurch Berduka, Romy Diciduk KPK
16 Maret 2019 2:03 WIB
ADVERTISEMENT
Soal penembakan dua masjid yang menewaskan 49 jemaah di Christchurch, Selandia Baru, jadi pembuka Rangkum edisi ini. Simak selengkapnya.
ADVERTISEMENT
Penembakan terjadi di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Christchurch, Selandia Baru, saat para jemaah sedang melaksanakan salat Jumat berjamaah, Jumat siang (15/3). Akibatnya, 49 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Diketahui ada 6 Warga Negara Indonesia yang menjadi sasaran penembakan, 2 di antaranya terluka dan dirawat di rumah sakit.
Usai peristiwa tersebut, polisi Selandia Baru sudah menangkap 4 orang pelaku penembakan yang terdiri dari 3 pria dan 1 wanita. Salah satu pelaku warga Australia yang tinggal di Selandia Baru bernama Brenton Tarrant merekam aksi sadis yang dilakukannya secara live di media sosial. Hingga kini polisi belum mengetahui motif pelaku yang melakukan aksi keji tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, dan empat orang lainnya ditangkap KPK di Hotel Bumi Surabaya, Jalan Jenderal Basuki Rakhmat, Genteng, Surabaya, Jumat (15/3). Romy diduga terlibat atas kasus dugaan jual-beli jabatan di Kementerian Agama. Sedikitnya ada 5 orang lainnya yang ditangkap bersama Romy, di antaranya Sekjen Kementerian Agama, M Nur Kholis Setiawan, dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Jatim, Haris Hasanuddin.
Dari penangkapan itu, KPK menyita uang Rp 300 juta yang diduga sebagai bagian dari transaksi suap. Ruang kerja di Kemenag juga disegel, termasuk ruang kerja Menteri Agama, Lukman Hakim, dan Sekjen Kemenag, M. Nur Kholis Setiawan. Setelah diperiksa di Kepolisian Daerah Jawa Timur, kini Romy masih menjalani pemeriksaan di gedung KPK di Jakarta.
ADVERTISEMENT
6 terduga teroris yang diduga berkaitan dengan kelompok Hussain alias Abu Hamzah di Sibolga ditangkap. Dari enam terduga teroris, empat di antaranya ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara, yaitu Azmil Khair alias Ameng dan M alias Malik selaku penyandang dana kelompok teroris Sibolga, serta Zulkarnaen alias Ogek. "Setelah memeriksa mereka bertiga, ditangkap saudari Ros, mantan istri terduga teroris yang meninggal dunia saat penangkapan tahun lalu,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, Jumat (15/3).
Setelah melakukan penyelidikan kepada keempat terduga teroris tersebut menangkap Yuliati alias Khodijah di Klaten, Jawa Tengah. Dari Yuliati, polisi mendapatkan fakta bahwa Hussain dan Rinto alias P alias Putra Syuhada, seorang tersangka teroris yang ditangkap di Lampung, akan melakukan aksi di Jawa. Terakhir, polisi juga meringkus Abu Ricky di Riau yang berperan sebagai penyebar propaganda di media sosial.
ADVERTISEMENT
MM (38 tahun) naik pitam dan membanting bocah 2 tahun usai anaknya yang berumur 4 tahun diganggu oleh korban. Awalnya warga Desa Narumonda VI, Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Tobasa, Sumatera Utara, itu didatangnya anaknya yang mengadu karena diganggu oleh temannya. Mendengar aduan anaknya, MM langsung menghampiri korban, lalu mencekik dan membantingnya hingga tewas.
Setelah diinterogasi di Markas Kepolisian Resor Tobasa, MM mengaku kesal karena korban nakal kepada anaknya. "Tersangka emosi karena anaknya memberitahukan bahwa korban berbuat nakal," jelas Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara AKBP MP Nainggolan, Jumat (15/3).
ADVERTISEMENT
---------
Nantikan Rangkum edisi lainnya di sini .